Senin, 20 Februari 2017

Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (7): Merintangi Orang Lain untuk Masuk



Rabu, 22 Februari 2017
Bacaan Alkitab: Matius 23:13
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. (Mat 23:13)


Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (7): Merintangi Orang Lain untuk Masuk


Salah satu kejahatan para ahli Taurat dan orang Farisi yang sangat dikecam oleh Tuhan Yesus adalah ketika mereka menutup pintu-pintu Kerajaan surga bagi orang lain (ay. 13a). Tuhan Yesus memang sangat terbuka dan penuh belas kasihan kepada para pendosa (termasuk para pemungut cukai dan para pelacur) yang mau bertobat. Akan tetapi, Tuhan Yesus sangat membenci kelakuan para ahli Taurat dan orang Farisi. Padahal dari sisi dosa yang terlihat, para pemungut cukai dan pelacur memang terlihat lebih berdosa.

Saya yakin para ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang sangat mengerti tentang mana hal yang adalah dosa (yaitu pelanggaran terhadap Hukum Taurat), dan mana hal-hal yang bukan dosa. Namun demikian, sikap para ahli Taurat dan orang Farisi sangatlah munafik karena walaupun mereka mengerti tentang apa yang dosa dan apa yang bukan, serta ketika mereka melihat adanya orang-orang berdosa yang masih hidup dalam dosa, tetapi mereka tidak mau membantu orang-orang berdosa tersebut untuk hidup suci dan benar di hadapan Allah. Mereka justru membuat perbedaan antara dirinya dengan orang berdosa, dan justru mencibir orang berdosa dan bukannya justru membantu mereka untuk bertobat. Di pikirannya, orang berdosa tidak perlu ditolong, yang penting dirinya sudah suci dan benar karena melakukan Hukum Taurat. Inilah yang disebut dengan menutup pintu-pintu kerajaan surga di depan orang yang membutuhkan (ay. 13a).

Hal ini sebenarnya tidak terlalu menjadi persoalan jika para ahli Taurat dan orang Farisi sudah sungguh-sungguh hidup benar, dalam hal ini sudah masuk ke dalam pintu kerajaan surga. Namun Tuhan Yesus dengan jelas dan tegas mengatakan bahwa mereka tidak masuk (ke dalam kerajaan surga), dan justru merintangi orang-orang yang berusaha untuk masuk (ay. 13b). Ini sama saja seperti seorang guru di sekolah yang merasa paling pintar di kelas, tetapi tidak mau murid-muridnya menjadi pintar seperti dirinya. Akibatnya, guru itu tidak akan mau membagikan seluruh ilmunya dan membiarkan anak-anaknya bodoh. Guru seperti ini akan lebih suka jika murid-muridnya tidak naik kelas atau mendapat nilai ujian nasional yang rendah, karena itu menunjukkan superioritasnya di kelas, sebagai manusia yang paling pandai di kelas.

Para ahli Taurat dan orang Farisi tidak mengerti bahwa ketika Tuhan memberikan mereka kesempatan dan kemampuan untuk boleh mengerti Hukum Taurat dengan mendalam (dimana kesempatan itu mungkin tidak dimiliki oleh orang Yahudi lainnya), hal itu bertujuan supaya mereka mengajar orang lain sehingga orang lain juga mengenal kebenaran. Sayangnya, para ahli Taurat dan orang Farisi justru ingin menjaga “statusnya” yang terhormat dan mencegah orang menjadi cerdas. Betapa bahayanya jika di masa sekarang ini, masih ada pemimpin-pemimpin yang tidak ingin rakyatnya menjadi cerdas, apalagi jika orang-orang itu ada di balik mimbar gereja. 

Betapa bahayanya jika ada pemimpin agama yang tidak ingin jemaatnya menjadi cerdas. Betapa bahayanya jika ada pengkhotbah yang tidak mau masuk ke dalam kerajaan surga (yaitu berjuang meninggalkan keinginan dunia dan berjuang untuk melakukan kehendak Tuhan), karena ia pasti juga akan tidak berani mengajarkan bagaimana orang percaya harus berjuang masuk ke dalam kerajaan surga. Betapa bahayanya jika ada pembicara gereja yang hanya menyampaikan khotbah tentang bagaimana jemaat tidak perlu berjuang untuk masuk ke dalam kerajaan surga, karena keselamatan itu sudah “otomatis” diberikan tanpa perlu adanya perjuangan, padahal Alkitab juga mengatakan agar kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (Flp 2:12). Betapa bahayanya jika ada para pendeta yang tidak ingin jemaatnya menjadi cerdas sehingga tidak ada jemaat yang berani mengkritik kebijakan pendeta tersebut. Bukankah ini sama saja dengan para ahli Taurat dan orang Farisi yang merintangi orang untuk masuk ke dalam kerajaan surga?



Bacaan Alkitab: Matius 23:13
23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.