Rabu, 22 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 23:13
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan
orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha
untuk masuk. (Mat 23:13)
Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (7): Merintangi Orang
Lain untuk Masuk
Salah satu kejahatan para ahli Taurat
dan orang Farisi yang sangat dikecam oleh Tuhan Yesus adalah ketika mereka
menutup pintu-pintu Kerajaan surga bagi orang lain (ay. 13a). Tuhan Yesus
memang sangat terbuka dan penuh belas kasihan kepada para pendosa (termasuk
para pemungut cukai dan para pelacur) yang mau bertobat. Akan tetapi, Tuhan
Yesus sangat membenci kelakuan para ahli Taurat dan orang Farisi. Padahal dari
sisi dosa yang terlihat, para pemungut cukai dan pelacur memang terlihat lebih
berdosa.
Saya yakin para ahli Taurat dan orang
Farisi adalah orang-orang yang sangat mengerti tentang mana hal yang adalah
dosa (yaitu pelanggaran terhadap Hukum Taurat), dan mana hal-hal yang bukan
dosa. Namun demikian, sikap para ahli Taurat dan orang Farisi sangatlah munafik
karena walaupun mereka mengerti tentang apa yang dosa dan apa yang bukan, serta
ketika mereka melihat adanya orang-orang berdosa yang masih hidup dalam dosa,
tetapi mereka tidak mau membantu orang-orang berdosa tersebut untuk hidup suci
dan benar di hadapan Allah. Mereka justru membuat perbedaan antara dirinya
dengan orang berdosa, dan justru mencibir orang berdosa dan bukannya justru
membantu mereka untuk bertobat. Di pikirannya, orang berdosa tidak perlu
ditolong, yang penting dirinya sudah suci dan benar karena melakukan Hukum
Taurat. Inilah yang disebut dengan menutup pintu-pintu kerajaan surga di depan
orang yang membutuhkan (ay. 13a).
Hal ini sebenarnya tidak terlalu
menjadi persoalan jika para ahli Taurat dan orang Farisi sudah sungguh-sungguh
hidup benar, dalam hal ini sudah masuk ke dalam pintu kerajaan surga. Namun
Tuhan Yesus dengan jelas dan tegas mengatakan bahwa mereka tidak masuk (ke
dalam kerajaan surga), dan justru merintangi orang-orang yang berusaha untuk
masuk (ay. 13b). Ini sama saja seperti seorang guru di sekolah yang merasa
paling pintar di kelas, tetapi tidak mau murid-muridnya menjadi pintar seperti
dirinya. Akibatnya, guru itu tidak akan mau membagikan seluruh ilmunya dan
membiarkan anak-anaknya bodoh. Guru seperti ini akan lebih suka jika
murid-muridnya tidak naik kelas atau mendapat nilai ujian nasional yang rendah,
karena itu menunjukkan superioritasnya di kelas, sebagai manusia yang paling
pandai di kelas.
Para ahli Taurat dan orang Farisi tidak
mengerti bahwa ketika Tuhan memberikan mereka kesempatan dan kemampuan untuk
boleh mengerti Hukum Taurat dengan mendalam (dimana kesempatan itu mungkin
tidak dimiliki oleh orang Yahudi lainnya), hal itu bertujuan supaya mereka
mengajar orang lain sehingga orang lain juga mengenal kebenaran. Sayangnya,
para ahli Taurat dan orang Farisi justru ingin menjaga “statusnya” yang
terhormat dan mencegah orang menjadi cerdas. Betapa bahayanya jika di masa
sekarang ini, masih ada pemimpin-pemimpin yang tidak ingin rakyatnya menjadi
cerdas, apalagi jika orang-orang itu ada di balik mimbar gereja.
Betapa bahayanya jika ada pemimpin agama
yang tidak ingin jemaatnya menjadi cerdas. Betapa bahayanya jika ada pengkhotbah
yang tidak mau masuk ke dalam kerajaan surga (yaitu berjuang meninggalkan
keinginan dunia dan berjuang untuk melakukan kehendak Tuhan), karena ia pasti juga
akan tidak berani mengajarkan bagaimana orang percaya harus berjuang masuk ke
dalam kerajaan surga. Betapa bahayanya jika ada pembicara gereja yang hanya
menyampaikan khotbah tentang bagaimana jemaat tidak perlu berjuang untuk masuk
ke dalam kerajaan surga, karena keselamatan itu sudah “otomatis” diberikan tanpa
perlu adanya perjuangan, padahal Alkitab juga mengatakan agar kita mengerjakan
keselamatan kita dengan takut dan gentar (Flp 2:12). Betapa bahayanya jika ada
para pendeta yang tidak ingin jemaatnya menjadi cerdas sehingga tidak ada
jemaat yang berani mengkritik kebijakan pendeta tersebut. Bukankah ini sama
saja dengan para ahli Taurat dan orang Farisi yang merintangi orang untuk masuk
ke dalam kerajaan surga?
Bacaan
Alkitab: Matius 23:13
23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan
orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha
untuk masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.