Sabtu, 22 April 2017

Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 19): Rasul Paulus juga Dibaptis







Sabtu, 22 April 2017
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 9:17-18
Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. (Kis 9:18)


Baptisan dalam Perjanjian Baru (Bagian 19): Rasul Paulus juga Dibaptis


Pada renungan hari ini kita akan belajar mengenai salah satu tokoh di Perjanjian Baru yang luar biasa yaitu Paulus, yang sebelumnya bernama Saulus. Paulus (atau Saulus) dulunya adalah seorang Farisi yang luar biasa. Ia hafal mengenai hukum Taurat, bahkan ia sendiri mengatakan bahwa dalam hal menaati hukum Taurat, ia tidak bercacat (Flp 3:6). Namun saya hampir yakin bahwa Saulus tidak dibaptis oleh Yohanes. Mengapa demikian? Karena Alkitab mencatat bahwa banyak orang Farisi yang tidak mau dibaptis oleh Yohanes (Luk 7:30), dan Saulus sendiri juga adalah orang dari golongan Farisi (Kis 23:6).

Setelah Saulus mengalami perjumpaan dengan Yesus ketika akan masuk ke kota Damsyik, maka ia menjadi buta untuk sementara. Saat itu maka datanglah Firman Tuhan kepada Ananias untuk menumpangkan tangan ke atas Saulus supaya ia dapat melihat kembali. Ananias pun pada awalnya berkeberatan untuk bertemu dengan Saulus. Namun akhirnya Ananias taat kepada perintah Tuhan. Ananias pergi dan masuk ke rumah dimana Saulus tinggal (ay. 17a). Ia lalu menumpangkan tangannya ke atas Saulus, dan menyampaikan pesan Tuhan Yesus yaitu agar Saulus dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus (ay. 17b). Setelah itu, Alkitab menulis bahwa seolah-olah ada selaput yang gugur dari matanya sehingga ia dapat melihat lagi (ay. 18a).

Kita tidak tahu siapa Ananias ini. Mungkin saja ada banyak murid Tuhan dengan nama Ananias pada masa itu. Dalam Alkitab Perjanjian Baru hanya ada 11 ayat yang memuat nama Ananias, 4 kali untuk menyebut Ananias suami Safira yang mendustai Roh Kudus (Kis 5:1-11), 5 kali untuk menyebut Ananias yang membuat Paulus dapat melihat (Kis 9:1-22, Kis 22:12), dan 2 kali untuk menyebut Imam Besar Ananias yang fasik (Kis 23:2 & 24:1). Dalam kesempatan lain Paulus menyebut Ananias sebagai “seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di kota Damsyik” (Kis 22:12). Jika Ananias tidak mau taat melakukan perintah Tuhan maka sangat mungkin ia tidak akan tercatat dalam Alkitab. Hanya karena ketaatannya terhadap perintah Tuhan maka nama Ananias tercatat 5 kali dalam Alkitab.

Dalam bagian lain Paulus menceritakan mengenai pertobatannya. Ia berkata bahwa Ananias berkata kepadanya (pada waktu itu masih bernama Saulus) bahwa Allah telah menetapkan Saulus untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat-Nya dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Allah memilih Saulus untuk menjadi saksi-Nya kepada semua orang untuk menyaksikan apa yang dilihatnya dan didengarnya (Kis 22:14-15). Terkait dengan panggilan Allah tersebut, maka Ananias menyerukan kepada Saulus untuk bangun (setelah matanya dapat melihat kembali), memberi diri untuk dibaptis (sebagai lambang pertobatan dan percaya kepada Yesus Kristus), memberi diri untuk disucikan dosa-dosanya sambil berseru kepada Tuhan (Kis 22:16). Dalam hal ini tanpa ragu lagi kita melihat momen ini sebagai momen dimana Saulus bertobat yaitu berbalik arah 180 derajat.

Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa momen pertobatan Saulus sama (atau nyaris sama) dengan momen baptisan Saulus. Ia sungguh-sungguh bertobat dan pertobatannya terlihat dari apa yang ia lakukan bagi Tuhan. Ketika dahulu ia menganiaya jemaat Tuhan dengan semangat yang menggebu-gebu, sekarang ia giat mengabarkan Injil kepada orang-orang dengan semangat yang sama pula. Inilah pertobatan yang sejati yang terlihat dari buahnya, karena pertobatan yang semu dan pura-pura pasti tidak akan menghasilkan buah-buah pertobatan. Rasul Paulus dibaptis karena ia tahu dan sadar apa arti baptisan. Ia telah bertobat, percaya kepada Yesus Kristus dan dibaptis, dan buahnya nampak. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita dibaptis dengan benar? Apakah kita menghasilkan buah-buah yang nyata?


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 9:17-18
9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.