Selasa, 14
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul
16:6-10
“Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah
kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan
itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.” (Kis 16:10)
Hambatan dari Tuhan
Bagaimana jika kita sedang dalam perjalanan, tiba-tiba lalu lintas
diberhentikan oleh Polisi, atau kita disuruh mengambil jalur lain yang memutar
karena jalan yang akan kita lewati ternyata ditutup? Bagaimana perasaan kita
saat itu? Jengkel, marah, atau kesal bukan? Lalu bagaimana jika Tuhan sendiri
yang menutup jalan yang sedang kita tempuh. Mungkin ada di antara kita yang
sudah memiliki cita-cita dan impian yang besar, dan tiba-tiba Tuhan sepertinya
melakukan sesuatu yang menghambat kita mencapai impian kita tersebut.
Paulus pernah mengalami hal seperti itu. Paulus, yang adalah salah satu
rasul terbesar serta iman dan pelayanannya tidak perlu diragukan lagi, sempat
mengalami penundaan dari Tuhan. Ketika Paulus dan kawan-kawan sedang dalam
perjalanan dari kota Derbe dan Listra (Kis 16:1) serta berkeliling dari satu
kota ke kota yang lain untuk menyampaikan kabar baik, mereka berencana untuk
masuk ke daerah Asia. Asia yang dimaksud pada zaman Paulus bukanlah benua Asia,
melainkan daerah Asia. Jika kita melihat peta Alkitab di bagian belakang
Alkitab kita, kita akan menemukan bahwa daerah Asia terletak persis di sebelah
barat laut dari kota Listra dan Derbe. Di daerah Asia pun banyak kota-kota
perdagangan yang cukup besar seperti Pergamus, Tiatira, dan Sardis. Tiga kota
ini nantinya akan juga disebut dalam tujuh jemaat di kitab Wahyu (Why
2:12-3:6).
Awalnya saya heran, mengapa kok Tuhan tidak mengijinkan Paulus untuk masuk
ke daerah Asia (ay. 6), bukankah juga ada banyak kota besar di daerah tersebut
yang potensial untuk lahan pekabaran Injil? Namun Paulus tetap taat kepada
suara Tuhan dan segera beralih ke arah utara, memasuki daerah Frigia, Galatia,
dan juga Misia. Setibanya di Misia, karena Paulus sudah dicegah Roh Kudus untuk
masuk ke daerah Asia, Paulus mencoba mengabarkan masuk ke daerah Bitinia (ke
arah utara dari Misia) untuk mengabarkan Injil. Tetapi, hampir sama kejadiannya
seperti tadi, Roh Yesus tidak mengizinkan mereka untuk masuk ke daerah Bitinia
(ay. 7). Apa yang terjadi? Masakan rasul sekelas Paulus harus dilarang Tuhan
hingga dua kali?
Paulus pun tidak hilang akal, ia pun akhirnya menuju arah barat (karena
jika ke arah selatan, mereka akan masuk ke daerah Asia dan mereka pun sudah
dilarang Roh Kudus sebelumnya) menuju kota Troas (ay. 8). Setibanya di Troas, ternyata
Paulus baru mengerti pesan Tuhan. Tuhan melarang Paulus menuju daerah-daerah
Asia dan Bitinia, karena Tuhan ingin Paulus menyeberang ke daerah Makedonia.
Hal itu terlihat jelas dari penglihatan yang diterima oleh Paulus, yaitu ada seorang Makedonia yang
berdiri dan berseru kepada Paulus serta berkata, “Menyeberanglah ke marai dan
tolonglah kami” (ay. 9). Barulah Paulus sadar bahwa sebenarnya Tuhan telah
memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di Makedonia (ay.
10).
Apa yang Paulus alami tentunya sangat mungkin kita alami dalam kehidupan
kita. Mungkin kita sudah memiliki rencana untuk melayani Tuhan dengan ini dan
itu. Tetapi dalam perjalanannya, ternyata Tuhan melakukan sesuatu yang membuat
kita terpaksa menyimpang dari rencana awal kita. Kita pun berargumen, “Tuhan,
aku kan mau melayaniMu, aku kan sudah memiliki motivasi yang benar, aku kan nggak
melakukan hal-hal yang salah atau hal-hal yang berdosa, lalu kenapa Tuhan
menghambat rencanaku?”
Dalam kisah Paulus, ternyata Tuhan ingin Paulus mengabarkan Injil bukan
hanya di daerah Asia dan sekitarnya, tetapi Tuhan ingin agar Paulus menyeberangi
laut dan pergi mengabarkan Injil di Makedonia. Ada rencana Tuhan yang luar
biasa bagi Paulus. Tuhan ingin Paulus pergi mengabarkan Injil di daerah Eropa
(Jika dilihat dalam peta saat ini, daerah Makedonia masuk ke wilayah Eropa),
dan memang sejak saat itu, Injil menyebar sangat pesat hingga ke kota Roma,
yang adalah ibukota Romawi pada saat itu. Jika kita perhatikan di peta Alkitab,
kita dapat melihat bahwa perjalanan pertama Paulus hanya sampai pada daerah Fisidia,
namun peta perjalanan Paulus yang kedua menunjukkan bahwa Paulus menjangkau
lebih banyak kota lagi yaitu hingga ke Filipi, Athena, dan bahkan Korintus yang
merupakan pusat kebudayaan Yunani. Sejak saat itu Paulus pun terkenal menjadi
rasul bagi bangsa-bangsa di luar bangsa Yahudi.
Demikian juga sikap yang harusnya kita miliki ketika sepertinya Tuhan
menghambat apa yang kita rencanakan. Bukankah kita seharusnya sadar bahwa apa
yang Tuhan rencanakan itu pasti adalah yang terbaik dalam hidup kita? Bukankah seringkali
pemikiran kita yang sempit dan picik yang membuat kita tidak dapat mengerti apa
rencana Tuhan dalam kehidupan kita? Mari kita sama-sama instropeksi diri kita
masing-masing. Ketika keadaan sepertinya tidak berjalan sesuai dengan rencana,
ketika kita sudah melakukan yang terbaik dan semaksimal kita namun Tuhan
sepertinya justru menghambat kita, mungkin ada rencana Tuhan yang lain dalam
kehidupan kita, dan ketika kita mau taat dan berserah kepada Tuhan, rencana
Tuhan itulah yang terbaik bagi kita.
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul
16:6-10
16:6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah
mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi
Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
16:8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.
16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada
seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya:
"Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari
kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami
menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil
kepada orang-orang di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.