Rabu, 19 Oktober 2011
Bacaan Alkitab: Matius 5:13-16
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” (Mat 5:13)
Garam dan Terang Dunia
Ketika membaca perikop ini, saya teringat kejadian sekitar sembilan tahun yang lalu, di mana saya membagikan ayat ini dalam suatu kelompok persekutuan mahasiswa. Waktu itu seingat saya, intinya saya menyampaikan bahwa menjadi orang Kristen, tidak cukup hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja, tetapi harus dapat memberikan pengaruh baik kepada lingkungan, karena kita adalah garam dan terang bagi dunia ini. Dan ketika saya kembali merenungkan ayat ini pada saat saya menulis renungan ini, ternyata ayat ini masih relevan dalam kondisi saat ini.
Saat saya menulis ini, baru saja dilakukan reshuffle kabinet oleh Presiden. Melihat susunan kabinet, saya agak sedikit sedih, mengapa tidak banyak orang Kristen yang ada dalam kabinet sekarang ini. Apakah fenomena yang sedang terjadi? Apakah banyak orang Kristen yang tidak mau menjadi bekerja di bidang pemerintahan? Apakah banyak orang Kristen yang lebih suka melayani dan menjadi terang di Gereja, tetapi tidak menjadi terang di lingkungan masyarakat? Yang lebih menyedihkan lagi adalah dalam audit yang saya sedang lakukan, banyak sekali orang-orang Kristen yang menjadi “penjahat” dengan menggelapkan dana dan melakukan penyimpangan-penyimpangan. Beberapa dari mereka telah masuk penjara karena terbukti melanggar hukum, dan beberapa orang juga menggunakan nama-nama Kristen. Saya sempat terheran-heran, mengapa kok justru banyak nama-nama Kristen seperti Paulus, Andreas, Yohanes, dan lain-lain yang ada di penjara? Bagaimana orang lain bisa percaya kepada Tuhan Yesus jika orang yang mengaku diri mereka adalah orang Kristen justru malah banyak yang menjadi “penjahat”?
Tuhan mengatakan bahwa kita adalah garam dunia. Fungsi garam sangat banyak sekali, garam dapat digunakan untuk mengasinkan, untuk mengawetkan, untuk memberi rasa, dan lain sebagainya. Tuhan sendiri menyoroti fungsi utama garam yaitu memberi rasa asin. Jika garam itu sudah menjadi tawar, bagaimana ia bisa mengasinkan makanan? Tidak ada gunanya bagi garam itu selain dibuang dan diinjak orang (ay. 13). Dalam hal ini saya merasa Tuhan sedang menegur kita, yang selama ini mungkin aktif dalam pelayanan, mungkin diberikan banyak karunia dalam hidup kita, tetapi kita mungkin lupa bahwa hidup kita juga harus memberikan pengaruh baik bagi orang lain.
Dalam ayat selanjutnya, dikatakan bahwa kita pun adalah terang dunia. Ketika kita mengaku sebagai orang Kristen, mau tidak mau kita akan disorot habis-habisan. Sekali saja kita melakukan kesalahan, biasanya akan ada omongan seperti “Wah, katanya dia orang Kristen tapi kok kelakuannya kayak gitu ya?”. Saat ini kita tidak boleh main-main dengan status kita sebagai orang Kristen, apalagi jika nama kita mengandung nama-nama Kristiani. Kita memikul tanggung jawab yang berat sebagai orang Kristen, karena apapun tingkah laku kita, apapun perbuatan kita, apapun perkataan kita, selalu diperhatikan orang lain.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak ada cara lain adalah dengan sungguh-sungguh menjadi garam dan terang bagi dunia. Tuhan tidak mengatakan kita adalah garam gereja atau terang gereja, tetapi kita adalah garam dunia dan terang dunia. Artinya kita diutus ke tengah-tengah dunia untuk menggarami dan menerangi dunia ini. Walaupun Tuhan mengutus kita seperti domba ke tengah-tengah serigala, tetapi kita harus mampu menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang berbeda dengan dunia. Kita tidak boleh mempermalukan nama Tuhan, tetapi kita justru harus melakukan perbuatan-perbuatan baik kita agar kita dapat memuliakan nama Tuhan.
Mari kita mulai dari hal-hal sederhana. Misalkan kita tidak berkata kasar kepada bawahan kita, atau mungkin kepada pembantu di rumah kita. Kita memberi contoh di kantor dengan datang tepat waktu dan mengerjakan segala tugas dan tanggung jawab kita dengan baik. Dan sebenarnya masih banyak hal-hal lainnya yang dapat kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, agar orang lain yang melihat kita (terutama mereka yang masih belum percaya), dapat melihat Kristus dalam kehidupan kita. Semua itu bukan untuk kebaikan kita, tetapi agar nama Tuhan dapat dimuliakan.
Bacaan Alkitab: Matius 5:13-16
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.