Kamis, 09 Februari 2017

Siapa Penguasa dan Pemimpinmu?



Sabtu, 11 Februari 2017
Bacaan Alkitab: Yesaya 3:9-12
Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan! (Yes 3:12)


Siapa Penguasa dan Pemimpinmu?


Masih terkait dengan renungan hari sebelumnya, dimana Tuhan begitu marah kepada para pemimpin bangsa Israel (raja dan imam) yang membuat ibadah sebagai sandiwara belaka, di pasal 3 ini Tuhan juga masih berbicara kepada bangsa Israel secara umum serta kepada raja dan imam secara khusus mengenai dosa-dosa dan kejahatan mereka. Alkitab menulis bahwa para pemimpin bangsa Israel tersebut adalah orang-orang yang jahat, bahkan dari air muka (raut wajah) mereka pun sudah terlihat menyatakan kejahatan mereka (ay. 9a). Mereka juga sekali lagi disebut sebagai orang Sodom, yaitu orang-orang yang bejat secara moral dan yang tidak malu lagi terhada dosa yang mereka lakukan (ay. 9b). Mereka melakukan dosa mereka secara terus terang, sehingga orang-orang benar pun merasa malu melihat kelakuan mereka dan tersiksa berada di sekitar orang-orang fasik ini seperti Lot yang hidup di tengah-tengah orang Sodom (2 Ptr 2:7).

Namun sebenarnya para pemimpin yang fasik tersebut sedang merencanakan kecelakaan bagi diri mereka sendiri. Mereka sedang mendatangkan malapetaka kepada diri mereka sendiri (ay. 9c). Yang membuat para pemimpin fasik tersebut tidak hanya melakukan dosa di dalam dirinya, tetapi juga mempengaruhi orang lain juga untuk berdosa dan berbalik dari Tuhan. Ini adalah dosa penyesatan yang luar biasa, yang membuat para pemimpin fasik pada hari penghakiman nanti akan dibawa kepada hukuman yang lebih berat (ay. 11).

Yesaya mengatakan bahwa betapa celaka umat Tuhan (dalam konteks aslinya adalah bangsa Israel, sedangkan dalam konteks saat ini adalah jemaat Tuhan) yang memiliki pemimpin seperti ini. Betapa celaka umat Tuhan yang penguasanya adalah anak-anak (ay. 12a). Penguasa anak-anak ini berbicara tentang pemimpin yang masih belum dewasa, yang masih bersikap seperti anak-anak. Pemimpin seperti ini akan sangat berbahaya, karena begitu ada “gesekan”, maka pemimpin seperti ini akan mudah “ngambek”, menyalahkan orang lain, dan justru menghambat pertumbuhan jemaat. Pemimpin yang masih anak-anak tidak akan rela jika ada jemaat yang menjadi lebih cerdas daripada dirinya. Padahal salah satu tujuan gereja adalah untuk membuat jemaat menjadi cerdas sehingga dapat mengerti kehendak Tuhan.

Ada pula kondisi yang tidak kalah bahayanya, yaitu ketika ada perempuan-perempuan yang memerintah atas para pemimpin (ay. 12b). Ini bukan berarti bahwa tidak boleh ada pemimpin wanita atau tidak boleh ada pendeta wanita. Yang lebih berbahaya adalah pemimpin pria yang dikuasai oleh wanita. Hal ini bisa berarti pemimpin yang justru dikuasai oleh isterinya, oleh anak perempuannya, atau oleh menantu perempuannya. Hal ini sangat membahayakan karena pemimpin seperti itu tidak akan dapat menjadi independen, tetapi segala sesuatunya akan berada di bawah pengaruh wanita tersebut. Alkitab sendiri mengatakan bahwa laki-laki adalah kepala, sehingga jika ada seorang pemimpin laki-laki namun dikuasai oleh wanita (misal: isterinya), maka pemimpin tersebut tidak akan lagi independen. Mungkin saja segala persembahan yang diterima oleh pemimpin rohani tersebut justru akan digunakan untuk membahagiakan wanita tersebut, semisal membeli perhiasan atau fashion, mengajak jalan-jalan, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, saya tidak mempermasalahkan jika ada pendeta atau pemimpin jemaat yang memang sayang isterinya sehingga sering membelikan barang atau mengajak jalan-jalan, tetapi yang lebih berbahaya jika si wanita menguasai pemimpin tersebut, sehingga misalnya pengelolaan keuangan dikelola oleh si wanita tanpa pemimpin pria tahu, atau misalnya si wanita memiliki kuasa yang tak terbatas dalam pengelolaan gereja termasuk menentukan jadwal pelayan, menentukan tema Firman Tuhan, dan lain sebagainya, yang sebenarnya itu adalah tugas dan  tanggung jawab pemimpin rohani (dhi. Pendeta atau gembala sidang) dan seharusnya tidak boleh diintervensi oleh pihak lain, termasuk wanita (dhi. Isteri, anak perempuan, atau menantu perempuan), dan ini sebenarnya juga berlaku jika pendeta dipengaruhi oleh anak laki-laki atau menantu laki-lakinya, yaitu pihak lain yang tidak sebenarnya tidak berhak.

Betapa berbahayanya jika kita memiliki pemimpin-pemimpin seperti itu, yaitu yang masih anak-anak dan yang diperintah oleh perempuan. Pemimpin-pemimpin seperti itu justru akan menjadi pemimpin yang menyesatkan (ay. 12c). Pemimpin tersebut tidak akan membawa jemaat ke jalan yang benar. Bahkan jika ada jemaat yang berjuang untuk hidup sungguh-sungguh benar di hadapan Tuhan, dan berjuang untuk menempuh jalan yang benar, bisa jadi akan dikacaukan oleh pemimpin penyesat seperti ini (ay. 12d).

Namun jika kita saat ini mendapatkan pemimpin penyesat seperti ini, satu-satunya bagian kita adalah berjuang untuk tetap setia di jalan yang benar. Jadilah seperti nabi Yesaya dan nabi-nabi Tuhan lainnya yang tetap hidup benar walaupun pemimpin bangsa Israel (raja dan imam) pada waktu itu adalah orang-orang yang tidak takut akan Tuhan. Waktu akan membuktikan bagiamana nabi Yesaya dan nabi-nabi Tuhan lainnya tetap konsisten berada di jalan yang benar. Sejarah mencatat bagaimana nabi Yesaya tercatat sebagai orang benar, sementara pemimpin bangsa Israel (raja dan imam) tercatat sebagai orang fasik. Satu hal yang perlu kita catat untuk menguatkan kita berjuang di jalan yang benar: “Suatu saat kita akan memakan hasil pekerjaan kita” (ay. 10). Artinya, jika kita tetap menabur yang benar meskipun dalam kondisi yang sulit, maka kita akan menuai kebenaran pada waktu-Nya nanti.



Bacaan Alkitab: Yesaya 3:9-12
3:9 Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.
3:10 Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya.
3:11 Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri.
3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.