Selasa, 18 Oktober 2011
Bacaan Alkitab: Matius 19:16-26
“Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Mat 19:22)
Banyak Harta
Dulu waktu saya masih kecil, ada pepatah yang berkata demikian, “Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Wuih, rasanya enak sekali kalau itu bisa terjadi ya. Masih muda kita foya-foya dan melakukan apapun yang kita suka, saat kita tua, kita kaya raya sehingga menikmati hidup, dan ketika kita meninggal kita pun masuk surga. Bisakah seperti itu? Ya, secara teori sih bisa-bisa saja, andai misal sebelum mati orang itu telah bertobat dengan sungguh-sungguh. Tapi bacaan Alkitab kita pada hari ini mengatakan beberapa hal mengenai menjadi orang yang kaya alias banyak harta.
Bacaan kita dimulai dengan kisah adanya seorang yang datang kepada Yesus dan bertanya, perbuatan baik apa yang harus dilakukan untuk memperoleh hidup yang kekal (alias masuk surga)? Yesus menjawab bahwa orang itu harus menuruti segala perintah Allah. Ketika orang itu kembali bertanya secara spesifik perintah Allah yang mana, Yesus kembali memberikan jawaban berupa beberapa contoh perintah yang ada dalam hukum Taurat.
Orang tersebut lalu berkata bahwa ia telah melakukan hal-hal tersebut, apa lagi yang masih kurang? Wow, sekilas kita dapat melihat bahwa orang ini memang bukan orang sembarangan. Ia berani berkata kepada Yesus bahwa semua hukum Taurat telah dilakukannya. Dalam ayat 20 dikatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang masih muda, sedangkan dalam ayat 22 secara tersirat dapat disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki banyak harta. Jadi dengan kata lain, orang yang bertanya jawab dengan Yesus adalah seorang muda yang kaya dan telah melakukan hukum Taurat. Mungkin jika diibaratkan dalam keadaan sekarang, orang ini seperti pengusaha muda sukses yang menjalankan seluruh perintah-perintah Allah dalam Alkitab.
Tapi Yesus tidak mau hanya seperti itu, Yesus ingin agar orang ini pegi, menjual semua harta miliknya dan memberikannya kepada orang-orang miskin, lalu datang kembali dan mengikut Yesus (ay. 21). Wow, Yesus kembali menantang orang muda tersebut apakah ia rela untuk menjual semua harta miliknya dan mengikut Yesus. Alkitab tidak mengatakan secara jelas apa yang terjadi kemudian, Alkitab hanya mengatakan bahwa orang muda tersebut akhirnya pergi dengan sedih, karena banyak hartanya (ay. 22). Tidak diketahui apakah ia pergi dengan sedih untuk menjual semua harta miliknya dan akhirnya mengikut Yesus, ataukah ia akhirnya pergi dan memilih untuk tidak mengikut Yesus.
Selanjutnya, Yesus bahkan mengatakan lebih mudah bagi seekor unta masuk ke dalam lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah (ay. 24). Hal ini tentunya terkait dengan sikap hati orang yang kaya, yang biasanya akan lebih mengutamakan kekayaannya, daripada mengutamakan Tuhan yang telah memberikan kekayaan tersebut. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa “di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Mat 6:21). Seorang yang kaya pastilah memikirkan hartanya setiap saat, memikirkan investasi mana yang harus dipilihnya, memikirkan bagaimana menyimpan kekayaannya tersebut, memikirkan apa yang harus dilakukan agar harta miliknya tidak diambil oleh pencuri, dan seterusnya. Orang kaya akan menghabiskan lebih banyak waktu mengurus hartanya ketimbang memikirkan tentang perkara-perkara rohani.
Mendengar hal ini keluar dari mulut Yesus, murid-murid Yesus menjadi gempar (ay. 25). Mereka berpikir kalau hal ini terjadi, bisa-bisa tidak akan ada yang diselamatkan, atau kalaupun ada, orang-orang yang diselamatkan adalah orang-orang miskin. Tapi Yesus kembali menegaskan bahwa bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin (ay. 26). Semua hal yang mustahil bagi manusia tidaklah mustahil di hadapan Allah.
Saudara, menjadi kaya tidaklah salah. Jemaat Tuhan membutuhkan orang-orang kaya juga untuk membantu pelayanan pekerjaan Tuhan. Jika semua jemaat Tuhan adalah orang miskin, bagaimana jemaat bisa membangun gedung Gereja yang besar untuk menampung jiwa-jiwa baru? Jika semua jemaat Tuhan adalah orang miskin, bagaimana kita bisa memberikan bantuan sosial kepada orang-orang lain yang membutuhkan?
Dalam kisah di atas, Tuhan tidak melarang orang menjadi kaya. Yang Tuhan ingin lihat dari orang muda yang kaya tersebut adalah apakah ia mau memberikan miliknya yang paling berharga kepada Tuhan. Orang yang kaya kadang-kadang terjebak pada sikap lebih mengutamakan kekayaannya daripada Tuhan, padahal seharusnya Tuhan harus ditempatkan di tempat yang utama, lebih dari segala hal yang kita cintai. Tuhan pun pernah menguji Abraham untuk mengorbankan Ishak, putranya yang sangat Abraham sayangi, dan ketika Abraham lulus uji, Tuhan pun semakin memberkati Abraham. Jadi tidaklah salah kita menjadi orang kaya dan banyak harta, asalkan kita tetap mengingat Tuhan sebagai pemberi berkat, dan kita pun mau menjadi berkat bagi orang lain melalui berkat-berkat yang kita terima.
Bacaan Alkitab: Matius 19:16-22
19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.