Selasa, 4 April 2017
Bacaan
Alkitab: Markus 1:1-6
Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu." (Mrk 1:4)
Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 1): Tampilnya
Yohanes Pembaptis
Mulai hari ini kita akan belajar
mengenai baptisan dalam Perjanjian Baru. Ada banyak sekali ayat mengenai
baptisan di Perjanjian Baru. Hal tersebut juga membuat banyak orang Kristen
memiliki pemahaman yang berbeda mengenai baptisan. Bahkan perihal baptisan ini
juga dapat membuat perbedaan yang tajam di antara banyak pendeta dan hamba
Tuhan, sehingga merembet ke perbedaan antar aliran gereja. Masing-masing gereja
memiliki doktrinnya sendiri mengenai baptisan, dan bahkan sejumlah gereja atau
pendeta saling mengakui bahwa doktrinnya yang paling benar. Dalam topik
mengenai baptisan ini saya akan mencoba untuk tidak menyerang doktrin aliran
gereja tertentu, tetapi saya harap kita akan sama-sama belajar mengenai apa itu
baptisan dalam Perjanjian Baru. Walaupun demikian, saya tentu juga dipengaruhi
oleh doktrin dari gereja tempat saya berjemaat saat ini.
Kata baptisan berasal dari kata dasar
dalam bahasa asli Alkitab (bahasa Yunani) yaitu baptizó (βαπτίζω). Adapun
arti kata baptizó tersebut dapat
diartikan sebagai to dip (mencelup), to sink
(menenggelamkan), to submerge (menyelam), dan to immerse (membenamkan). Dari
penjelasan di atas terlihat bahwa kata baptis ini lebih cenderung berbicara
tentang memasukkan sesuatu ke dalam air. Tetapi kata baptizó juga dapat diartikan
secara literal sebagai to wash (membersihkan)
dan to dip under (membasahi di bawah).
Kata tersebut juga dapat berbicara mengenai proses membasahi sesuatu dengan
menuangkan air dari atas. Namun demikian, pada topik pertama ini, saya lebih
ingin menyoroti mengenai mengapa baptisan itu perlu ada di Perjanjian Baru dan
mengapa Yohanes Pembaptis perlu muncul.
Baptisan sendiri sudah ada dalam ajaran
Yahudi, sebagai lambang dari orang non-Yahudi yang bersedia mengikuti adat
istiadat Yahudi, atau yang umum disebut sebagai baptisan proselit. Hal ini
dapat merujuk kepada Naaman yang mencelupkan dirinya ke dalam sungai Yordan
sebanyak 7 kali (2 Raj 5:14-18). Dalam hal ini, kita akan lebih mengerti
mengapa Yohanes Pembaptis harus tampil. Yohanes Pembaptis merupakan anak imam
Zakharia, yang berasal dari keturunan Lewi (Luk 1:5), dengan kelahirannya yang
begitu ajaib (Luk 1:66), yang setelah dewasa pergi ke padang gurun (Luk 1:76),
memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dengan makanannya berupa
belalang dan madu hutan (ay. 6). Ia tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai imam
tetapi justru memilih menjadi seorang nabi. Jika sebelumnya baptisan adalah suatu
prosesi yang melambangkan orang non Yahudi yang masuk menjadi orang Yahudi,
maka dengan tampilnya Yohanes Pembaptis, maka ia mengumandangkan baptisan
sebagai sesuatu yang berlaku untuk semua orang. Inilah permulaan Injil tentang
Yesus Kristus (ay. 1), yang dimulai dengan utusan-Nya yang mempersiapkan jalan
bagi Tuhan (ay. 2-3).
Dalam hal ini Yohanes Pembaptis
menyerukan agar orang-orang bertobat dan memberi diri mereka dibaptis (ay. 4a).
Ini adalah pendahuluan dari apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yaitu supaya
semua orang bertobat dan percaya kepada Allah melalui diri-Nya (Mat 4:17). Sejak
Yohanes Pembaptis tampil, maka baptisan menjadi salah satu lambang pertobatan
yang dilakukan oleh orang-orang dari seluruh daerah Yudea termasuk penduduk
Yerusalem. Mereka datang kepada Yohanes Pembaptis sambil mengaku dosanya dan
dibaptis di sungai Yordan (ay. 5). Jadi baptisan kini tidak hanya menjadi
simbol atau lambang bagi orang non Yahudi yang mau masuk menjadi orang Yahudi
dan mengikuti adat istiadat orang Yahudi, tetapi bagi semua orang (baik Yahudi
maupun non Yahudi) yang mau mengakui dosanya dan bertobat.
Bisa dibayangkan betapa besarnya suara
kenabian yang disuarakan oleh Yohanes Pembaptis. Ia tidak banyak mengajarkan
Firman Tuhan, tetapi ia hanya menyerukan agar semua orang bertobat, mengaku
dosa, dan dibaptis, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah (ay. 4b). Ini
adalah suatu ajaran yang berbeda dengan adat istiadat Yahudi pada waktu itu
yang mementingkan darah domba untuk menghapus dosa. Ini merupakan suatu “peralihan”
dari ajaran mengenai adat istiadat Yahudi kepada suatu ajaran baru yang mementingkan
pertobatan dan kemauan untuk tunduk dan menerima baptisan sebagai lambang
pertobatan.
Inilah peran sentral Yohanes Pembaptis
dalam Perjanjian Baru. Ia mungkin hanya tampil untuk sedikit waktu saja, tetapi
khotbahnya mengenai pertobatan membuat hati orang Yahudi dan mereka yang
tinggal di daerah Palestina pada waktu itu menjadi siap untuk menerima Firman
Tuhan dari Tuhan Yesus. Sejak ada Yohanes Pembaptis, maka baptisan tidak hanya
lagi menjadi “monopoli” bangsa Yahudi, tetapi juga dapat diterima oleh orang
non Yahudi, bahkan termasuk kita semua orang Kristen yang percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus. Oleh karena Yohanes Pembaptis, kita mengenal apa itu baptisan,
sebagai topik yang akan kita pelajari selama beberapa saat ke depan.
Bacaan
Alkitab: Markus 1:1-6
1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan
untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu."
1:5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua
penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai
Yordan.
1:6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya
belalang dan madu hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.