Kamis, 6 Oktober 2011
Bacaan Alkitab: Ibrani 2:1-4
“bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu…” (Ibr 2:3a)
Jangan Menyia-nyiakan Keselamatan
Saat musim lebaran tahun ini, saya akhirnya ikut-ikutan mudik ke kampung halaman. Bukan ke kampung halaman orang tua saya, karena mereka pun ada di Jakarta, tetapi ke kampung halaman isteri saya. Dulu sebelum menikah, biasanya saya tidak pernah pulang ke tempat isteri saya (dulu masih berstatus pacar saya) pada masa lebaran, karena terlalu macet dan penuh, belum lagi harga tiket yang gila-gilaan. Namun setelah menikah, mau tidak mau karena hal itu merupakan tradisi akhirnya saya ikut juga mudik bersama dengan orang banyak lainnya.
Saat mudik tersebut, saya memilih moda transportasi bus karena langsung menuju kota tempat keluarga isteri saya berada. Jika menggunakan kereta api atau pesawat, saya masih harus menyambung dengan naik bus lagi menuju kota tempat keluarga isteri saya tinggal. Saat di terminal itulah saya melihat ada sebuah pemandangan yang sangat kontras menurut saya, yang saya rasa juga terjadi di terminal, stasiun, pelabuhan, maupun bandara lainnya. Sekelompok orang yang saat itu belum memiliki tiket terlihat bingung dan mencoba bolak balik dari satu loket ke loket lain untuk memperoleh tiket. Ada beberapa orang dari mereka yang menjadi mangsa calo-calo tiket yang menjual tiket dengan harga lebih mahal hingga dua kali lipat. Sementara ada sekelompok orang (termasuk saya) yang tenang-tenang saja, karena tiket mudik sudah di tangan. Saya tinggal naik ke bus yang sudah menunggu dan tinggal menunggu waktu berangkat. Andaikata ada orang lain yang mau meminta atau menukar tiket saya dengan tiket lain, tentu saya tidak mau. Mengapa? Karena tiket yang saya miliki sangat berharga dan saya dapat dengan susah payah. Saya sendiri waktu itu membeli tiket mudik satu bulan sebelum hari-H. Masakan pada hari-H saya menyia-nyiakan tiket yang saya sudah pegang di tangan dengan hal lainnya?
Demikian juga dengan keselamatan. Saya yakin kita semua yang membaca tulisan saya ini sudah yakin dengan keselamatan dirinya, ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita. Mungkin ada di antara kita yang lahir dan besar di keluarga yang telah percaya Tuhan, sehingga sejak kecil sudah mengerti tentang arti keselamatan, sedangkan sebagian di antara kita mungkin baru mengenal Tuhan setelah beranjak dewasa. Tidak peduli kapan kita mengenal keselamatan itu, tetapi yang terpenting adalah kita menjaga dan tidak menyia-nyiakan keselamatan yang telah kita peroleh tersebut.
Yang harus kita lakukan adalah menjaga agar kita tidak sampai terbawa arus dunia (ay. 1b). Terlalu banyak godaan dunia yang mengiming-imingi hal lain agar kita melepaskan keselamatan kita. Saya melihat banyak orang percaya yang akhirnya meninggalkan iman mereka hanya demi kedudukan tinggi di pemerintahan, atau melepaskan keselamatan karena memilih pasangan hidup yang tidak seiman. Sangat disayangkan bahwa keselamatan yang mereka peroleh dengan pengorbanan Yesus di atas kayu salib disia-siakan hanya untuk sesuatu yang fana.
Kita harus belajar seperti Tuhan Yesus yang ketika dicobai iblis, Ia tetap mampu melawan godaan tersebut (Mat 4:1-11). Tuhan Yesus digoda dengan hal-hal duniawi seperti makanan, kekayaan dunia, bahkan kekuasaan dunia, namun Tuhan Yesus mampu melawan iblis. Dengan apa Tuhan Yesus melawan iblis? Dengan Firman Tuhan. Setiap kali Iblis menawarkan sesuatu kepada Tuhan Yesus, di situlah Tuhan Yesus membalasnya dengan kutipan Firman Tuhan. Artinya adalah salah satu cara untuk kita menang terhadap godaan-godaan dunia, kita harus selalu memiliki Firman Tuhan dalam hati kita, salah satu caranya adalah dengan cara dengan teliti memperhatikan Firman Tuhan yang kita dengar, kita baca, kita lihat (ay. 1a) dan kita menyimpannya dalam hati kita, bahkan kita harus selalu membawa Firman tersebut dalam keseharian kita (Yos 1:8).
Keselamatan itu gratis, tanpa syarat apapun, hanya percaya kepada Yesus Kristus, maka kita akan diselamatkan (Kis 16:31). Namun keselamatan itu bukan hanya untuk didiamkan saja, tetapi juga harus dijaga. Jangan kita seperti Esau yang menukar hak kesulungan dengan hanya semangkuk sup kacang merah. Jangan pula kita menukar keselamatan dengan kekayaan dunia yang bersifat fana. Apakah gunanya kita memperoleh seluruh dunia ini tetapi kita kehilangan nyawa kita? (Mat 16:26). Tuhan telah memberikan keselamatan kepada kita dengan pengorbananNya di atas kayu salib. Kita telah lunas dibayar dari kematian kekal kepada kehidupan kekal, oleh karena itu marilah kita tetap mengerjakan keselamatan kita dengan sungguh-sungguh (Flp 2:12).
Bacaan Alkitab: Ibrani 2:1-4
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
2:3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
2:4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.