Rabu, 8 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: 1 Yohanes 4:4-6
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi
palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada
di dalam dunia. (1 Yoh 4:4)
Status Manusia sebagai Anak Allah dalam Perjanjian Baru (Bagian
17)
Suka atau tidak suka, ada konsekuensi
atau tanggung jawab ketika kita menjadi anak-anak Allah. Tanggung jawab itu
berupa tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang mengaku sebagai
anak-anak Allah, yang secara tidak langsung mengatakan bahwa mereka berasal
dari Allah. Kita memiliki tugas sebagai anak-anak Allah untuk mengalahkan
nabi-nabi palsu (ay. 4a). Tentu saya sendiri tidak mungkin membahas secara
lengkap mengenai apa itu nabi palsu dalam renungan hari ini, karena tentu
membutuhkan banyak pembahasan mengenai topik nabi palsu tersebut.
Namun demikian, inti dari berkeadaan
sebagai anak-anak Allah adalah bagaimana kita memiliki Roh Allah (Roh Kudus)
dalam diri kita, yang jauh lebih besar dari roh apapun di dalam dunia, termasuk
roh nabi palsu dan roh penyesat (ay. 4b). Tentu dalam hal ini kita tidak bisa
mengharapkan bahwa Tuhan akan menghilangkan penyesatan dari atas muka bumi.
Justru kita sebagai anak-anak Allah dituntut untuk bisa membedakan bahkan
“menelanjangi” para nabi-nabi palsu tersebut. Bagaimana caranya?
Tentu dalam hal ini kita sebagai
anak-anak Allah harus hidup benar menurut pimpinan Roh Allah. Dengan memiliki
hidup yang dipimpin Roh Allah, yaitu dengan cara memiliki persekutuan yang
intim dengan Allah dan juga memiliki perbendaharaan Firman Tuhan yang benar
(diperoleh dengan cara memiliki waktu teduh yang teratur, pujian dan
penyembahan, serta kebiasaan membaca Firman Tuhan secara konsisten), maka dalam
diri kita akan terbangun suatu “kepekaan rohani” dimana kita akan mengerti mana
yang berasal dari Tuhan dan mana yang bukan. Dalam hal ini, ibarat seorang
kasir bank yang sering bersentuhan dengan uang asli, maka ketika ada uang yang
palsu, ia akan dengan mudah dapat mengenalinya.
Ilustrasi tersebut menggambarkan
bagaimana seorang anak Allah yang sering “bersentuhan” dengan Tuhan maka akan
dapat dengan mudah membedakan mana yang berasal dari Tuhan dan mana yang bukan.
Mungkin suatu khotbah dapat terlihat bagus bagi orang awam, tetapi bagi orang
yang memiliki kepekaan rohani, maka ia akan dapat membedakan mana khotbah yang
benar2 membawa orang menuju surga, dan mana khotbah yang hanya membuat orang
nyaman di bumi. Ia akan dapat membedakan mana pengkhotbah yang sungguh-sungguh
mempersiapkan Firman Tuhan dengan penuh kerendahan hati, dan mana pengkhotbah
yang memang jago bicara tetapi isi khotbahnya hanya meninggikan dirinya sendiri
dan bukan meninggikan Tuhan. Ia juga akan dapat membedakan mana worship leader
(WL) yang pintar menyanyi, tetapi tidak kata-kata penyembahannya sebenarnya
hanya di bibir saja tanpa penghayatan yang benar, dan mana WL yang walau
suaranya fals, tetapi menyembah Tuhan
dengan benar dari hati.
Dalam hal ini, Roh Kudus akan memimpin
anak-anak Allah dalam kebenaran sehingga dapat membedakan mana yang berasal
dari Allah dan mana yang bukan (yaitu yang berasal dari dunia). Sebenarnya,
salah satu cara termudah untuk membedakan roh nabi-nabi Allah dan roh nabi-nabi
palsu adalah dari inti apa yang disampaikan oleh mereka. Nabi-nabi Allah tentu
saja akan membicarakan tentang hal-hal yang rohani, termasuk di dalamnya
mengenai kesucian hidup dan bagaimana orang percaya memiliki kerinduan untuk
masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sebaliknya, nabi-nabi palsu akan membicarakan
tentang hal-hal yang terlihat rohani, tetapi sebenarnya membuat jemaat nyaman
di bumi dan tidak merindukan untuk pergi ke surga. Tentu saja bagi orang-orang
yang pergi ke gereja dan orang-orang beragama Kristen yang tidak
sungguh-sungguh hidup sebagai anak-anak Allah, mereka akan sangat suka dengan
jenis khotbah seperti ini. Tidak heran bahwa ada begitu banyak orang yang mendengarkan
para “nabi-nabi palsu” ini, yaitu orang-orang yang masih hidup secara duniawi
dan yang masih ingin menikmati dunia dan segala kesenangannya (ay. 5).
Memang mau tidak mau, anak-anak Allah
harus memiliki suatu komunitas persekutuan yang baik, sehingga mereka dapat
memperoleh didikan dan pengajaran dari hamba-hamba Tuhan yang benar pula.
Anak-anak Allah harus mencari mana gereja yang mengajarkan kebenaran, dan mana
pengkhotbah/pendeta yang menyampaikan kebenaran dengan konsisten. Sebaliknya,
pendeta dan pengkhotbah yang benar juga harus paham bahwa kebenaran yang murni
dan konsisten kemungkinan besar akan sulit diterima oleh mereka yang belum berstatus
sebagai anak-anak Allah. Sebagai dampaknya, pendeta dan pengkhotbah yang benar
harus siap memiliki jemaat yang jumlahnya tidak banyak, sedangkan para “nabi-nabi
palsu” mungkin malah memiliki jemaat yang jumlahnya banyak, karena isi khotbah “nabi-nabi
palsu” memang adalah khotbah-khotbah yang menyenangkan telinga kebanyakan
orang. Itulah tanda yang membedakan mana Roh Kebenaran dan mana roh yang
menyesatkan, tanda yang membedakan mana anak-anak Allah dan mana anak-anak
iblis, tanda yang membedakan mana nabi-nabi Tuhan yang benar dan mana nabi-nabi
palsu.
Bacaan
Alkitab: 1 Yohanes 4:4-6
4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan
nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada
roh yang ada di dalam dunia.
4:5 Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal
duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
4:6 Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan
kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah
tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.