Rabu, 15 Februari 2017
Bacaan
Alkitab: 1 Petrus 3:1-6
Jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
(1 Ptr 3:2)
Istri yang Saleh
Siapa yang tidak menginginkan istri
yang saleh? Tentu semua laki-laki mengidamkan memiliki istri yang saleh bukan?
Namun definisi istri yang saleh pun di luar sana sangat bervariasi. Kita tidak
akan membahas definisi isteri yang saleh dari sudut pandang agama lain,
melainkan hanya membahas dari sudut pandang Alkitab semata. Kekristenan harus
bisa merasa “cukup” dengan Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran dan tidak
boleh menambah-nambahkan sumber kebenaran dari tempat lain selain Alkitab.
Berdasarkan bacaan Alkitab kita, ada
beberapa ciri istri yang saleh, yaitu
- Tunduk dan taat kepada suami (ay. 1a & 6)
Salah satu ciri pernikahan Kristen adalah suami yang
mengasihi istri dan istri yang tunduk kepada suami (Kol 3:18-19). Memang
ketertundukan istri kepada suami juga tidak boleh melebihi ketertundukan istri
kepada Tuhan. Namun sebagai pendamping suami, seorang istri harus mengerti
perannya dalam keluarga, yaitu sebagai pendukung suami. Ini pun ditunjukkan
oleh Sara yang tunduk kepada Abraham suaminya, bahkan menyebut Abraham sebagai
tuannya (ay. 6). Jika kita mengaku Abraham sebagai bapa kita (bapa orang
beriman) dan kita meneladani Abraham sebagai salah satu tokoh iman, maka
istri-istri juga harus meneladani Sara sebagai salah satu tokoh Alkitab yang
baik.
- Memiliki kelakuan yang baik (ay. 1b-2)
Kelakuan yang baik merupakan bukti nyata dari karakter
yang baik pula. Kelakuan yang baik menggambarkan hati yang baik. Memang
terkadang ada orang yang dari luar terlihat baik padahal hatinya jahat, akan
tetapi hal itu pastilah tidak bertahan lama. Kebaikan yang benar akan konsisten
seiring berjalannya waktu. Akan tetapi kebaikan yang pura-pura lama-lama akan
terlihat kebusukannya pada akhirnya. Oleh karena itu istri yang saleh pasti
memiliki kelakuan yang baik, yang mau menolong orang lain, yang pintar mengurus
rumah tangga hingga keperluan dapur, mengasuh anak, dan lain sebagainya.
- Tidak memakai perhiasan lahiriah secara berlebihan (ay. 3)
Salah satu godaan bagi para wanita adalah godaan untuk
memakai fashion termasuk perhiasan sehingga terlihat lebih menawan. Ini adalah
kodrat wanita yang sulit untuk diubah. Alkitab juga tidak menulis bahwa wanita
tidak boleh memakai perhiasan, akan tetapi Alkitab menulis agar wanita memakai
perhiasan lahiriah (termasuk pakaian dan aksesoris) secara wajar dan tidak
berlebihan. Kita tidak perlu memakai gelang emas seberat 50 gram ketika pergi
ke gereja. Kita juga tidak perlu memakai tas mahal seharga puluhan juta ketika
datang ke persekutuan dimana orang lain masih berjuang untuk membeli makan.
Jadilah diri kita sendiri, dan jangan biarkan nilai diri kita atau harga diri
kita ditentukan dari nilai/harga pakaian atau perhiasan kita.
- Memiliki roh yang lemah lembut dan tenteram (ay. 4)
Istri yang baik juga adalah mereka yang memiliki karakter
yang lemah lembut dan mencarai ketentraman/kedamaian. Jangan menjadi istri yang
senang bergosip apalagi menyebarkan gosip dan fitnah. Hal itu akan membuat
suasana yang tenang menjadi memanas. Jangan pula menjadi istri yang suka
merongrong suami, yang menuntut dibelikan ini dan itu karena melihat
tetangganya juga memiliki barang yang sama. Itu akan membuat kondisi rumah
tangga menjadi tidak harmonis. Betapa bahayanya memiliki istri yang suka
bertengkar, karena lambat laun itu bisa membuat suami tidak betah di rumah dan
mencari “pelampiasan” di tempat lain.
- Menaruh pengharapannya kepada Allah (ay. 5)
Satu-satunya harapan manusia haruslah diletakkan kepada
Allah. Manusia haruslah berharap dan memandang terus kepada Yerusalem Baru,
tempat semua orang percaya yang hidup kudus akan memerintah bersama-sama dengan
Tuhan dalam kekekalan. Istri yang saleh akan mengarahkan anggota keluarganya
kepada hal yang kekal, bukan kepada hal-hal yang fana di bumi ini. Dalam
menghadapi masalah keluarga, istri yang saleh akan tetap tenang dan berharap
kepada Allah. Dalam mendidik anak-anaknya, ia akan menjadi ibu yang mengajarkan
kebenaran sejak dini kepada anak-anaknya supaya mereka pun mengenal Allah dan
mampu berharap kepada Allah.
Jadi dalam Alkitab, istri yang saleh
tidak dilihat dari kecantikan lahiriah, atau kekayaan yang dimiliki, atau “keahlian”
melayani suami di atas tempat tidur. Kekristenan yang benar harus mengajarkan
bahwa istri yang saleh adalah mereka yang memiliki karakter ilahi, yang
mengerti betul posisinya sebagai istri (dan nantinya sebagai ibu) dalam
keluarga. Istri yang saleh adalah mereka yang siap membantu suami dalam mengemudikan
“bahtera rumah tangga” dalam menghadapi cuaca yang tenang maupun angin badai
yang ganas. Istri yang saleh akan membawa anggota keluarganya untuk menjadi
anak-anak Allah, dan mempersiapkan mereka untuk masuk ke langit baru dan bumi
baru. Oleh karena itu, janganlah terkecoh dengan penampilan fisik apalagi hanya
rayuan perkataan. Carilah istri yang saleh, jangan yang fasik, karena pilihan
yang benar akan membawa kita kepada sukacita yang kekal, tetapi pilihan yang salah
dapat membawa kita ke dalam kengerian yang kekal.
Bacaan
Alkitab: 1 Petrus 3:1-6
3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya
jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa
perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka
itu.
3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang
rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan
perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan
tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan,
yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka
tunduk kepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu
adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.