Minggu, 09 April 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 7): Janji mengenai Pembaptisan dengan Roh Kudus



Senin, 10 April 2017
Bacaan Alkitab: Markus 1:8-9
Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus. (Mrk 1:8)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 7): Janji mengenai Pembaptisan dengan Roh Kudus


Baptisan air merupakan salah satu langkah awal dalam kehidupan kekristenan. Dalam gereja aliran Pentakosta dan Karismatik, orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menjadikan Dia sebagai satu-satunya Juruselamat di hidupnya, maka orang itu akan dibaptis (secara selam) oleh pendeta dan mendapatkan akta baptisan. Di gereja aliran Pentakosta dan Karismatik, biasanya mereka yang dibaptis adalah mereka yang sudah dewasa dan sudah mengaku percaya sendiri dengan penuh kesadaran. Sebaliknya, dalam gereja-gereja tradional, pada umumnya ketika masih bayi, orang tuanya sudah membaptis si anak (dengan cara dipercik). Barulah ketika sudah dewasa maka mereka akan disidi dan/atau mengaku percaya di depan jemaat. Ini adalah metode yang umum terjadi dalam gereja-gereja di Indonesia.

Apapun jenis baptisannya, semua gereja sepakat bahwa baptisan akan dilakukan dengan menggunakan air (baik baptisan selam maupun baptisan percik). Ini juga adalah seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis yang membaptis dengan air (ay. 8a). Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa baptisan air yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah “langkah awal” sebelum Tuhan Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (ay. 8a). Setelah mengucapkan perkataan itu, maka Yesus datang dari Nazaret di Galilea ke sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes (ay. 9).

Terkait dengan hal ini kita perlu mengerti bahwa sejak awal Yohanes Pembaptis sudah mengatakan bahwa akan ada baptisan selanjutnya yaitu pembaptisan dengan Roh Kudus. Harus dipahami bahwa air dan Roh Kudus adalah “media” untuk membaptis. Perhatikan penggunaan kata “dengan” dalam ayat 8 tadi. Bahkan dalam ayat-ayat selanjutnya di Perjanjian Baru, tidak pernah sekalipun ditulis frasa “baptisan Roh Kudus” melainkan pasti menggunakan frasa-frasa “membaptis dengan Roh Kudus” atau “dibaptis dengan Roh Kudus”. Artinya di sini Roh Kudus adalah media atau sarana yang digunakan dalam baptisan yang akan datang. Ibarat air yang digunakan untuk menandai orang percaya yang bertobat dan dibaptis, maka Roh Kudus akan menandai orang percaya yang bertobat dan berjuang agar hidup benar di hadapan Tuhan.

Baptisan Roh Kudus ini mulai digenapi pada hari Pentakosta, yaitu dimana Roh Kudus dicurahkan kepada murid-murid di Yerusalem (Kis 2:1-4). Jika sebelumnya orang yang bertobat dibaptis dengan air, maka pada hari Pentakosta, murid-murid yang pertama itu dibaptis dengan Roh Kudus. Janji ini sudah ada sejak masa Yohanes Pembaptis dan sudah disuarakan dalam Injil Markus pasal 1. Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita juga harus dibaptis dengan Roh Kudus? Perlu diperhatikan bahwa baptisan Roh Kudus berbeda dengan penuh dengan Roh Kudus. Dibaptis dengan Roh Kudus artinya kita kita “dibasahi” dengan Roh Kudus. Ini belum ada ketika masa Perjanjian Lama maupun pada zaman Yohanes Pembaptis hidup. Roh Kudus baru dikenal setelah Tuhan Yesus naik ke surga, yaitu sejak zaman gereja mula-mula.

Apa dampaknya bagi kita? Kita yang hidup di masa sekarang ini pun perlu dibaptis dengan Roh Kudus. Dibaptis dengan Roh Kudus berbeda dengan hanya sekedar “berbahasa Roh”. Dibaptis dengan Roh Kudus artinya kita meninggalkan manusia lama kita, bertobat, dan mengenakan manusia baru yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ini sama artinya dengan lahir baru. Idealnya, di masa sekarang ini, baptisan air dan baptisan Roh Kudus harus sejajar. Bagi orang yang bergereja di aliran Pentakosta atau Karismatik (yang dibaptis ketika dewasa), seharusnya jemaat dibaptis dengan air dan dengan Roh Kudus pada saat yang sama, atau bahkan seharusnya dibaptis dengan Roh Kudus terlebih dahulu baru dibaptis dengan air. Kenyataannya, saya sendiri menemukan kondisi bagaimana gereja atau pendeta tertentu (khususnya di gereja aliran Pentakosta dan Karismatik) yang suka memburu-buru orang untuk dibaptis dengan air, padahal mereka sebenarnya belum sungguh-sungguh bertobat. Padahal yang lebih penting lagi adalah dibaptis dengan Roh Kudus. Orang yang belum sungguh-sungguh bertobat dan berkomitmen untuk hidup benar dan kudus di hadapan Tuhan tidak akan bisa dibaptis dengan Roh Kudus. Oleh karena itu, sangat tidak baik memburu-buru orang untuk dibaptis padahal mereka belum sungguh-sungguh bertobat. Jangan jadikan jumlah orang yang dibaptis sebagai suatu target gereja. Jangan kita mudah disesatkan dengan kalimat bahwa jika orang Kristen dibaptis dengan air maka ia akan selamat. Justru yang lebih penting adalah dibaptis dengan Roh Kudus. Inilah target sesungguhnya yang harus dikejar dan diperjuangkan oleh gereja Tuhan.



Bacaan Alkitab: Markus 1:8-9
1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.