Minggu, 26 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 23:23
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu
bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan
dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan
diabaikan. (Mat 23:23)
Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (11): Mengabaikan Hal
Yang Terpenting
Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh
kebanyakan orang adalah bagaimana memilih apa yang menjadi hal terpenting dalam
hidup kita. Hidup ini dikelilingi oleh banyak pilihan, dan terkadang (atau
justru seringkali) pilihan-pilihan itu membuat kita lupa tentang apa yang
seharusnya menjadi hal yang terpenting dan justru mengabaikannya. Jika kita
lupa dengan tidak sengaja, tentu hal itu masih dapat dimaklumi ketika kita
mengabaikan hal-hal yang seharusnya penting. Akan tetapi jika seseorang
sebenarnya tahu dan mengerti apa yang penting dan justru dengan sengaja dan
sadar mengabaikannya, maka itu betul-betul adalah suatu kejahatan.
Hal inilah yang dilakukan oleh para
ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yaitu mereka yang berlaku munafik (ay.
23a). Dalam hal ini Yesus mengecam apa yang mereka lakukan karena mereka
menjalankan Hukum Taurat dengan serinci-rincinya dan sedetail-detailnya tetapi
justru mengabaikan apa yang penting. Dalam hal ini, Tuhan Yesus mengatakan
bagaimana para ahli Taurat dan orang Farisi menjalankan bagian dari Hukum
Taurat yaitu persepuluhan. Mereka sangat ketat mengikuti aturan persepuluhan
sehingga mereka pun membayar persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan,
yaitu bumbu-bumbu dapur yang nilainya sangat kecil/tidak seberapa (ay. 23b). Memang
Tuhan pun memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk mempersembahkan
sepersepuluh dari hasil benih yang tumbuh di ladang mereka, tahun demi tahun (Ul
14:22). Dalam hal ini apa yang dilakukan para ahli Taurat dan orang Farisi secara
hukum memang tidak salah, bahkan sangat rinci dan detail mengikuti hukum
Taurat. Tetapi Tuhan Yesus mengkritik karena mereka lupa tentang apa yang terpenting.
Setiap perintah Tuhan (termasuk Hukum
Taurat) memiliki makna yang indah di baliknya. Melalui perintah-perintah-Nya, Tuhan
ingin mengajar umat-Nya supaya mereka boleh mengenal karakter Tuhan itu seperti
apa. Dalam hal ini, jika umat Tuhan mampu mengenali karakter Tuhan dan
menghidupi karakter itu dalam diri mereka, maka mereka akan menjadi umat-umat
Tuhan yang berkualitas tinggi. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa ada 3 hal
terpenting dalam hukum Taurat (dan itu juga adalah karakter Tuhan sendiri),
yaitu: 1) keadilan; 2) belas kasihan; dan 3) kesetiaan (ay. 23c). Ini yang
dilupakan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi, dimana mereka biasanya hanya
mengejar keadilan semata. Oleh karena itu mereka sering protes ketika Tuhan Yesus
menyembuhkan orang di hari sabat, ketika Tuhan Yesus makan bersama orang
berdosa (yang mereka anggap adalah orang hina dan tidak patut dikasihani),
ketika Tuhan Yesus tidak menghukum perempuan yang kedapatan berzinah, dan lain
sebagainya.
Di sisi lain, mungkin ada juga orang
yang lebih menekankan tentang belas kasihan dan melupakan poin penting tentang
keadilan dan kesetiaan. Orang seperti ini akan mengatakan bahwa Tuhan itu penuh
kasih, Tuhan itu ingin semua orang selamat, Tuhan itu akan mengampuni semua
dosa kita, dan lain sebagainya. Ya, memang semua hal itu benar, tetapi kita
juga harus menjadi cerdas untuk juga dapat menempatkan belas kasihan Tuhan
secara proporsional, karena juga ada karakter Tuhan yang lain yaitu
keadilan-Nya dan kesetiaan-Nya. Orang yang sudah mengenal Tuhan dengan benar,
yaitu keadilan-Nya, belas kasihan-Nya dan kesetiaan-Nya, juga akan menyampaikan
kebenaran Firman Tuhan dengan proporsional juga. Orang yang sudah mengenal Tuhan
dengan benar juga akan hidup dengan benar, tidak hanya condong kepada salah
satu sisi, tetapi secara keseluruhan ia akan memiliki keadilan, belas kasihan,
dan juga kesetiaan. Orang yang mengenal Tuhan dengan benar, tidak akan menjadi
seperti para ahli Taurat dan orang Farisi, tetapi justru akan semakin
menyerupai Tuhan Yesus.
Dalam hal ini, mari kita pegang prinsip
yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa “yang satu harus dilakukan dan yang lain
jangan diabaikan”. Kita harus mengerti kebenaran Firman Tuhan secara lengkap
dan utuh, tidak sepotong-potong dan tidak parsial. Kita harus menjadi cerdas
untuk mengerti apa kehendak Bapa sehingga kita boleh melakukan kehendak-Nya
dengan tepat, tanpa meleset sedikitpun. Para ahli Taurat dan orang Farisi
merasa mereka sudah melakukan kehendak Bapa dengan melakukan hukum Taurat
dengan seketat mungkin. Tetapi mereka tidak pernah sungguh-sungguh mengenal
Bapa dengan benar, sehingga mata mereka dibutakan dan tidak mampu mengerti
karakter Allah yang harus mereka buru untuk mereka miliki. Mereka merasa bangga
sudah menjadi orang yang sempurna melakukan Hukum Taurat, padahal sebenarnya mereka
lupa bahwa ada hal-hal terpenting yang harus mereka kejar: keadilan, belas
kasihan, dan kesetiaan.
Bacaan
Alkitab: Matius 23:23
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan
kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:
keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang
lain jangan diabaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.