Senin, 03 April 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 1): Tampilnya Yohanes Pembaptis



Selasa, 4 April 2017
Bacaan Alkitab: Markus 1:1-6
Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." (Mrk 1:4)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 1): Tampilnya Yohanes Pembaptis


Mulai hari ini kita akan belajar mengenai baptisan dalam Perjanjian Baru. Ada banyak sekali ayat mengenai baptisan di Perjanjian Baru. Hal tersebut juga membuat banyak orang Kristen memiliki pemahaman yang berbeda mengenai baptisan. Bahkan perihal baptisan ini juga dapat membuat perbedaan yang tajam di antara banyak pendeta dan hamba Tuhan, sehingga merembet ke perbedaan antar aliran gereja. Masing-masing gereja memiliki doktrinnya sendiri mengenai baptisan, dan bahkan sejumlah gereja atau pendeta saling mengakui bahwa doktrinnya yang paling benar. Dalam topik mengenai baptisan ini saya akan mencoba untuk tidak menyerang doktrin aliran gereja tertentu, tetapi saya harap kita akan sama-sama belajar mengenai apa itu baptisan dalam Perjanjian Baru. Walaupun demikian, saya tentu juga dipengaruhi oleh doktrin dari gereja tempat saya berjemaat saat ini.

Kata baptisan berasal dari kata dasar dalam bahasa asli Alkitab (bahasa Yunani) yaitu baptizó (βαπτίζω). Adapun arti kata baptizó tersebut dapat diartikan sebagai to dip (mencelup), to sink (menenggelamkan), to submerge (menyelam), dan to immerse (membenamkan). Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kata baptis ini lebih cenderung berbicara tentang memasukkan sesuatu ke dalam air. Tetapi kata baptizó juga dapat  diartikan secara literal sebagai to wash (membersihkan) dan to dip under (membasahi di bawah). Kata tersebut juga dapat berbicara mengenai proses membasahi sesuatu dengan menuangkan air dari atas. Namun demikian, pada topik pertama ini, saya lebih ingin menyoroti mengenai mengapa baptisan itu perlu ada di Perjanjian Baru dan mengapa Yohanes Pembaptis perlu muncul.

Baptisan sendiri sudah ada dalam ajaran Yahudi, sebagai lambang dari orang non-Yahudi yang bersedia mengikuti adat istiadat Yahudi, atau yang umum disebut sebagai baptisan proselit. Hal ini dapat merujuk kepada Naaman yang mencelupkan dirinya ke dalam sungai Yordan sebanyak 7 kali (2 Raj 5:14-18). Dalam hal ini, kita akan lebih mengerti mengapa Yohanes Pembaptis harus tampil. Yohanes Pembaptis merupakan anak imam Zakharia, yang berasal dari keturunan Lewi (Luk 1:5), dengan kelahirannya yang begitu ajaib (Luk 1:66), yang setelah dewasa pergi ke padang gurun (Luk 1:76), memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dengan makanannya berupa belalang dan madu hutan (ay. 6). Ia tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai imam tetapi justru memilih menjadi seorang nabi. Jika sebelumnya baptisan adalah suatu prosesi yang melambangkan orang non Yahudi yang masuk menjadi orang Yahudi, maka dengan tampilnya Yohanes Pembaptis, maka ia mengumandangkan baptisan sebagai sesuatu yang berlaku untuk semua orang. Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus (ay. 1), yang dimulai dengan utusan-Nya yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan (ay. 2-3).

Dalam hal ini Yohanes Pembaptis menyerukan agar orang-orang bertobat dan memberi diri mereka dibaptis (ay. 4a). Ini adalah pendahuluan dari apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yaitu supaya semua orang bertobat dan percaya kepada Allah melalui diri-Nya (Mat 4:17). Sejak Yohanes Pembaptis tampil, maka baptisan menjadi salah satu lambang pertobatan yang dilakukan oleh orang-orang dari seluruh daerah Yudea termasuk penduduk Yerusalem. Mereka datang kepada Yohanes Pembaptis sambil mengaku dosanya dan dibaptis di sungai Yordan (ay. 5). Jadi baptisan kini tidak hanya menjadi simbol atau lambang bagi orang non Yahudi yang mau masuk menjadi orang Yahudi dan mengikuti adat istiadat orang Yahudi, tetapi bagi semua orang (baik Yahudi maupun non Yahudi) yang mau mengakui dosanya dan bertobat. 

Bisa dibayangkan betapa besarnya suara kenabian yang disuarakan oleh Yohanes Pembaptis. Ia tidak banyak mengajarkan Firman Tuhan, tetapi ia hanya menyerukan agar semua orang bertobat, mengaku dosa, dan dibaptis, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah (ay. 4b). Ini adalah suatu ajaran yang berbeda dengan adat istiadat Yahudi pada waktu itu yang mementingkan darah domba untuk menghapus dosa. Ini merupakan suatu “peralihan” dari ajaran mengenai adat istiadat Yahudi kepada suatu ajaran baru yang mementingkan pertobatan dan kemauan untuk tunduk dan menerima baptisan sebagai lambang pertobatan. 

Inilah peran sentral Yohanes Pembaptis dalam Perjanjian Baru. Ia mungkin hanya tampil untuk sedikit waktu saja, tetapi khotbahnya mengenai pertobatan membuat hati orang Yahudi dan mereka yang tinggal di daerah Palestina pada waktu itu menjadi siap untuk menerima Firman Tuhan dari Tuhan Yesus. Sejak ada Yohanes Pembaptis, maka baptisan tidak hanya lagi menjadi “monopoli” bangsa Yahudi, tetapi juga dapat diterima oleh orang non Yahudi, bahkan termasuk kita semua orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena Yohanes Pembaptis, kita mengenal apa itu baptisan, sebagai topik yang akan kita pelajari selama beberapa saat ke depan.



Bacaan Alkitab: Markus 1:1-6
1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
1:5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
1:6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.