Kamis, 02 Februari 2012

Tuhan Senantiasa Menolong dalam Masa Kesesakan


Minggu, 5 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Kejadian 35:1-5
Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."” (Kej 35:1)


Tuhan Senantiasa Menolong dalam Masa Kesesakan


Apa yang dialami Yakub pada bacaan Alkitab kita hari ini sebenarnya merupakan deja vu, alias suatu kejadian yang berulang karena kejadian yang mirip juga pernah terjadi di masa lalu. Perintah Allah kepada Yakub untuk pergi ke Betel dan tinggal di daerah tersebut, mengingatkan Yakub akan peristiwa dimana ia kabur dari rumahnya, meninggalkan Ishak, ayahnya, dan Ribka, ibunya, karena takut Esau, saudaranya, akan membalas dendam akibat Yakub telah merebut hak kesulungannya. Dalam perjalanannya dari tanah Kanaan ke Haran di Mesopotamia, Yakub pun akhirnya bermalam di daerah Betel dan ketika ia tidur, ia bermimpi melihat malaikat Tuhan naik turun di sebuah tangga. Oleh karena itu, Yakub menamai daerah tersebut dengan nama “Betel”, yang artinya “Rumah Allah” (Kej 28:16-19).

Dalam perjalanannya ke Betel yang kedua kali ini, Yakub pun sedang dalam posisi sebagai pelarian, karena ia dan keluarganya menghadapi ancaman dari seluruh penduduk Kanaan, yang disebabkan karena anak-anak Yakub telah membunuh penduduk sebuah kota di daerah Kanaan tersebut. Hal ini mengakibatkan Yakub pun harus terpaksa mengungsi dan akhirnya diperintahkan Tuhan untuk pergi ke Betel, tinggal di situ, dan membuat mezbah bagi Allah (ay. 1).

Perbedaan antara kejadian pertama dengan yang kedua adalah ketika Yakub datang ke Betel untuk pertama kalinya, ia tidak memiliki apa-apa saat itu. Ia hanya seorang biasa yang lari ke daerah Haran, tanpa keluarga, tanpa teman, dan pastinya juga tanpa ternak yang banyak. Saat Yakub datang untuk yang kedua kali, ia datang dengan empat orang isteri, dua belas anak laki-laki dan satu anak perempuan, hamba-hamba dan budak-budak, dan tak terhitung ternak dan kekayaan yang dimilikinya semasa ia bekerja kepada Laban. Tentunya Yakub pasti ingat bagaimana Tuhan telah menyertai perjalanan hidupnya dari nol hingga menjadi kaya. Oleh karena itu, Yakub pun menginstruksikan kepada seluruh keluarganya, dan juga hamba dan budaknya agar menjauhkan segala dewa-dewa asing serta mentahirkan diri mereka (ay. 2).

Hal tersebut dilakukan Yakub karena ia sadar betul bahwa Tuhan yang ia sembah memang benar-benar Tuhan yang berkuasa dan tidak ada dewa-dewa lain yang dapat menandingiNya. Yakub mengalami sendiri bahwa Tuhan yang disembahnya memang adalah Tuhan yang luar biasa, Tuhan selalu menjawab Yakub dalam masa-masa kesesakannya, serta Tuhan pun selalu menyertai Yakub pada setiap jalan yang ditempuhnya (ay. 3). Ketika seluruh keluarga dan hamba-hamba Yakub melakukan apa yang Yakub perintahkan, serta mengubur segala dewa-dewa asing yang ada pada mereka, termasuk anting-anting yang mereka kenakan (pada zaman itu, anting-anting yang dipakai dapat diartikan sebagai simbol ketundukan seseorang terhadap suatu dewa) dan menguburkannya di bawah pohon (ay. 4), maka Tuhan bertindak dengan luar biasa. Alkitab mengatakan bahwa kedashyatan Tuhan yang luar biasa meliputi kota-kota di sekeliling mereka dan tidak ada penduduk Kanaan yang mengejar anak-anak Yakub (ay. 5).

Tuhan yang kita sembah juga adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang disembah oleh Yakub. Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu menyertai dalam masa-masa kesesakan dan selalu menyertai kita dalam setiap kehidupan kita. Pertanyaannya adalah apakah ketika kita menyadari bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa, kita telah menyiapkan diri kita untuk menghadap Tuhan? Sudahkah kita menyingkirkan hal-hal yang dapat menjadi berhala dalam kehidupan kita? Kita pun perlu menjaga kekudusan kehidupan kita agar kita dapat merasakan penyertaan Tuhan secara luar biasa dalam kehidupan kita. Yakub dan keluarganya sebetulnya merupakan sasaran empuk bagi penduduk Kanaan untuk diserang, tetapi karena Yakub dan keluarganya takut akan Tuhan, maka Tuhan meluputkan mereka dari ancaman penduduk Kanaan. Demikian juga saya percaya, ketika kita mau hidup kudus di hadapan Tuhan, maka Tuhan pun akan meluputkan kita dari hal-hal yang jahat dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Ingatlah, bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia, yang senantiasa menolong kita dalam masa kesesakan kita.


Bacaan Alkitab: Kejadian 35:1-5
35:1 Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
35:2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
35:3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."
35:4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.
35:5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.