Jumat, 28 April 2017
Bacaan
Alkitab: Roma 6:1-4
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam
Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? (Rm 6:3)
Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 25): Dibaptis
dalam Kematian Kristus
Mulai hari ini kita akan belajar
konteks baptisan dalam kehidupan jemaat atau umat Perjanjian Baru, khususnya
dari surat-surat yang terdapat di dalam Perjanjian Baru. Yang pertama adalah
dari surat Roma yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di kota Roma.
Dalam kitab Roma, kita dapat melihat bahwa sangat mungkin terdapat pengajaran
yang menyesatkan khususnya terkait dengan kasih karunia, dimana ada pengajaran
yang mengatakan bahwa manusia harus semakin berdosa supaya kasih karunia Tuhan semakin
melimpah diberikan kepada manusia tersebut (ay. 1).
Pengajaran ini adalah salah, sehingga
Paulus dengan tegas mengatakan: “Sekali-kali tidak!” (ay. 2a). Dalam hal ini
Paulus menjelaskan mengenai arti baptisan. Tentu sebagai orang Kristen di kota Roma,
jemaat Roma sudah terlebih dahulu dibaptis (dalam hal ini adalah baptisan di
dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus). Di sini Paulus menjelaskan ulang mengenai
makna baptisan, yaitu semua orang yang telah dibaptis dalam Kristus (atau dalam
nama Kristus), telah dibaptis dalam kematian-Nya (ay. 3). Artinya adalah orang
tersebut telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus oleh baptisan dalam
kematian-Nya (ay. 4a). Dengan demikian, mereka yang telah mati bersama Kristus
akan dibangkitkan pula seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati (ay. 4b). Namun demikian perlu dipahami bahwa orang baru bisa dibangkitkan
jika ia telah mati terlebih dahulu. Jika seseorang tidak mau mati, maka bagaimana
mungkin ia bisa dibangkitkan?
Oleh karena itu, baptisan adalah
lambang kematian. Kematian dalam hal ini adalah mati terhadap dosa dan tidak
lagi hidup di dalam dosa (ay. 2b). Istilah ini lebih tepat karena frasa “mati
bagi dosa” bisa bermakna ganda dalam bahasa Indonesia. Kita tidak boleh lagi
hidup di dalam dosa tetapi harus mau mematikan daging kita supaya kita dapat
hidup bagi Tuhan. Inilah makna baptisan yang perlu dimengerti oleh orang
percaya, yaitu supaya kita mati terhadap hidup yang lama (yaitu ketika kita
masih hidup di dalam dosa dan hawa nafsu kita), dan kita memiliki hidup yang
baru (yaitu hidup untuk kepentingan Tuhan dan kerajaan-Nya). Di situ baru kita
dapat menghayati makna baptisan dengan benar.
Jadi, sangat mungkin bahwa ketika
seseorang dibaptis namun masih belum mengerti makna baptisan dengan benar.
Walaupun orang tersebut dibaptis ketika sudah dewasa, namun mungkin saja ia
belum mengerti bahwa baptisan adalah lambang pertobatan, yaitu pertobatan dari
dosa. Mungkin saja orang tersebut baru mengerti sebagian kebenaran, yaitu
ketika dibaptis maka ia sudah sah jadi anggota jemaat, dan sudah menjadi warga
negara kerajaan surga. Yang ia tahu adalah ketika ia dibaptis maka ia
mendapatkan perlindungan Tuhan dan berkat Tuhan, sehingga hidupnya akan
enak-enak saja. Ini adalah pemahaman yang salah, yang tanpa sadar sering disuarakan
atau dikhotbahkan oleh para pembicara dan pengkhotbah.
Ketika kita dibaptis, memang kita
menjadi satu dalam kematian Tuhan. Namun
menjadi satu dalam kematian Tuhan tersebut bukan secara otomatis terjadi tanpa usaha
kita. Tuhan menginginkan kita untuk mati terhadap dosa, supaya kita bisa hidup
bagi Tuhan. Mati terhadap dosa adalah meninggalkan segala hal dalam hidup kita
(pikiran, perkataan, dan perbuatan) yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan,
dan mengenakan kehendak Tuhan dalam segenap aspek kehidupan kita. Sudahkah kita
melakukannya, yaitu mati terhadap dosa supaya kita dapat hidup bagi Tuhan?
Bacaan
Alkitab: Roma 6:1-4
6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun
dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam
Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.