Senin, 20 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 23:8-10
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu
Mesias. (Mat 23:10)
Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (5): Ingin Disebut
sebagai Rabi dan Pemimpin
Siapa dari kita yang tidak bangga bila
disebut sebagai guru atau pemimpin? Tentu dalam hati kita pasti ada perasaan
bangga terkait dengan hal itu. Apalagi jika yang memanggil kita sebagai
pemimpin adalah orang banyak, atau orang yang juga terhormat, tentulah rasa
kebanggaan itu akan menjadi lebih besar lagi.
Demikian pula dengan para ahli Taurat
dan orang Farisi. Hal ini sama seperti yang telah saya jelaskan di
renungan-renungan sebelumnya, yaitu bagaimana mereka sangat ingin disebut rabi
(guru) atau pemimpin oleh orang lain. Akan tetapi, pada bagian ayat kita hari
ini, kita melihat pesan Tuhan Yesus yaitu agar kita jangan disebut sebagai
rabi, karena hanya ada satu rabi kita dan kita semua adalah saudara (ay. 8).
Apa maksudnya ini?
Tuhan Yesus mengajar bahwa hanya ada
satu Rabi sedangkan yang lainnya adalah saudara. Tentu dalam hal ini Tuhan
Yesus mengajar bahwa sumber kebenaran yang benar, hanyalah satu. Oleh karena
itu, Rabi yang benar juga hanya satu, yaitu Ia yang mengajarkan kebenaran yang
sejati. Siapakah Dia? Tentu tidak lain dan tidak bukan adalah Tuhan Yesus
sendiri karena hanya Dia yang berani berkata bahwa Ia adalah Jalan dan Kebenaran
dan Hidup (Yoh 14:6).
Tuhan Yesus juga mengatakan agar kita
tidak memanggil siapapun sebagai bapa di bumi ini, karena hanya ada satu Bapa
kita, yaitu Dia yang di surga (ay. 9). Allah Bapa adalah Bapa kita semua.
Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah Bapa segala roh (Ibr 12:9). Kita semua
memiliki roh yang berasal dari Bapa. Oleh karena itu ada ayat yang berbunyi “debu
kembali menjadi tanah dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” (Pkh
12:7). Tuhan Yesus juga mengajar umat percaya untuk berdoa kepada Allah Bapa
yang di Surga dalam Doa Bapa Kami. Semua umat percaya harus paham bahwa hanya
ada satu Bapa, yaitu Allah Bapa di surga. Kita semua harus berjuang menjadi
anak-anak Bapa yang benar, sehingga kita benar-benar berada di bawah Bapa yang
benar, dan bukan menjadikan iblis sebagai bapa kita (Yoh 8:44).
Hal terakhir, Tuhan Yesus juga
mengatakan agar kita jangan disebut sebagai pemimpin, karena hanya satu
pemimpin kita, yaitu Mesias (ay. 10). Sebenarnya, kata pemimpin dalam ayat 10
ini dalam bahasa aslinya adalah kathégétés
(καθηγητής) yang dapat diartikan
sebagai “a leader, teacher, guide, master”
(seorang pemimpin, guru, pemandu, atau tuan). Kata kathégétés ini hanya 2 kali disebutkan dalam Alkitab Perjanjian
Baru dan dua-duanya ada di ayat 10 ini. Tentu arti pemimpin di sini bukanlah
pemimpin biasa, tetapi adalah pemimpin sekaligus guru, pemandu dan juga tuan.
Siapakah orang di bumi ini yang patut disebut kathégétés kita? Tidak ada sosok lain yang lebih pantas selain
Tuhan Yesus sendiri, yang memimpin kita kepada keselamatan, yang mengajar kita
dengan kebenaran yang sejati, yang memandu kita untuk sampai ke surga, dan juga
satu-satunya Tuan yang memiliki segenap hidup kita karena sudah menebus kita
dengan darah-Nya sendiri.
Oleh karena itu, tiga ayat bahasan kita
pada hari ini berbicara bahwa tidak ada yang perlu dikejar di dunia ini,
khususnya terkait jabatan atau posisi yang terpandang. Kita tidak perlu merasa
diri sebagai yang paling pintar dan harus dipanggil sebagai “rabi”. Kita juga
tidak boleh meminta kita dipanggil sebagai bapa, karena hanya ada satu Bapa
yaitu Bapa di surga. Kita juga tidak boleh memburu sebutan sebagai pemimpin,
karena satu-satunya Pemimpin kita hanyalah Mesias, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Jika demikian, apakah yang kita kejar di dunia ini? Jika saya boleh
menyimpulkan dalam satu frasa sederhana, inilah yang harus kita kejar:
Perkenanan Tuhan. Kita harus berjuang agar hidup kita berkenan di hadapan-Nya,
baik selama kita hidup di dunia ini, juga ketika kita suatu saat menghadap
tahta pengadilan Kristus. Apalagi yang kita cari selain perkenanan-Nya atas
diri kita? Jangan tiru ciri para ahli Taurat dan orang Farisi yang hanya
mengejar sebutan orang lain di dunia ini: rabi, bapa, dan pemimpin, sedangkan
perkenanan Tuhan tidak pernah mereka pikirkan apalagi mereka kejar dalam hidup
mereka.
Bacaan
Alkitab: Matius 23:8-10
23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan
kamu semua adalah saudara.
23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya
satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu,
yaitu Mesias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.