Sabtu, 22 Oktober 2011

Just in Time

Jumat, 21 Oktober 2011

Bacaan Alkitab: Kejadian 22:9-14

“Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.” (Kej 22:14)


Just in Time


Just in Time awalnya merupakan filosofi orang-orang Jepang dalam mengembangkan proses produksi di perusahaan-perusahaan Jepang. Secara singkat, inti dari filosofi Just in Time adalah bagaimana pada bahan baku bisa tersedia tepat waktu dan tepat jumlah saat akan diproduksi, demikian juga konsumen juga bisa mendapatkan produk yang diinginkan dengan tepat waktu dan tepat jumlah, sesuai permintaan konsumen. Sekilas, hal ini terlihat sebagai sebuah filosofi yang sederhana, tetapi ketika saya bekerja di bagian Production Control pada sebuah pabrik produsen sepeda motor, hal ini tidaklah mudah. Saya bekerja di sebuah pabrik dengan kecepatan 20 detik per motor, dan dengan komponen mencapai lebih dari seribu buah per motor, yang artinya jika ada satu saja komponen yang terlambat datang, maka hal tersebut dapat mengakibatkan produksi berhenti. Dan andaikan produksi tersebut berhenti selama lima menit saja, maka kerugian yang ditimbulkan adalah 15 unit motor. Kalikan saja jumlah motor tersebut dengan harga jualnya, maka akan muncul sebuah angka yang fantastis.

Demikian juga dalam kehidupan Abraham, ketika ia diminta Tuhan untuk mempersembahkan Ishak di atas gunung. Abraham tetap taat walau hal itu sangat berat baginya. Bagaimana tidak, Abraham diminta untuk mempersembahkan Ishak yang adalah anak perjanjian yang telah dijanjikan Tuhan, sedangkan umur Abraham sudah tua dan isterinya Sara sudah mati haid, dan hampir tidak mungkin Abraham akan mendapatkan anak yang baru untuk menggantikan Ishak.

Saya pikir, mungkin dalam hatinya Abraham sudah berharap bahwa Tuhan akan membatalkan niatnya. Barangkali harapan Abraham itu sudah ada sejak ia berangkat dari rumah menuju gunung Moria, tapi ternyata Tuhan tidak membatalkannya. Kemudian Abraham mulai mendaki gunung, menyiapkan mezbah, bahkan sampai dengan mengikat Ishak, tapi Tuhan masih belum membatalkannya. Akhirnya Abraham pun pasrah, dan kemudian mengangkat pisaunya untuk menyembelih Ishak.

Tapi Tuhan sungguh Allah yang ajaib. Pada saat yang tepat ketika pisau tersebut belum menyentuh Ishak, pada saat itulah tiba-tiba Malaikat Tuhan berseru kepada Abraham untuk mencegahnya membunuh Ishak. Saya pikir waktu Tuhan sangat tepat. Jika terlalu awal, mungkin kita tidak akan dapat membaca bagaimana Abraham memiliki iman yang sangat besar kepada Tuhan. Jika sedikit saja terlambat, maka mungkin Ishak akan mati. Tuhan selalu bertindak pada waktuNya, dan waktuNya itu selalu tepat, tidak lebih cepat, dan juga tidak lebih lambat.

Jika kita baca kisah selanjutnya, setelah itu akhirnya Tuhan pun “memberikan” seekor domba jantan kepada Abraham di semak belukar di belakang Abraham. Saya berpikir, pastilah domba tersebut “diijinkan” Tuhan untuk tersangkut tepat pada waktunya, yaitu sebagai pengganti Ishak yang rencananya akan dikorbankan. Kalau saja domba tersebut tersangkut lebih awal, tentunya saat itu Abraham sudah melihatnya dan mungkin saja Abraham akan menawar kepada Tuhan untuk mempersembahkan domba tersebut kepada Tuhan. Jika domba tersebut tidak tersangkut, berarti tidak akan ada ganti Ishak sebagai korban kepada Tuhan, padahal mezbah sudah didirikan yang artinya korban harus tetap dilakukan.

Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada kita pada waktuNya, karena waktuNya sungguh adalah yang terbaik bagi kita. Dalam Alkitab, kita sering membaca bagaimana Tuhan selalu tidak pernah terlambat melakukan sesuatu bagi orang-orang yang dikasihiNya. Seperti ketika bangsa Israel terjepit antara Laut Merah dengan pasukan Mesir, Tuhan bertindak tepat pada waktunya untuk membelah Laut Merah tersebut. Ketika orang-orang pada perjamuan kawin di Kana kehabisan anggur, Yesus datang tepat waktu untuk membuat mujizat mengubah air menjadi anggur. Tuhan kita adalah Tuhan yang Just in Time. PertolonganNya selalu tepat waktu, dan tidak pernah terlambat ataupun terlalu cepat. Mungkin saat ini kita sedang menanti jawaban Tuhan atas doa atau permohonan kita. Ketika Tuhan belum menjawab, mungkin itu memang belum waktunya Tuhan, maka marilah kita tetap tekun berdoa, agar kita pun mampu mengerti kapan waktu yang tepat untuk Tuhan menjawab doa-doa kita. Yakinlah bahwa Tuhan pasti akan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.

Bacaan Alkitab: Kejadian 22:9-14

22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.

22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.