Sabtu, 22 April 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 21): Perempuan Juga Dibaptis



Senin, 24 April 2017
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 16:13-15
Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya. (Kis 16:15)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 21): Perempuan Juga Dibaptis


Dari sekian banyak tulisan mengenai baptisan sebelumnya, tidak pernah disebutkan bahwa ada wanita yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dan juga oleh murid-murid Tuhan Yesus. Barulah dalam pasal 16 dari kitab Kisah Para Rasul dituliskan mengenai adanya wanita atau perempuan yang dibaptis. Hal ini dimulai ketika Paulus dan rekan-rekan pelayanannya datang ke Filipi, sebuah kota di daerah Makedonia. Pada hari Sabat, mereka pergi ke luar pintu gerbang kota dan menyusuri tepi sungai. Kemudian mereka menemukan sebuah tempat sembahyang Yahudi, yang sudah mereka duga ada di situ (ay. 13a). Sebagai orang Yahudi, Paulus tahu bahwa kemungkinan di kota-kota Romawi maupun Yunani, ada pengikut agama Yahudi dan mereka biasanya bersembahyang di luar kota (karena di kota banyak kuil-kuil kepada dewa-dewa Romawi dan Yunani), dan biasanya terletak di pinggir sungai.

Ketika sampai di tempat sembahyang Yahudi tersebut, mereka berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada di situ (ay. 13b). Saya sendiri belum menemukan alasan pasti mengapa Paulus dan rekan sepelayanannya justru berbicara kepada perempuan-perempuan di sana, apakah karena yang beribadah di sana pada hari Sabat hanyalah perempuan atau karena yang mau mendengarkan hanyalah para perempuan. Namun Alkitab mencatat bahwa ada sejumlah perempuan yang turut mendengarkan, antara lain seorang perempuan yang bernama Lidia (ay. 14a). Ia adalah seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira yang beribadah kepada Allah (ay. 14b). Kain ungu adalah kain yang sangat mahal karena warna ungu menggambarkan suatu tingkat sosial yang tinggi pada masa itu. Dari namanya, Lidia (atau Lydia dalam bahasa Inggris) bukanlah berasal dari bahasa Yahudi. Sehingga hampir pasti bahwa Lidia ini adalah orang non Yahudi dari kota Tiatira yang kemudian percaya kepada Allah (Yahweh = Allah orang Yahudi) dan memeluk agama Yahudi. Alkitab menulis bahwa Tuhan membuka hatinya sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus (ay. 14c). 

Dalam hal ini, hati Lidia adalah hati yang terbuka yang mau menerima dengan lemah lembut Firman yang menyelamatkan jiwanya (Yak 1:21). Setelah mendengar Injil tentang Yesus Kristus, Lidia pun menjadi percaya dan bertobat, dan bersedia untuk dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya (ay. 15a). Lidia menjadi wanita atau perempuan pertama yang tercatat dibaptis di dalam Alkitab. Ia bahkan menjadi seseorang yang sangat berguna bagi pekerjaan pelayanan Tuhan di Filipi, khususnya bagi Paulus dan rekan sepelayanannya. Ia bahkan menyediakan rumahnya sebagai tempat tinggal Paulus dan kawan-kawan (ay. 15b). Bahkan setelah Paulus dilepaskan dari penjara di kota Filipi, Alkitab mencatat bagaimana Paulus pun pergi ke rumah Lidia (Kis 16:40).

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa baptisan tidak memandang jenis kelamin. Semua orang, baik pria maupun wanita, tidak mendapat dispensasi untuk tidak dibaptis. Meskipun jemaat wanita cenderung lebih banyak berada di rumah, tetapi mereka pun harus tetap percaya dan bertobat, dan bersedia untuk dibaptis (dengan air). Tidak ada alasan mengapa seseorang menolak untuk dibaptis (apakah alasan jenis kelamin, suku, ras, dan lain sebagainya), selain alasan bahwa ia belum percaya dan bertobat. Kita semua wajib dibaptis jika sudah percaya dan bertobat, sebagai bukti nyata iman percaya kita dan pertobatan kita,  tanpa kecuali.



Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 16:13-15
16:13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.