Selasa, 07 Februari 2012

Ada Maksud Tuhan ketika Tuhan Melakukan Hal yang Tidak Biasa


Jumat, 10 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Markus 4:35-41
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang. Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.” (Mrk 4:35-36)


Ada Maksud Tuhan ketika Tuhan Melakukan Hal yang Tidak Biasa


Sejak awal pelayanannya, Tuhan Yesus selalu ingin menyampaikan Injil Kerajaan Allah kepada sebanyak mungkin orang. Oleh karena itu tidaklah heran kalau orang banyak yang datang kepada Yesus untuk mendengarkan kabar baik itu bisa mencapai ribuan orang laki-laki, belum termasuk wanita dan anak-anak. Bisa dipahami apabila Yesus membuat mujizat memberi makan empat ribu dan lima ribu orang laki-laki, karena memang jumlah orang yang ingin mendengarkan khotbah Yesus mencapai ribuan orang. Oleh karena itu, agak aneh rasanya jika Yesus ingin menghindari orang banyak dalam perjalanannya.

Dalam ayat 35 dikatakan pada waktu hari sudah petang, Yesus mengajak murid-muridNya untuk bertolak ke seberang danau Galilea. Jika memang Yesus ingin menyampaikan kabar baik pada saat itu, tentunya Ia akan memilih memutar melalui jalur darat. Memang jalur darat akan lebih jauh daripada jika menyeberangi danau menggunakan kapal, tetapi di jalur darat, Yesus akan memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk bertemu orang dan mengabarkan Injil melalui desa-desa yang terletak di sepanjang pesisir danau.

Alkitab menceritakan bahwa saat itu Yesus dan murid-muridNya meninggalkan orang banyak dan membawa Yesus ke dalam perahu untuk menyeberang. Dikatakan juga bahwa banyak orang yang mengikut dia dengan menggunakan perahu-perahu lainnya (ay. 36). Walaupun demikian, ternyata dalam perjalanan menyeberang danau Galilea, muncullah angin topan yang dashyat dan memporakporandakan perahu yang ditumpangi Yesus beserta dengan murid-muridNya (ay. 37). Kita harus ingat bahwa sebagian murid Yesus berasal dari nelayan yang biasa mencari ikan di danau Galilea. Tentunya mereka adalah nelayan yang sudah tahu seluk beluk danau Galilea, sehingga agak mengherankan bagaimana murid-murid Yesus yang merupakan eks nelayan tidak dapat mengetahui bahwa angin topan akan datang dan tidak bisa mengatasi angin topan tersebut.

Saat itu, apa yang Tuhan Yesus lakukan? Ia tidur di buritan kapal. Maka ketika murid-murid Yesus tidak dapat mengatasi angin topan tersebut, mereka akhirnya membangunkan Yesus yang sedang tidur tersebut (ay. 38). Setelah dibangunkan murid-muridNya, Yesus pun akhirnya bangun dan berkata kepada danau tersebut, “Diam, tenanglah!”, lalu tiba-tiba angin topan itu reda dan danau menjadi sangat teduh seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya (ay. 39).

Apa yang kita bisa pelajari di sini, adalah bagaimana Tuhan Yesus memiliki kuasa yang demikian besar sehingga Ia mampu meredakan angin topan. Hal tersebut membuat murid-muridNya merasa takut dan berkata, “Bagaimana mungkin angin dan danau bisa taat kepada ucapan Tuhan Yesus?” (ay. 41). Murid-murid Tuhan Yesus lupa bahwa sebelumnya Tuhan Yesus telah mengajarkan tentang iman yang sebesar biji sesawi (Mrk 4:31, bandingkan dengan Mat 17:20). Bahkan Tuhan Yesus pun meluangkan waktu dan mengajar murid-muridNya secara khusus (Mrk 4:34). Jadi apa hubungannya mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus di danau tersebut dengan apa yang diajarkan Tuhan Yesus sebelumnya?

Menurut pendapat saya pribadi, apa yang dilakukan Tuhan Yesus di danau Galilea tersebut merupakan ujian yang dilakukan terhadap murid-muridNya. Mengapa murid-muridNya tidak dapat meredakan angin ribut, padahal sebelumnya mereka telah diajar Yesus tentang iman sebesar biji sesawi khusus untuk murid-murid Yesus? Jawabannya adalah karena mereka tidak dapat diam dan tenang di kala angin topan datang. Akibatnya, murid-murid Yesus lupa tentang apa yang telah diajarkan Yesus sebelumnya. Pikiran mereka tidak lagi berisi tentang Firman, tetapi digantikan oleh logika. Sehingga, ketika Yesus berkata, “Diam, tenanglah!” (ay. 39), itu tidak hanya ditujukan kepada angin ribut tetapi juga ditujukan kepada murid-muridNya. Itulah mengapa Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay. 40), karena ternyata murid-muridNya begitu takut sehingga segala iman percaya mereka juga hilang karena ketakutan mereka tersebut.

Yesus mengajak murid-muridNya menyeberang danau Galilea dengan maksud tertentu, yaitu untuk menguji iman murid-muridNya. Tuhan pun juga dapat melakukan hal-hal yang tidak lazim dalam kehidupan kita dengan maksud tertentu. Tentunya maksud Tuhan bukanlah maksud yang tidak baik, tetapi segala hal yang dilakukan Tuhan itu memang memiliki maksud untuk menumbuhkan iman kita kepada Tuhan. Mungkin saja kita tidak mengerti mengapa Tuhan mengajak kita menyeberang danau, padahal Tuhan bisa saja membawa kita berjalan menyusuri pinggir danau. Tetapi satu hal yang saya percaya, bahwa semakin Tuhan membawa kita melewati danau yang semakin dalam, maka itu berarti semakin Tuhan menguji iman kita semakin dalam. Jadi, ketika Tuhan sedang melakukan hal-hal yang tidak biasa dalam kehidupan kita, itu berarti ada maksud Tuhan di balik itu semua.



Bacaan Alkitab: Markus 4:35-41
4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.