Jumat, 10
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Markus 4:35-41
“Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang. Mereka
meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan
mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga
menyertai Dia.” (Mrk 4:35-36)
Ada Maksud Tuhan ketika Tuhan Melakukan Hal yang
Tidak Biasa
Sejak awal pelayanannya, Tuhan Yesus selalu ingin menyampaikan Injil
Kerajaan Allah kepada sebanyak mungkin orang. Oleh karena itu tidaklah heran
kalau orang banyak yang datang kepada Yesus untuk mendengarkan kabar baik itu
bisa mencapai ribuan orang laki-laki, belum termasuk wanita dan anak-anak. Bisa
dipahami apabila Yesus membuat mujizat memberi makan empat ribu dan lima ribu
orang laki-laki, karena memang jumlah orang yang ingin mendengarkan khotbah
Yesus mencapai ribuan orang. Oleh karena itu, agak aneh rasanya jika Yesus
ingin menghindari orang banyak dalam perjalanannya.
Dalam ayat 35 dikatakan pada waktu hari sudah petang, Yesus mengajak
murid-muridNya untuk bertolak ke seberang danau Galilea. Jika memang Yesus
ingin menyampaikan kabar baik pada saat itu, tentunya Ia akan memilih memutar
melalui jalur darat. Memang jalur darat akan lebih jauh daripada jika
menyeberangi danau menggunakan kapal, tetapi di jalur darat, Yesus akan
memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk bertemu orang dan mengabarkan
Injil melalui desa-desa yang terletak di sepanjang pesisir danau.
Alkitab menceritakan bahwa saat itu Yesus dan murid-muridNya meninggalkan
orang banyak dan membawa Yesus ke dalam perahu untuk menyeberang. Dikatakan
juga bahwa banyak orang yang mengikut dia dengan menggunakan perahu-perahu
lainnya (ay. 36). Walaupun demikian, ternyata dalam perjalanan menyeberang
danau Galilea, muncullah angin topan yang dashyat dan memporakporandakan perahu
yang ditumpangi Yesus beserta dengan murid-muridNya (ay. 37). Kita harus ingat
bahwa sebagian murid Yesus berasal dari nelayan yang biasa mencari ikan di
danau Galilea. Tentunya mereka adalah nelayan yang sudah tahu seluk beluk danau
Galilea, sehingga agak mengherankan bagaimana murid-murid Yesus yang merupakan
eks nelayan tidak dapat mengetahui bahwa angin topan akan datang dan tidak bisa
mengatasi angin topan tersebut.
Saat itu, apa yang Tuhan Yesus lakukan? Ia tidur di buritan kapal. Maka
ketika murid-murid Yesus tidak dapat mengatasi angin topan tersebut, mereka
akhirnya membangunkan Yesus yang sedang tidur tersebut (ay. 38). Setelah
dibangunkan murid-muridNya, Yesus pun akhirnya bangun dan berkata kepada danau
tersebut, “Diam, tenanglah!”, lalu tiba-tiba angin topan itu reda dan danau
menjadi sangat teduh seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya (ay. 39).
Apa yang kita bisa pelajari di sini, adalah bagaimana Tuhan Yesus memiliki
kuasa yang demikian besar sehingga Ia mampu meredakan angin topan. Hal tersebut
membuat murid-muridNya merasa takut dan berkata, “Bagaimana mungkin angin dan
danau bisa taat kepada ucapan Tuhan Yesus?” (ay. 41). Murid-murid Tuhan Yesus
lupa bahwa sebelumnya Tuhan Yesus telah mengajarkan tentang iman yang sebesar
biji sesawi (Mrk 4:31, bandingkan dengan Mat 17:20). Bahkan Tuhan Yesus pun
meluangkan waktu dan mengajar murid-muridNya secara khusus (Mrk 4:34). Jadi apa
hubungannya mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus di danau tersebut dengan apa
yang diajarkan Tuhan Yesus sebelumnya?
Menurut pendapat saya pribadi, apa yang dilakukan Tuhan Yesus di danau
Galilea tersebut merupakan ujian yang dilakukan terhadap murid-muridNya. Mengapa
murid-muridNya tidak dapat meredakan angin ribut, padahal sebelumnya mereka
telah diajar Yesus tentang iman sebesar biji sesawi khusus untuk murid-murid
Yesus? Jawabannya adalah karena mereka tidak dapat diam dan tenang di kala
angin topan datang. Akibatnya, murid-murid Yesus lupa tentang apa yang telah
diajarkan Yesus sebelumnya. Pikiran mereka tidak lagi berisi tentang Firman,
tetapi digantikan oleh logika. Sehingga, ketika Yesus berkata, “Diam,
tenanglah!” (ay. 39), itu tidak hanya ditujukan kepada angin ribut tetapi juga
ditujukan kepada murid-muridNya. Itulah mengapa Yesus berkata kepada
murid-muridnya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay.
40), karena ternyata murid-muridNya begitu takut sehingga segala iman percaya
mereka juga hilang karena ketakutan mereka tersebut.
Yesus mengajak murid-muridNya menyeberang danau Galilea dengan maksud
tertentu, yaitu untuk menguji iman murid-muridNya. Tuhan pun juga dapat
melakukan hal-hal yang tidak lazim dalam kehidupan kita dengan maksud tertentu.
Tentunya maksud Tuhan bukanlah maksud yang tidak baik, tetapi segala hal yang
dilakukan Tuhan itu memang memiliki maksud untuk menumbuhkan iman kita kepada
Tuhan. Mungkin saja kita tidak mengerti mengapa Tuhan mengajak kita menyeberang
danau, padahal Tuhan bisa saja membawa kita berjalan menyusuri pinggir danau.
Tetapi satu hal yang saya percaya, bahwa semakin Tuhan membawa kita melewati
danau yang semakin dalam, maka itu berarti semakin Tuhan menguji iman kita
semakin dalam. Jadi, ketika Tuhan sedang melakukan hal-hal yang tidak biasa
dalam kehidupan kita, itu berarti ada maksud Tuhan di balik itu semua.
Bacaan
Alkitab: Markus 4:35-41
4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka:
"Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus
beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu
lain juga menyertai Dia.
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk
ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka
murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau
tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:
"Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh
sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain:
"Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat
kepada-Nya?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.