Kamis, 27 April 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 26): Baptisan yang Mempersatukan, bukan Memecah Belah



Sabtu, 29 April 2017
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:10-17
Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? (1 Kor 1:13)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 26): Baptisan yang Mempersatukan, bukan Memecah Belah


Bagi sebagian orang Kristen, jika mereka bisa dibaptis oleh pendeta terkenal, biasanya ada rasa kebanggaan dalam diri orang tersebut. Apalagi jika dalam akta baptisan tertulis: “Telah dibaptis oleh Pdt ......” (yaitu nama pendeta terkenal tersebut), biasanya akta baptisan tersebut langsung dibingkai dan dipajang di rumah. Ya tidak salah juga dibaptis oleh pendeta terkenal, tetapi ada satu hal yang jauh lebih penting yaitu bahwa kita dapat menjawab pertanyaan “apakah kita telah dibaptis dengan benar?”, dan bukan hanya menjawab pertanyaan “siapa pendeta yang membaptis kita?”.

Saya sendiri tidak dibaptis oleh gembala sidang saya, tetapi justru dibaptis oleh pendeta lain. Tetapi bagi saya itu bukanlah masalah, dan harus tidak menimbulkan kekecewaan apalagi menimbulkan perselisihan. Bagian bacaan kita hari ini berbicara tentang jemaat Korintus yang setelah mereka menjadi percaya, justru kemudian terkotak-kotak karena pemimpin mereka. Ada yang berkata bahwa mereka dari golongan Paulus, ada yang berkata dari golongan Apolos, ada yang berkata dari golongan Kefas (Petrus), ada pula yang berkata dari golongan Kristus (ay. 12). Jadi manakah yang benar? Paulus mengkritik sikap jemaat Korintus yang seperti ini. Paulus berkata bahwa Kristus tidak terbagi-bagi (ay. 13a), karena itu semua sesungguhnya adalah jemaat Kristus. Kristuslah yang telah mati di atas kayu salib, bukan Paulus (ay. 13b). Paulus sedih jika ada orang yang menganggap dirinya adalah jemaat Paulus, karena semuanya seharusnya adalah jemaat Tuhan.

Justru itulah Paulus mengemukakan bahwa tidak ada jemaat yang dibaptis dalam nama Paulus (ay. 13c), tetapi semua dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus atau dalam nama Tuhan Yesus. Paulus bersyukur bahwa walaupun ia cukup lama melayani di kota Korintus, ternyata orang yang dibaptisnya di kota itu tidaklah terlalu banyak, tetapi hanya Krispus, Gayus, dan keluarga Stefanus (ay. 14 & 16). Ini menjadi penting karena menunjukkan bahwa jemaat Korintus tidak boleh mengaku sebagai jemaat Paulus karena mereka hanya sedikit yang dibaptis oleh Paulus, dan tidak ada yang dibaptis dalam nama Paulus (ay. 15).

Paulus menyadari benar panggilannya adalah lebih untuk memberitakan Injil dan bukan untuk membaptis orang (ay. 17a). Apa yang diberitakan oleh Paulus adalah salib Kristus, dan itu pun tidak disampaikan dengan hikmat perkataan duniawi tetapi karena pimpinan dan tuntunan Roh Kudus (ay. 17b). Oleh karena itu Paulus pun menasehatkan jemaat di Korintus agar tetap seia sekata dan tidak terpecah, serta supaya mereka tetap erat bersatu dan sehati sepikir (ay. 10).

Baptisan seharusnya mempersatukan orang percaya di seluruh penjuru bumi, karena semua orang percaya haruslah dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun demikian, kita melihat sekarang bahwa baptisan menjadi salah satu sumber perpecahan. Gereja mulai terkotak-kotakkan dengan jenis baptisan (percik dan selam), atau dengan definisi baptisan Roh Kudus dimana masing-masing gereja merasa paling benar. Gereja juga mulai terkotak-kotakkan dengan proses “pengkultusan” pendeta tertentu, dimana ada orang Kristen yang merasa kalau tidak didoakan pendeta tertentu maka rasanya kurang afdol. Hal ini berdampak juga ke proses baptisan, pemberkatan nikah, dan lain sebagainya, dimana ada jemaat yang harus “mengantri” untuk dapat dibaptis atau diberkati oleh pendeta tertentu. Ini sudah mulai menyimpang dari kebenaran. Oleh karena itu, sadarlah bahwa baptisan adalah hal yang seharusnya mempersatukan jemaat Tuhan. Belajarlah kebenaran yang sungguh-sungguh benar, supaya kita boleh dibukakan mengenai kebenaran, sehingga jemaat Tuhan boleh semakin bersatu dan tidak terpecah-pecah.



Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:10-17
1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
1:11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloƫ tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
1:14 Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorang pun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus,
1:15 sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku.
1:16 Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis.
1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.