Jumat, 17 Februari 2017

Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (5): Ingin Disebut sebagai Rabi dan Pemimpin



Senin, 20 Februari 2017
Bacaan Alkitab: Matius 23:8-10
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. (Mat 23:10)


Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (5): Ingin Disebut sebagai Rabi dan Pemimpin


Siapa dari kita yang tidak bangga bila disebut sebagai guru atau pemimpin? Tentu dalam hati kita pasti ada perasaan bangga terkait dengan hal itu. Apalagi jika yang memanggil kita sebagai pemimpin adalah orang banyak, atau orang yang juga terhormat, tentulah rasa kebanggaan itu akan menjadi lebih besar lagi.

Demikian pula dengan para ahli Taurat dan orang Farisi. Hal ini sama seperti yang telah saya jelaskan di renungan-renungan sebelumnya, yaitu bagaimana mereka sangat ingin disebut rabi (guru) atau pemimpin oleh orang lain. Akan tetapi, pada bagian ayat kita hari ini, kita melihat pesan Tuhan Yesus yaitu agar kita jangan disebut sebagai rabi, karena hanya ada satu rabi kita dan kita semua adalah saudara (ay. 8). Apa maksudnya ini?

Tuhan Yesus mengajar bahwa hanya ada satu Rabi sedangkan yang lainnya adalah saudara. Tentu dalam hal ini Tuhan Yesus mengajar bahwa sumber kebenaran yang benar, hanyalah satu. Oleh karena itu, Rabi yang benar juga hanya satu, yaitu Ia yang mengajarkan kebenaran yang sejati. Siapakah Dia? Tentu tidak lain dan tidak bukan adalah Tuhan Yesus sendiri karena hanya Dia yang berani berkata bahwa Ia adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yoh 14:6). 

Tuhan Yesus juga mengatakan agar kita tidak memanggil siapapun sebagai bapa di bumi ini, karena hanya ada satu Bapa kita, yaitu Dia yang di surga (ay. 9). Allah Bapa adalah Bapa kita semua. Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah Bapa segala roh (Ibr 12:9). Kita semua memiliki roh yang berasal dari Bapa. Oleh karena itu ada ayat yang berbunyi “debu kembali menjadi tanah dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” (Pkh 12:7). Tuhan Yesus juga mengajar umat percaya untuk berdoa kepada Allah Bapa yang di Surga dalam Doa Bapa Kami. Semua umat percaya harus paham bahwa hanya ada satu Bapa, yaitu Allah Bapa di surga. Kita semua harus berjuang menjadi anak-anak Bapa yang benar, sehingga kita benar-benar berada di bawah Bapa yang benar, dan bukan menjadikan iblis sebagai bapa kita (Yoh 8:44).

Hal terakhir, Tuhan Yesus juga mengatakan agar kita jangan disebut sebagai pemimpin, karena hanya satu pemimpin kita, yaitu Mesias (ay. 10). Sebenarnya, kata pemimpin dalam ayat 10 ini dalam bahasa aslinya adalah kathégétés (καθηγητής) yang dapat diartikan sebagai “a leader, teacher, guide, master” (seorang pemimpin, guru, pemandu, atau tuan). Kata kathégétés ini hanya 2 kali disebutkan dalam Alkitab Perjanjian Baru dan dua-duanya ada di ayat 10 ini. Tentu arti pemimpin di sini bukanlah pemimpin biasa, tetapi adalah pemimpin sekaligus guru, pemandu dan juga tuan. Siapakah orang di bumi ini yang patut disebut kathégétés kita? Tidak ada sosok lain yang lebih pantas selain Tuhan Yesus sendiri, yang memimpin kita kepada keselamatan, yang mengajar kita dengan kebenaran yang sejati, yang memandu kita untuk sampai ke surga, dan juga satu-satunya Tuan yang memiliki segenap hidup kita karena sudah menebus kita dengan darah-Nya sendiri.

Oleh karena itu, tiga ayat bahasan kita pada hari ini berbicara bahwa tidak ada yang perlu dikejar di dunia ini, khususnya terkait jabatan atau posisi yang terpandang. Kita tidak perlu merasa diri sebagai yang paling pintar dan harus dipanggil sebagai “rabi”. Kita juga tidak boleh meminta kita dipanggil sebagai bapa, karena hanya ada satu Bapa yaitu Bapa di surga. Kita juga tidak boleh memburu sebutan sebagai pemimpin, karena satu-satunya Pemimpin kita hanyalah Mesias, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jika demikian, apakah yang kita kejar di dunia ini? Jika saya boleh menyimpulkan dalam satu frasa sederhana, inilah yang harus kita kejar: Perkenanan Tuhan. Kita harus berjuang agar hidup kita berkenan di hadapan-Nya, baik selama kita hidup di dunia ini, juga ketika kita suatu saat menghadap tahta pengadilan Kristus. Apalagi yang kita cari selain perkenanan-Nya atas diri kita? Jangan tiru ciri para ahli Taurat dan orang Farisi yang hanya mengejar sebutan orang lain di dunia ini: rabi, bapa, dan pemimpin, sedangkan perkenanan Tuhan tidak pernah mereka pikirkan apalagi mereka kejar dalam hidup mereka.



Bacaan Alkitab: Matius 23:8-10
23:8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
23:10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.