Rabu, 22 Februari 2017

Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (10): Pemimpin Buta yang Memutarbalikkan Kebenaran



Sabtu, 25 Februari 2017
Bacaan Alkitab: Matius 23:16-22
Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. (Mat 23:16)


Ciri Ahli Taurat dan Orang Farisi (10): Pemimpin Buta yang Memutarbalikkan Kebenaran


Beberapa waktu yang lalu, kita sering melihat atau mendengar slogan yang berbunyi “Turn Back Crime” yang artinya membalikkan kejahatan (supaya menjadi tidak jahat lagi). Dalam hal kebenaran, kita nanti juga akan mengenal istilah “Turn Back Truth” yang artinya adalah membalikkan atau memutarbalikkan kebenaran. Jika slogan “Turn Back Crime” adalah baik, maka slogan “Turn Back Truth” adalah jahat. Akan tetapi, inilah yang sebenarnya terjadi dan dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi, yaitu mereka sedang memutarbalikkan kebenaran.

Dalam bagian Alkitab kita hari ini, kita melihat bagaimana Tuhan Yesus tetap mengecam para ahli Taurat dan orang Farisi, yang dikatakan sebagai pemimpin-pemimpin yang buta (ay. 16a). Mengapa Tuhan Yesus sampai berkata demikian? Karena Tuhan melihat bagaimana pemimpin-pemimpin rohani bangsa Yahudi memutarbalikkan kebenaran, dalam hal ini terkait dengan sumpah. 

Pada masa itu, untuk meyakinkan orang lain, orang Yahudi seringkali menambahkan kata-kata “sumpah” dalam ucapannya. Sumpah tersebut tentu saja didasarkan pada sesuatu yang dipandang kudus, antara lain sumpah kepada Allah (Yahweh) atau sumpah kepada Bait Suci (yang adalah lambang atau representasi kehadiran Yahweh di antara bangsa Yahudi). Sebenarnya para pemimpin agama Yahudi pada waktu itu juga sudah melarang sumpah demi Bait Suci (dianggap tidak sah), akan tetapi, sayangnya mereka tidak bisa konsisten, dan justru mengajarkan bahwa bersumpah demi emas yang ada di Bait Suci, maka sumpah tersebut menjadi sah (ay. 16b). Demikian pula sumpah demi mezbah persembahan, itu dianggap tidak sah, tetapi sumpah demi persembahan di atas mezbah, maka sumpah itu mengikat (ay. 18).

Sebenarnya standar sumpah pun sudah dikatakan oleh Tuhan Yesus kepada orang banyak, yaitu: “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak” (Mat 5:37). Artinya, perkataan kita harus bisa dipegang dan konsisten supaya tidak perlu menambah-nambahkan kalimat “sumpah deh, saya tidak bohong, sumpah demi Tuhan (atau demi apapun)”. Dalam ayat lain pun Tuhan Yesus juga mengajarkan “Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun” (Mat 5:34-36). Ini artinya sebenarnya kita tidak perlu bersumpah jika memang kita terbiasa jujur dengan perkataan kita.

Namun jika seorang Yahudi merasa perlu bersumpah (karena Hukum Taurat pun juga “mengizinkan dan membolehkan” seseorang bersumpah), maka bersumpahlah dengan benar. Para ahli Taurat dan orang Farisi seharusnya mengajar seperti Tuhan Yesus yang mengajarkan agar seseorang meminimalkan sumpah dengan biasa berkata jujur. Namun para ahli Taurat dan orang Farisi menambah dosa mereka dengan mengajarkan bahwa sumpah yang sah didasarkan pada emas Bait Suci atau persembahan di atas mezbah, padahal emas dan persembahan ini merupakan bagian dari Bait Suci dan juga mezbah (ay. 17 dan 19). Ini adalah penyesatan yang luar biasa karena mereka mengajarkan apa yang salah kepada bangsa Yahudi mengenai apa yang terpenting dalam ibadah. Bangsa Yahudi secara tidak langsung diajarkan bahwa emas lebih penting daripada Bait Suci (lambang representasi atau kehadiran Allah) dan kurban persembahan lebih penting daripada mezbah di Bait Suci tersebut.

Tuhan memang meminta orang percaya untuk menjaga perkataannya sehingga tidak perlu bersumpah. Tetapi bagi bangsa Yahudi (yang terbiasa bersumpah), Tuhan mengajarkan bahwa mereka yang bersumpah demi mezbah, maka mereka bersumpah demi seluruh yang ada di atas mezbah itu (termasuk persembahan di atasnya), dan mereka yang bersumpah demi Bait Suci, maka mereka pun bersumpah demi Bait Suci dan Allah (yang hadir di situ), dan mereka yang bersumpah demi surga, mereka pun bersumpah demi Allah yang bertahta di surga (ay. 20-22). Jadi kebenaran harus dilihat secara utuh dan lengkap, bukan hanya sekedar parsial dan ujung-ujungnya tidak ada manfaatnya bagi kita (karena tujuan kebenaran Firman Tuhan diberikan kepada kita adalah supaya kita semakin mengenal Tuhan dengan benar).

Bagi orang percaya di masa Perjanjian Baru, kita tidak perlu lagi bersumpah demi apapun juga, misal bersumpah demi Alkitab, demi gereja, apalagi demi surga. Kecuali mungkin untuk beberapa jabatan yang memang mensyaratkan sumpah jabatan (seperti PNS, pejabat negara, hingga presiden). Jadi, apa aplikasinya bagi kita saat ini? Jadilah cerdas sehingga kita dapat mengerti secara lengkap dan utuh mengenai kebenaran Firman Tuhan. Jangan ada di antara kita yang mudah dirayu dan ditawarkan kebenaran yang sudah diputarbalikkan. Kita harus tahu mana hal yang jauh lebih penting dalam iman kekristenan, dan itulah yang kita kejar dengan segenap kekuatan kita. Jangan habiskan waktu kita untuk mengurusi hal-hal yang sepele, yang tidak akan menambah iman kita, tetapi justru menguras energi kita dan menjauhkan kita dari kebenaran Firman Tuhan.



Bacaan Alkitab: Matius 23:16-22
23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya.
23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.