Selasa, 28 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 23:25-26
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,
tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. (Mat 23:25)
Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (13): Menipu Melalui
Penampilan Luar
Sebagian besar orang tentu ingin
dirinya terlihat cantik (bagi wanita), tampan (bagi pria), dan menarik. Dalam
menjaga dan meningkatkan penampilannya tersebut, banyak orang rela membeli
baju-baju bagus dan bermerk, menambahkan aksesoris-aksesoris yang meningkatkan
penampilan luar (misal: membeli perhiasan yang terlihat mahal, memakai tas yang
bermerk (branded), apalagi yang merknya terlihat dari luar, dan lain
sebagainya). Hal ini sangat umum ditemui apalagi di kota-kota besar, terutama
pada orang-orang yang pekerjaannya menuntut untuk bertemu dengan orang lain sehingga
penampilan pun menjadi salah satu prioritas utama.
Tidak salah jika kita membeli baju,
perhiasan, tas, atau aksesoris lainnya. Tentu jemaat akan juga malas datang ke
gereja jika pendetanya pakaiannya berantakan, dalam artian tidak pernah
disetrika, kusut, kotor, kumal, dan lain sebagainya. Penampilan luar itu juga
harus menjadi hal yang kita perhatikan, karena Tetapi menjadi sangat salah jika
penampilan luar menjadi prioritas dalam hidup kita sedangkan urusan dalam diri
kita (batiniah) tidak pernah diurus dan dibiarkan begitu saja.
Para ahli Taurat dan orang Farisi
adalah mereka yang dari luar terlihat nyaris sempurna. Mereka memakai
jubah-jubah kebesarannya sehingga dari jauh orang lain pun sudah dapat
mengenali para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka pun biasanya menumbuhkan
janggut yang panjang sesuai dengan adat-istiadat Yahudi, sehingga terlihat
sebagai orang yang sangat saleh dalam hal beragama. Akan tetapi fokus mereka
dalam hal penampilan luar ini tidak diiringi dengan fokus terhadap isi hati
mereka atau kehidupan batiniah mereka.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengecam
sikap hidup para ahli Taurat dan orang Farisi sebagai orang-orang yang munafik,
karena mereka hanya memikirkan penampilan luar. Ibarat cawan dan pinggan
(alat-alat penyajian makanan) mereka yang terlihat bersih dan kinclong dari
luar, akan tetapi isinya penuh dengan rampasan dan kerakusan (ay. 25). Gambarannya
mungkin bahwa cawan dan pinggan itu selalu dipoles dan digosok sehingga
mengkilat, tidak ada noda sama sekali. Akan tetapi isi dari cawan dan pinggan
itu adalah makanan atau minuman yang menajiskan. Percuma juga bagian luar terlihat
bersih padahal isinya masih najis. Ketika kita makan atau minum, kita tidak memakan
pinggan atau meminum cawan, tetapi kita memakan apa yang disajikan di atas
pinggan dan meminum apa yang disajikan di dalam cawan. Jadi memastikan isi pinggan
dan cawan sudah bersih dan tidak najis lebih penting daripada sekedar
membersihkan bagian luar dari pinggan dan cawan supaya terlihat bersih dan
mengkilat. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata agar para ahli Taurat dan orang
Farisi membersihkan dulu bagian dalam pinggan dan cawan sehingga bagian luarnya
pun ikut bersih (ay. 26).
Hal ini juga sering terjadi tanpa kita
sadari dalam kehidupan kita. Seringkali kita mempersoalkan apa yang ada di
pandangan orang ketika mereka melihat diri kita. Kita sibuk mempersoalkan
apakah pakaian kita terlihat pantas, apakah potongan rambut kita sudah rapi,
apakah merk tas kita sudah terlihat dari jauh, dan lain sebagainya. Padahal apa
yang ada di dalam diri kita (yaitu isi hati kita, motivasi kita, dan lain
sebagainya) itu juga hal yang tidak kalah pentingnya, bahkan lebih penting. Memang
kita juga perlu memikirkan pandangan orang lain terhadap diri kita, sehingga
kita pun akan merawat dan menjaga diri kita. Akan tetapi kita juga perlu dan
harus mempersoalkan apakah pandangan Tuhan terhadap kita. Ingat bahwa bukan
yang dilihat manusia yang dilihat oleh Tuhan. Manusia memang melihat apa yang
di depan mata (yaitu penampilan luar), tetapi Tuhan melihat hati kita (1 Sam
16:7). Mari mulai sekarang, kita belajar untuk mempersoalkan apakah yang saat
ini Tuhan lihat dari hati kita. Sudahkah hati kita bersih dan kudus, ataukah
hati kita masih penuh dengan kenajisan, atau bahkan kenajisan yang dibungkus
dalam penampilan luar yang menarik tetapi sebenarnya adalah kemunafikan semata.
Bacaan
Alkitab: Matius 23:25-26
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,
tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang
buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga
akan bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.