Selasa, 18 Oktober 2011

Skeptis

Senin, 17 Oktober 2011

Bacaan Alkitab: Yohanes 20:24-29

“…Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:29b)


Skeptis

Dalam pekerjaan saya sebagai seorang auditor, sejak awal masuk, saya selalu ditekankan akan pentingnya sikap skeptis dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Skeptis di sini secara sederhana dapat diartikan sebagai selalu tidak mudah percaya, sikap selalu curiga, dan juga sikap yang melihat data dan fakta sebelum mengambil keputusan. Hal ini penting karena apa yang saya lakukan kadang-kadang memang harus menemukan banyak fakta yang tersembunyi atau disembunyikan pihak-pihak yang tidak ingin diketahui oleh auditor.

Dalam bacaan kita kali ini, salah satu murid Yesus yaitu Tomas, juga memiliki sikap skeptis. Hal ini terlihat dari sikapnya yang tidak bersama-sama dengan murid-murid lain setelah kematian Yesus (ay. 24). Ada kemungkinan bahwa hal ini didasari oleh sikap skeptis Tomas melihat bahwa Yesus yang katanya adalah Mesias justru telah mati di atas kayu salib. Sikap skeptis Tomas tersebut mungkin telah membuatnya tidak percaya bahwa Yesus adalah benar-benar Juruselamat, sehingga ia pun mencoba untuk memisahkan diri dari murid-murid yang lain.

Dalam ayat 25, lebih jelas lagi terlihat sikap skeptis dari Tomas, yang berkata “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya”. Tomas butuh bukti nyata, karena sikap skeptis dan rasional Tomas mengatakan bahwa tidak mungkin seorang yang telah mati bisa bangkit kembali. Padahal kemungkinan besar Tomas sendiri melihat ketika Yesus tiga kali membangkitkan orang mati, yaitu anak kepala rumah ibadat (Mat 9:18-26), anak muda di Nain (Luk 7:11-17), dan Lazarus (Yoh 11:1-44).

Walaupun demikian, Tuhan Yesus tetap mengasihi Tomas. Ia masih memberikan kesempatan khusus kepada Tomas untuk dapat melihat Yesus yang telah bangkit, dengan lubang paku di tangan dan bekas tusukan di lambungNya. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan Yesus hanya menunjukkan tanganNya dan lambungNya yang berlubang kepada Tomas. Artinya Tomas mendapatkan keistimewaan dibandingkan dengan murid-muridNya. Hal ini tentunya berkaitan dengan karakter Tomas yang skeptis tersebut, sehingga Tuhan Yesus pun memberikan perlakuan khusus kepada Tomas, agar ia tidak ragu lagi bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian (ay. 27).

Sejak itu Tomas pun mengakui bahwa Yesus memang benar-benar bangkit dari kematian. Tomas memanggil Yesus dengan sebutan "Ya Tuhanku dan Allahku!" (ay. 28). Artinya Tomas mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Allah. Selanjutnya, menurut tradisi Tomas pun menjadi pengabar Injil yang setia hingga mati. Menurut tradisi Ia bahkan mengabarkan Injil hingga ke daerah India hingga mati syahid di sana. Tomas, dari sebelumnya adalah seorang murid Yesus yang skeptis, namun ia akhirnya percaya penuh kepada Tuhan dan mau melakukan kehendak Tuhan untuk mengabarkan Injil.

Bagaimana dengan kita? Tentunya tidaklah salah untuk bersikap skeptis ketika pekerjaan kita di kantor (misal sebagai auditor, atau penyidik) menuntut kita untuk bersikap demikian. Namun dalam hal hubungan kita dengan Tuhan, kita tidak bisa bersikap skeptis kepada Tuhan. Ibrani 11:1 mengatakan bahwa “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Jadi kalau kita masih bersikap skeptis kepada Tuhan dan meminta bukti terlebih dulu baru kita percaya, berarti kita masih masuk dalam golongan orang-orang yang tidak beriman. Tuhan menghendaki kita untuk percaya penuh kepadaNya dalam kondisi apapun. Apapun yang terjadi, saat kita tidak dapat melihat jalan yang Tuhan berikan kepada kita, saat kita tidak mengerti apa rencana Tuhan bagi kita, satu hal yang harus kita pegang adalah percaya dengan segenap hati kepada Tuhan, serperti apa yang Tuhan katakan yaitu “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (ay. 29).

Bacaan Alkitab: Yohanes 20:24-29

20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.