Sabtu, 3 Maret
2012
Bacaan
Alkitab: Markus 5:1-20
“Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata
kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu,
dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan
atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"”
(Mrk 5:19)
Apa
yang Dilakukan Yesus demi Menyelamatkan Satu Jiwa
Seperti apa yang
saya tulis beberapa bulan yang lalu, sangat jarang seseorang mau bertindak
seperti gembala yang meninggalkan 99 dombanya demi mencari satu domba yang
hilang. Apalagi di zaman sekarang ini, sangat jarang seseorang, bahkan seorang
hamba Tuhan sekalipun, yang mau “membayar harga” demi menyelamatkan seseorang
dari jerat Iblis. Hari ini kita akan belajar bagaimana Tuhan Yesus mau “membayar
harga” demi membebaskan satu orang dari tangan Iblis.
Kisah ini
dimulai ketika Yesus mengajak murid-muridNya untuk pergi ke seberang danau
Galilea (Mrk 4:35). Saat itu murid-muridNya pun tidak tahu apa maksud Tuhan
untuk mengajak mereka pergi ke seberang danau, apalagi saat itu mereka pun
mengalami taufan sehingga perahu mereka nyaris tenggelam (Mrk 4:37). Akhirnya
Yesus pun meredakan angin ribut itu dan tiba di seberang danau, yaitu di daerah
orang Gerasa (ay. 1).
Ketika Yesus
turun, datanglah seseorang yang kerasukan roh jahat kepada Yesus dan
murid-muridNya (ay. 2). Orang ini, mungkin karena begitu berbahayanya, mungkin
dibiarkan tinggal sendirian di kuburan (ay. 5), karena tidak ada orang lain
yang mampu mengikat orang yang kerasukan itu. Bahkan dikatakan bahwa walaupun
orang tersebut telah diikat dengan rantai sekalipun, tetapi orang tersebut
mampu mematahkan rantai tersebut (ay. 3-4).
Orang yang
kerasukan setan ini pun berlari kepada Yesus dan menyembahNya (ay. 6). Agak
aneh memang mengapa orang yang kerasukan setan ini mampu menyembah Tuhan, namun
menurut saya ini menunjukkan bahwa Yesus sebagai Anak Allah memiliki kuasa yang
jauh lebih besar daripada setan atau iblis, walaupun jumlah iblis itu banyak
sekali (ay. 9). Kuasa itu pulalah yang diberikan Tuhan kepada murid-muridNya,
termasuk kita yang hidup di masa sekarang ini (Kis 1:18). Saat itu, Yesus tahu
bahwa orang tersebut kerasukan roh jahat, sehingga Yesus mengusir roh jahat itu
keluar dari tubuh orang itu (ay. 8). Roh jahat tersebut tidak mau begitu saja
pergi, karena kemungkinan roh jahat itu adalah roh jahat yang menguasai daerah
Gerasa (ay. 10), sehingga akhirnya setelah “bernegosiasi”, Yesus pun
mengizinkan roh jahat itu pindah ke babi-babi yang ada di daerah tersebut (ay.
11-12).
Pada zaman itu,
bangsa Yahudi adalah bangsa yang memegang teguh hukum Taurat, sehingga mereka
tidak akan makan babi, walaupun bangsa Romawi yang menjajah tanah Yudea tidak
menganggap babi sebagai sesuatu yang haram. Kemungkinan besar babi-babi ini
dimiliki oleh orang-orang non Yahudi yang mencoba beternak babi dan menjualnya
kepada orang-orang non Yahudi, termasuk orang-orang Romawi yang memang suka
makan daging babi. Saat itu, roh-roh jahat keluar dari tubuh orang itu dan
pindah ke babi-babi itu sehingga mengakibatkan babi-babi tersebut terjun ke dalam
danau (ay. 13). Alkitab mengatakan bahwa jumlah babi yang terjun tersebut
berjumlah kira-kira 2.000 ekor, dan jika kita asumsikan satu roh jahat masuk ke
satu babi, maka ada sekitar 2.000 roh jahat yang sebelumnya ada di tubuh orang
tersebut.
Tentu saja para
penjaga babi, dan juga para pemilik peternakan babi tersebut tidak suka dengan
apa yang Yesus lakukan, karena mereka pun mengalami kerugian yang cukup besar.
Jika diasumsikan harga babi mencapai Rp500.000,00 per ekor saja (saya tidak
tahu harga babi yang sebenarnya, jadi hanya menggunakan perkiraan), maka
kerugian yang dialami pemilik peternakan babi tersebut adalah sekitar Rp1
miliar. Itulah sebabnya orang-orang di daerah Gerasa tersebut, yang melihat
bahwa orang yang kerasukan roh jahat tadi telah disembuhkan oleh Yesus dan
melihat bagaimana babi-babi tadi terjun ke danau (ay. 15-16), mendesak Yesus
untuk meninggalkan daerah mereka (ay. 17).
Apa yang Yesus
lakukan selanjutnya? Yesus beserta murid-muridNya pun naik perahu kembali ke
tempat mereka sebelumya (ay. 18). Dan orang yang tadinya kerasukan roh jahat
itu, walaupun meminta agar dirinya dapat mengikut Yesus, namun Yesus memiliki
maksud lain, yaitu menceritakan apa yang ia alami kepada orang-orang di daerahnya
(ay. 19). Tuhan ingin agar orang tersebut “memberitahukan kepada mereka (orang-orang
lain) segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atas dirinya dan bagaimana
Tuhan telah mengasihani dirinya”. Dengan kata lain Tuhan ingin agar orang
tersebut juga menyampaikan kabar baik tersebut kepada orang lain, dan akhirnya
orang tersebut pun mau melakukannya (ay. 20).
Jika kita
perhatikan, bahwa Yesus menyeberang danau Galilea, melewati angin ribut dan taufan,
dan tiba di daerah Gerasa hanya untuk melepaskan orang yang kerasukan roh jahat
tersebut, kemudian pulang kembali ke daerah asalnya. Apakah pengorbanan yang
dilakukan Yesus itu sebanding dengan hasilnya? Bagaimana mungkin Yesus
menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyeberang danau dan kembali lagi hanya
untuk menyelamatkan satu orang saja? Apalagi Yesus mengizinkan 2.000 ekor babi
mati hanya agar roh-roh jahat yang ada dalam diri orang tersebut mau keluar
dari tubuh orang tersebut. Layakkah orang tersebut dinilai dengan babi senilai sekitar
Rp1 miliar?
Kadang-kadang
saya pun masih belum paham sepenuhnya apa yang Tuhan Yesus pikirkan saat itu.
Tetapi satu hal yang saya tangkap adalah bahwa Tuhan Yesus sangat peduli akan
keselamatan jiwa seseorang, dan akan sangat bersukacita jika ada satu jiwa yang
diselamatkan. Kita pun harus belajar dari Tuhan Yesus, bahwa Ia pun rela
mengorbankan waktu dan babi senilai sekitar Rp1 miliar hanya untuk
menyelamatkan satu jiwa saja. Begitu berharganya satu jiwa di pandangan Tuhan. Sikap
itulah yang harus kita miliki. Mungkin kita belum dapat bertidak seperti Yesus,
tidak apa-apa, yang penting kita pun (termasuk saya juga) harus sama-sama
belajar bahwa keselamatan itu tidak ternilai harganya. Kita yang sudah
diselamatkan, wajib menjaga keselamatan itu dan tidak menukarnya dengan “harga
yang murah”. Demikian juga di sisi lain, kita pun harus berusaha semaksimal
mungkin menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan, terutama orang-orang yang kita kasihi.
Jiwa mereka pasti sangat berharga di hadapan Tuhan, oleh karena itu, minimal
kita harus tekun mendoakan orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Ingat, Tuhan
Yesus saja berani “bayar harga” untuk satu orang yang tidak Ia kenal
sebelumnya, masakan kita tidak mau mendoakan orang-orang terdekat kita yang
belum diselamatkan?
Bacaan
Alkitab: Markus 5:1-20
5:1 Lalu
sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja
Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari
pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu
diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun
dengan rantai,
5:4 karena sudah
sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan
belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat
untuk menjinakkannya.
5:5 Siang malam
ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan
memukuli dirinya dengan batu.
5:6 Ketika ia
melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,
5:7 dan dengan
keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang
Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
5:8 Karena
sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari
orang ini!"
5:9 Kemudian Ia
bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku
Legion, karena kami banyak."
5:10 Ia memohon
dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di
sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu
roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam
babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
5:13 Yesus
mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki
babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari
tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
5:14 Maka
larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di
kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang
terjadi.
5:15 Mereka
datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah
berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka
takutlah mereka.
5:16 Orang-orang
yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa
yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi
itu.
5:17 Lalu mereka
mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
5:18 Pada waktu
Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta,
supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak
memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke
rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka
segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihani engkau!"
5:20 Orang itu
pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah
diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.