Senin, 10 April 2017
Bacaan
Alkitab: Markus 1:8-9
Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh
Kudus. (Mrk 1:8)
Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 7): Janji mengenai
Pembaptisan dengan Roh Kudus
Baptisan air merupakan salah satu
langkah awal dalam kehidupan kekristenan. Dalam gereja aliran Pentakosta dan
Karismatik, orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan
menjadikan Dia sebagai satu-satunya Juruselamat di hidupnya, maka orang itu
akan dibaptis (secara selam) oleh pendeta dan mendapatkan akta baptisan. Di
gereja aliran Pentakosta dan Karismatik, biasanya mereka yang dibaptis adalah
mereka yang sudah dewasa dan sudah mengaku percaya sendiri dengan penuh
kesadaran. Sebaliknya, dalam gereja-gereja tradional, pada umumnya ketika masih
bayi, orang tuanya sudah membaptis si anak (dengan cara dipercik). Barulah
ketika sudah dewasa maka mereka akan disidi dan/atau mengaku percaya di depan
jemaat. Ini adalah metode yang umum terjadi dalam gereja-gereja di Indonesia.
Apapun jenis baptisannya, semua gereja
sepakat bahwa baptisan akan dilakukan dengan menggunakan air (baik baptisan
selam maupun baptisan percik). Ini juga adalah seperti yang dilakukan oleh
Yohanes Pembaptis yang membaptis dengan air (ay. 8a). Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa baptisan air
yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah “langkah awal” sebelum Tuhan
Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (ay. 8a). Setelah mengucapkan perkataan
itu, maka Yesus datang dari Nazaret di Galilea ke sungai Yordan untuk dibaptis
oleh Yohanes (ay. 9).
Terkait dengan hal ini kita perlu mengerti bahwa sejak awal Yohanes
Pembaptis sudah mengatakan bahwa akan ada baptisan selanjutnya yaitu
pembaptisan dengan Roh Kudus. Harus dipahami bahwa air dan Roh Kudus adalah
“media” untuk membaptis. Perhatikan penggunaan kata “dengan” dalam ayat 8 tadi.
Bahkan dalam ayat-ayat selanjutnya di Perjanjian Baru, tidak pernah sekalipun
ditulis frasa “baptisan Roh Kudus” melainkan pasti menggunakan frasa-frasa
“membaptis dengan Roh Kudus” atau “dibaptis dengan Roh Kudus”. Artinya di sini
Roh Kudus adalah media atau sarana yang digunakan dalam baptisan yang akan
datang. Ibarat air yang digunakan untuk menandai orang percaya yang bertobat
dan dibaptis, maka Roh Kudus akan menandai orang percaya yang bertobat dan
berjuang agar hidup benar di hadapan Tuhan.
Baptisan Roh Kudus ini mulai digenapi pada hari Pentakosta, yaitu dimana
Roh Kudus dicurahkan kepada murid-murid di Yerusalem (Kis 2:1-4). Jika
sebelumnya orang yang bertobat dibaptis dengan air, maka pada hari Pentakosta, murid-murid
yang pertama itu dibaptis dengan Roh Kudus. Janji ini sudah ada sejak masa
Yohanes Pembaptis dan sudah disuarakan dalam Injil Markus pasal 1. Lalu
bagaimana dengan kita? Apakah kita juga harus dibaptis dengan Roh Kudus? Perlu
diperhatikan bahwa baptisan Roh Kudus berbeda dengan penuh dengan Roh Kudus. Dibaptis
dengan Roh Kudus artinya kita kita “dibasahi” dengan Roh Kudus. Ini belum ada
ketika masa Perjanjian Lama maupun pada zaman Yohanes Pembaptis hidup. Roh
Kudus baru dikenal setelah Tuhan Yesus naik ke surga, yaitu sejak zaman gereja
mula-mula.
Apa dampaknya bagi kita? Kita yang hidup di masa sekarang ini pun perlu
dibaptis dengan Roh Kudus. Dibaptis dengan Roh Kudus berbeda dengan hanya
sekedar “berbahasa Roh”. Dibaptis dengan Roh Kudus artinya kita meninggalkan
manusia lama kita, bertobat, dan mengenakan manusia baru yang dipimpin oleh Roh
Kudus. Ini sama artinya dengan lahir baru. Idealnya, di masa sekarang ini,
baptisan air dan baptisan Roh Kudus harus sejajar. Bagi orang yang bergereja di
aliran Pentakosta atau Karismatik (yang dibaptis ketika dewasa), seharusnya jemaat
dibaptis dengan air dan dengan Roh Kudus pada saat yang sama, atau bahkan
seharusnya dibaptis dengan Roh Kudus terlebih dahulu baru dibaptis dengan air.
Kenyataannya, saya sendiri menemukan kondisi bagaimana gereja atau pendeta
tertentu (khususnya di gereja aliran Pentakosta dan Karismatik) yang suka
memburu-buru orang untuk dibaptis dengan air, padahal mereka sebenarnya belum
sungguh-sungguh bertobat. Padahal yang lebih penting lagi adalah dibaptis
dengan Roh Kudus. Orang yang belum sungguh-sungguh bertobat dan berkomitmen
untuk hidup benar dan kudus di hadapan Tuhan tidak akan bisa dibaptis dengan
Roh Kudus. Oleh karena itu, sangat tidak baik memburu-buru orang untuk dibaptis
padahal mereka belum sungguh-sungguh bertobat. Jangan jadikan jumlah orang yang
dibaptis sebagai suatu target gereja. Jangan kita mudah disesatkan dengan
kalimat bahwa jika orang Kristen dibaptis dengan air maka ia akan selamat.
Justru yang lebih penting adalah dibaptis dengan Roh Kudus. Inilah target sesungguhnya
yang harus dikejar dan diperjuangkan oleh gereja Tuhan.
Bacaan
Alkitab: Markus 1:8-9
1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh
Kudus."
1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia
dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.