Senin, 24 April 2017
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul 16:13-15
Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami,
katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada
Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.
(Kis 16:15)
Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 21): Perempuan
Juga Dibaptis
Dari sekian banyak tulisan mengenai
baptisan sebelumnya, tidak pernah disebutkan bahwa ada wanita yang dibaptis
oleh Yohanes Pembaptis dan juga oleh murid-murid Tuhan Yesus. Barulah dalam pasal
16 dari kitab Kisah Para Rasul dituliskan mengenai adanya wanita atau perempuan
yang dibaptis. Hal ini dimulai ketika Paulus dan rekan-rekan pelayanannya datang
ke Filipi, sebuah kota di daerah Makedonia. Pada hari Sabat, mereka pergi ke
luar pintu gerbang kota dan menyusuri tepi sungai. Kemudian mereka menemukan
sebuah tempat sembahyang Yahudi, yang sudah mereka duga ada di situ (ay. 13a).
Sebagai orang Yahudi, Paulus tahu bahwa kemungkinan di kota-kota Romawi maupun
Yunani, ada pengikut agama Yahudi dan mereka biasanya bersembahyang di luar
kota (karena di kota banyak kuil-kuil kepada dewa-dewa Romawi dan Yunani), dan
biasanya terletak di pinggir sungai.
Ketika sampai di tempat sembahyang
Yahudi tersebut, mereka berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada di situ
(ay. 13b). Saya sendiri belum menemukan alasan pasti mengapa Paulus dan rekan
sepelayanannya justru berbicara kepada perempuan-perempuan di sana, apakah karena
yang beribadah di sana pada hari Sabat hanyalah perempuan atau karena yang mau
mendengarkan hanyalah para perempuan. Namun Alkitab mencatat bahwa ada sejumlah
perempuan yang turut mendengarkan, antara lain seorang perempuan yang bernama
Lidia (ay. 14a). Ia adalah seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira yang
beribadah kepada Allah (ay. 14b). Kain ungu adalah kain yang sangat mahal
karena warna ungu menggambarkan suatu tingkat sosial yang tinggi pada masa itu. Dari namanya, Lidia (atau Lydia dalam
bahasa Inggris) bukanlah berasal dari bahasa Yahudi. Sehingga hampir pasti
bahwa Lidia ini adalah orang non Yahudi dari kota Tiatira yang kemudian percaya
kepada Allah (Yahweh = Allah orang Yahudi) dan memeluk agama Yahudi. Alkitab
menulis bahwa Tuhan membuka hatinya sehingga ia memperhatikan apa yang
dikatakan oleh Paulus (ay. 14c).
Dalam hal ini, hati Lidia adalah hati yang terbuka yang mau menerima dengan
lemah lembut Firman yang menyelamatkan jiwanya (Yak 1:21). Setelah mendengar
Injil tentang Yesus Kristus, Lidia pun menjadi percaya dan bertobat, dan
bersedia untuk dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya (ay. 15a). Lidia
menjadi wanita atau perempuan pertama yang tercatat dibaptis di dalam Alkitab.
Ia bahkan menjadi seseorang yang sangat berguna bagi pekerjaan pelayanan Tuhan
di Filipi, khususnya bagi Paulus dan rekan sepelayanannya. Ia bahkan
menyediakan rumahnya sebagai tempat tinggal Paulus dan kawan-kawan (ay. 15b).
Bahkan setelah Paulus dilepaskan dari penjara di kota Filipi, Alkitab mencatat
bagaimana Paulus pun pergi ke rumah Lidia (Kis 16:40).
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa baptisan tidak memandang jenis
kelamin. Semua orang, baik pria maupun wanita, tidak mendapat dispensasi untuk
tidak dibaptis. Meskipun jemaat wanita cenderung lebih banyak berada di rumah,
tetapi mereka pun harus tetap percaya dan bertobat, dan bersedia untuk dibaptis
(dengan air). Tidak ada alasan mengapa seseorang menolak untuk dibaptis (apakah
alasan jenis kelamin, suku, ras, dan lain sebagainya), selain alasan bahwa ia
belum percaya dan bertobat. Kita semua wajib dibaptis jika sudah percaya dan
bertobat, sebagai bukti nyata iman percaya kita dan pertobatan kita, tanpa kecuali.
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul 16:13-15
16:13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi
sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di
situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada
berkumpul di situ.
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut
mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah
kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang
dikatakan oleh Paulus.
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak
kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya
kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami
menerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.