Jumat, 24 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 23:15
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk
mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat,
kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu
sendiri. (Mat 23:15)
Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (9): “Mentobatkan”
Orang untuk Menjadi Orang Neraka
Banyak orang Kristen atau bahkan para
hamba Tuhan yang berlomba-lomba mengabarkan Injil kepada orang yang belum
mengenal Injil. Tentu itu adalah sesuatu yang sangat membanggakan, yaitu
mengabarkan keselamatan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kepada mereka yang
belum percaya kepada-Nya. Akan tetapi, dalam melakukan kegiatan penginjilan
ini, ada satu hal yang harus kita pahami, yaitu apakah tujuan kita membuat
orang lain mengenal Yesus?
Kekristenan sebagai salah satu agama
samawi, juga adalah agama yang misioner. Artinya orang-orang Kristen dipanggil
juga untuk melakukan misi, yaitu tugas menjadi saksi Tuhan hingga ke ujung
dunia (Mat 28:18-20). Jauh sebelum itu, agama Yahudi juga adalah agama samawi
sekaligus agama yang misioner. Tidak heran bahwa banyak orang-orang yang
beragama Yahudi yang tersebar di seluruh dunia. Mereka tentu berasal dari misi
yang dilakukan orang-orang Yahudi di masa lalu.
Orang-orang Yahudi tentu mempunyai
suatu motivasi yang mendorong mereka untuk melakukan misi “Peng-Yahudi-an”
kepada orang-orang non Yahudi. Dalam ayat bacaan Alkitab kita hari ini, kita
melihat bagaimana orang-orang Yahudi yang diwakili oleh para ahli Taurat dan
orang Farisi, mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk membuat
orang-orang menganut agama mereka (agama Yahudi) (ay. 15a). Dengan dukungan
dana yang melimpah (karena kebanyakan orang Yahudi adalah pedagang yang kaya),
tentu cukup banyak orang-orang dari bangsa-bangsa lain yang ikut menyembah
Yahweh. Tidak heran bahwa ketika Hari Raya Pentakosta tiba, ada banyak orang
Yahudi dari seluruh bangsa yang sedang berada di kota Yerusalem (Kis 2:5-11).
Mereka adalah orang-orang dari berbagai bangsa yang percaya kepada Yahweh dan
kemudian memutuskan untuk beribadah kepada-Nya.
Namun demikian, Tuhan Yesus mengecam
tindakan para ahli Taurat dan orang Farisi ini. Yang dikecam oleh Tuhan Yesus
adalah bahwa mereka melakukan misi “Peng-Yahudi-an” hanya dengan satu tujuan,
yaitu supaya mereka bisa menjadi penganut agama Yahudi (atau menjadi orang
Yahudi). Tidak ada motivasi lain yang lebih mulia selain hanya untuk
menyebarkan agama Yahudi ke tempat-tempat lain. Tentu bagi para pemimpin agama
Yahudi, semakin banyak orang yang menjadi Yahudi di bangsa-bangsa lain, semakin
besar kemungkinan mereka membuka sinagoge (rumah ibadah bangsa Yahudi), semakin
besar peluang mereka menjadi pemimpin Yahudi di kota-kota tersebut, dan semakin
besar pula “penghasilan” yang diterima oleh para ahli Taurat, orang Farisi, dan
juga para imam.
Motivasi mereka melakukan misi
benar-benar sangat rendah dan miskin. Itulah yang membuat Tuhan Yesus
mengkritiknya karena tujuannya hanya supaya mereka beragama (agama Yahudi),
tetapi tidak ada dampak positif lainnya sama sekali. Setelah orang dari bangsa
lain bertobat dan menjadi orang Yahudi, mereka juga tidak semakin dekat dengan
kerajaan surga, tetapi justru semakin dekat dengan neraka. Tidak heran Tuhan
Yesus menggunakan kalimat bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi hanya
menjadikan orang yang bertobat (yang memeluk agama Yahudi) tersebut sebagai “orang
neraka” (ay. 15b). Arti dari orang neraka adalah mereka sesungguhnya tidak
pernah bertobat di hadapan Allah, karena pertobatan yang diajarkan pun adalah
pertobatan yang pura-pura, yang penuh dengan topeng, dimana seakan-akan ketika
seseorang berkata bahwa ia bertobat dan mempersembahkan korban atau persembahan
di rumah ibadah, maka imam sudah mengatakan bahwa ia sudah bertobat. Itu adalah
makna pertobatan yang sangat miskin, dimana dengan membayar korban maka
dianggap sudah bertobat, padahal sikap hati dan pola pikir orang tersebut tidak
ada perubahan sama sekali.
Dengan demikian, hasil dari misi “peng-Yahudi-an”
yang dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi sesungguhnya tidak ada
dampaknya. Mereka hanya menjadikan orang menjadi umat beragama tanpa adanya
pertobatan yang benar-benar terlihat. Akibatnya, justru mereka menjadikan orang
yang baru bertobat itu menjadi orang yang lebih jahat lagi dari sebelumnya (ay. 15c).
Mengapa demikian? Karena sejak awal mereka menawarkan promosi bahwa “umat
Yahudi adalah umat pilihan Allah”, “segala dosa bisa diselesaikan dengan darah
korban” (yang membuat orang tidak mau sungguh-sungguh bertobat”, “ada imam-imam
yang siap melayani dan mendoakan umat Yahudi”, dan lain sebagainya. Ini membuat
orang yang masuk memeluk agama Yahudi tidak bertumbuh dengan benar tetapi justru
memiliki pemahaman yang salah mengenai Allah, dan pada akhirnya mereka semakin
jauh dari jalan Allah yang benar.
Jadi, betapa pentingnya kita memiliki
motivasi yang benar di hadapan Tuhan. Tanpa motivasi yang benar, pelayanan kita
bahkan penginjilan kita pun menjadi tidak berdampak apa-apa bagi Kerajaan
Tuhan. Mungkin hasil penginjilan kita dapat terlihat di dunia: adanya
penambahan jumlah jemaat, adanya penambahan anggota-anggota gereja baru, adanya
pembukaan gereja atau pos-pos PI baru, dan tentu adanya penambahan pemasukan
gereja baik dari kantong kolekte maupun dari persembahan persepuluhan. Jika itu
saja tujuan dari pelayanan dan penginjilan kita, maka sesungguhnya kita tidak
menyelamatkan siapapun. Kita justru sedang menjadikan para petobat itu untuk
menjadi orang neraka, yang tidak dapat lagi mengenal kebenaran. Apakah hal itu
dapat menjadi sesuatu yang dapat kita banggakan di hadapan Allah pada hari
penghakiman kita kelak?
Bacaan
Alkitab: Matius 23:15
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk
mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat,
kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.