Kamis, 27 April 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 24): Murid-murid di Efesus yang Dibaptis Kembali



Kamis, 27 April 2017
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 19:1-7
Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." (Kis 19:3)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 24): Murid-murid di Efesus yang Dibaptis Kembali


Dalam kehidupan bergereja, ada satu pertanyaan yang seringkali mengganjal saya. Jika ada seseorang dari suatu gereja pindah ke gereja lain, apakah ia harus dibaptis kembali di gereja yang baru, apalagi jika gereja yang baru memiliki ajaran mengenai baptisan yang berbeda dengan gereja lama. Sebagai contoh ada gereja yang mewajibkan jemaatnya dibaptis secara selam. Jadi jika ada orang dari gereja lama yang telah dibaptis secara percilk, kemudian pindah ke gereja baru tersebut (karena pindah kota atau alasan lain) dan orang tersebut diminta untuk dibaptis kembali (secara selam), apa yang harus dilakukan? Bagaimana sikap kita terhadap hal ini?

Saya mencoba mencari kondisi di dalam Alkitab yang mirip dengan kondisi di atas. Dari penelusuran saya khususnya di dalam Alkitab Perjanjian Baru, rasa-rasanya hanya ada satu bagian yang memiliki kondisi yang mirip yaitu dalam bacaan Alkitab kita hari ini. Walaupun demikian, kita akan belajar mengenai apa konteks peristiwa pada waktu itu dan apakah prinsip yang sama dapat digeneralisasi untuk konteks masa kini.

Alkitab menulis bahwa ketika Apolos masih berada di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di kota Efesus (ay. 1a). Di kota Efesus tersebut, Paulus menemukan 12 orang murid di sana (ay. 1b & 7). Tentu yang dimaksud murid di sini adalah mereka yang pernah mendengar ajaran Tuhan Yesus dan menjadi pengikut Tuhan Yesus. Namun ternyata ketika Paulus bertanya kepada mereka apakah mereka sudah menerima Roh Kudus ketika mereka menjadi percaya, maka mereka menjawab “belum”, bahkan mereka tidak tahu bahwa ada yang namanya adalah Roh Kudus (ay. 2). Jelaslah bahwa murid-murid di Efesus ini kemungkinan adalah mereka yang percaya melalui pemberitaan Injil Tuhan Yesus, namun kemudian tersebar ke sejumlah daerah sebelum peristiwa turunnya Roh Kudus hari Pentakosta. Paulus kemudian menanyakan apakah mereka sudah dibaptis? Mereka pun menjawab bahwa mereka sudah dibaptis dengan baptisan Yohanes (ay. 3).

Paulus melanjutkan lagi bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan terhadap orang yang telah bertobat (ay. 4a). Namun mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus harus juga dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus Kristus (ay. 4b) atau di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Mat 28:19). Mereka yang dibaptis dengan baptisan Yohanes, belum dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Perintah mengenai pembaptisan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus baru dilakukan setelah Tuhan Yesus naik ke surga dan setelah Roh Kudus diturunkan.

Ketika para murid di Efesus mendengar hal itu, mereka dengan sukarela memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus (ay. 5). Dan ketika Paulus menumpangkan tangan ke atas para murid tersebut, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mereka pun mulai berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat (ay. 6). Berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat adalah salah satu jenis karunia Roh Kudus, yaitu karunia yang unik yang hanya diberikan kepada orang-orang percaya, yaitu yang memiliki Roh Kudus di dalam diri mereka. Karunia Roh Kudus ini tidak mungkin dapat dimiliki oleh orang-orang yang tidak memiliki Roh Kudus. Kalaupun ada orang-orang non Kristen yang mengaku atau terlihat bisa berbahasa Roh atau bernubuat, pastilah karunia tersebut adalah palsu dan hanya dibuat-buat.

Jadi, baptisan ulang memang dilakukan kepara para murid di Efesus, dan mungkin itu satu-satunya baptisan ulang yang tercatat di dalam Alkitab. Namun demikian kita harus melihat konteks para murid tersebut hingga mengapa mereka harus dibaptis ulang.

Para murid telah dibaptis dengan baptisan Yohanes. Baptisan itu adalah baptisan sebelum kematian dan  kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Baptisan itu juga adalah baptisan sebelum turunnya Roh Kudus. Jadi sangat mungkin baptisan Yohanes hanyalah baptisan lambang pertobatan, dan Yohanes Pembaptis tidak akan mungkin membaptis orang di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, apalagi di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (karena Yohanes belum tahu apa itu Bapa, Anak, apalagi Roh Kudus). Allah Tritunggal barulah dikenal dalam Perintah Agung Tuhan Yesus dan dinyatakan pada hari Pentakosta, dimana Roh Kudus dicurahkan kepada orang percaya dan ada karunia-karunia Roh Kudus yang dimanifestasikan oleh jemaat mula-mula.

Jadi baptisan ulang kepada para murid di Efesus adalah baptisan yang berbeda dengan baptisan Yohanes. Menurut pendapat saya, baptisan akan menjadi sah jika dilakukan menurut hal-hal sebagai berikut:

  • Percaya kepada Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus (yang antara lain ditunjukkan dengan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang telah turun ke dunia, disalibkan, mati, bangkit, dan naik ke surga, dan menerima-Nya sebagai Juruselamat, yaitu mengakui bahwa hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat menyelamatkan manusia termasuk dirinya)
  • Dilakukan terhadap orang yang telah menyatakan diri bertobat (dari hidup lamanya yang penuh dosa dan berkomitmen untuk memulai hidup yang baru di dalam Tuhan)
  • Dibaptis dengan air (bukan dengan minyak, pasir, atau media lainnya)
  • Dibaptis di dalam nama Bapa, Anak (Yesus Kristus), dan Roh Kudus
Saya rasa jika baptisan sudah dilakukan sesuai hal-hal di atas, maka baptisan adalah sah dan tidak perlu lagi dibaptis ulang. Sama seperti orang yang menikah namun pada waktu itu belum sungguh-sungguh mengerti tentang pernikahan, apakah kemudian ketika di kemudian hari ia baru sadar makna pernikahan lalu ia harus diberkati ulang? Jadi sepanjang baptisan dilakukan dengan prinsip-prinsip yang benar, maka seharusnya seseorang tidak perlu lagi dibaptis ulang di gereja yang baru. Namun jika memang baptisan yang dilakukan oleh seseorang ada yang kurang dari syarat-syarat di atas (misal ia dibaptis ketika masih bayi), maka ia boleh mempertimbangkan untuk dibaptis kembali dengan benar.



Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 19:1-7
19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
19:7 Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.