Selasa, 11 Oktober 2011

Mutiara yang Indah

Jumat, 7 Oktober 2011

Bacaan Alkitab: Matius 13:44-46

“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.” (Mat 13:45-46)

Mutiara yang Indah


Dalam perikop yang kita baca hari ini, Tuhan Yesus mengumpamakan hal Kerajaan Surga seperti sebuah mutiara yang indah. Awalnya saya sempat berpikir, kenapa ya Tuhan Yesus tidak memakai istilah seperti “emas yang indah”, atau “perak yang indah”, tetapi justru memakai istilah mutiara yang indah? Banyak penafsiran mengenai hal ini, tetapi menurut pendapat saya. Tuhan Yesus menggunakan istilah “mutiara” dalam perumpamaanNya karena mutiara dibentuk melalui proses yang rumit. Mutiara awalnya adalah kotoran yang masuk ke dalam sejenis kerang, dan karena dianggap sebagai benda asing, maka tubuh kerang mengeluarkan sejenis zat yang melapisi kotoran tersebut hingga menjadi mutiara yang indah. Salah satu perbedaan mutiara dengan emas adalah semakin besar mutiara, maka semakin berharga mutiara itu. Mutiara tidak dapat dibagi menjadi beberapa bagian, karena dengan melakukan itu, maka mutiara tersebut akan turun nilainya. Sementara emas, sebesar apapun batangan emas, jika dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka total nilai potongan-potongan emas tersebut akan sama dengan jika emas tersebut masih dalam keadaan utuh.

Dengan demikian, dalam perumpamaan Tuhan Yesus tersebut, kemungkinan besar mutiara yang ditemukan tersebut adalah sebuah mutiara yang besar. Dalam ayat 44, dikatakan bahwa Kerajaan Surga digambarkan sebagai sebuah harta. Namun sesungguhnya walaupun diumpamakan sebagai sebuah harta, Kerajaan Surga itu sendiri tidak dapat dinilai oleh apapun. Adakah seseorang yang sangat kaya sekalipun mampu membeli tiket masuk ke Surga setelah ia meninggal? Tidak ada yang mampu membelinya. Alkitab bahkan mengatakan “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat 16:26). Justru karena terlalu mahal dan tidak dapat dibeli dengan harga berapapun, Tuhan memberikan tiket masuk ke Surga tersebut dengan uma-cuma, melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib (Rm 3:24)

Dalam perumpamaan ini juga dikisahkan bahwa harta tersebut dikatakan sebagai harta yang terpendam. Artinya, bahwa harta tersebut sepertinya tersembunyi, walau sebenarnya harta itu sudah ada di sana sejak dahulu. Kerajaan Surga juga sebenarnya telah tersedia, namun bagi dunia ini jalan masuk ke kerajaan Surga seperti tersembunyi, walaupun sebetulnya sangat mudah yaitu dengan percaya dan mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi. Namun apa yang dunia lihat adalah bahwa keselamatan harus diperoleh dengan susah payah, dengan ibadah yang menyiksa diri, dengan mempersembahkan korban, dengan segala macam ritual dan sebagainya. Tugas kita yang telah diselamatkan adalah membantu orang lain yang belum percaya Tuhan untuk menemukan harta kerajaan surga tersebut.

Ketika seseorang akhirnya dapat menemukan harta tersebut, dan melihat bahwa harta tersebut tak ternilai oleh apapun juga, maka orang tersebut pun akan rela menjual seluruh miliknya untuk membeli tanah di tempat harta tersebut berada. Demikian juga dengan Kerajaan Surga, Ada harga yang harus dibayar oleh setiap orang yang telah memiliki tiket masuk ke Kerajaan Surga. Ini bukan berarti kita harus membayar untuk tiket tersebut, tetapi kita harus mau membayar harga untuk mempertahankan tiket tersebut agar tidak hilang. Seperti dalam bacaan kita, orang yang menemukan harta pun kembali menimbun harta tersebut agar tidak hilang diambil orang lain. Ketika kita menganggap sesuatu sangat berharga, tentunya kita akan menjaga harta kita tersebut dengan sekuat tenaga, jangan sampai hilang atau berpindah tangan. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa setiap orang yang mau mengikut Yesus, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Tuhan Yesus (Mrk 8:34)

Bagaimana dengan kita? Kalau kita menganggap Kerajaan Surga seperti mutiara yang indah, pasti kita tidak akan setengah-setengah mengikut Tuhan. Pasti kita akan berusaha sekuat tenaga untuk membayar harga, dan juga akan berusaha sekuat tenaga untuk membagikan kabar tersebut ke orang-orang yang kita kasihi. Sudahkah kita melakukannya?


Bacaan Alkitab: Matius 13:44-46

13:44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.

13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.