Minggu, 5
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Kejadian 35:1-5
“Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah,
pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah,
yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau,
kakakmu."” (Kej 35:1)
Tuhan Senantiasa Menolong dalam Masa Kesesakan
Apa yang dialami Yakub pada bacaan Alkitab kita hari ini sebenarnya
merupakan deja vu, alias suatu
kejadian yang berulang karena kejadian yang mirip juga pernah terjadi di masa
lalu. Perintah Allah kepada Yakub untuk pergi ke Betel dan tinggal di daerah tersebut,
mengingatkan Yakub akan peristiwa dimana ia kabur dari rumahnya, meninggalkan
Ishak, ayahnya, dan Ribka, ibunya, karena takut Esau, saudaranya, akan membalas
dendam akibat Yakub telah merebut hak kesulungannya. Dalam perjalanannya dari
tanah Kanaan ke Haran di Mesopotamia, Yakub pun akhirnya bermalam di daerah
Betel dan ketika ia tidur, ia bermimpi melihat malaikat Tuhan naik turun di
sebuah tangga. Oleh karena itu, Yakub menamai daerah tersebut dengan nama
“Betel”, yang artinya “Rumah Allah” (Kej 28:16-19).
Dalam perjalanannya ke Betel yang kedua kali ini, Yakub pun sedang dalam
posisi sebagai pelarian, karena ia dan keluarganya menghadapi ancaman dari
seluruh penduduk Kanaan, yang disebabkan karena anak-anak Yakub telah membunuh
penduduk sebuah kota di daerah Kanaan tersebut. Hal ini mengakibatkan Yakub pun
harus terpaksa mengungsi dan akhirnya diperintahkan Tuhan untuk pergi ke Betel,
tinggal di situ, dan membuat mezbah bagi Allah (ay. 1).
Perbedaan antara kejadian pertama dengan yang kedua adalah ketika Yakub
datang ke Betel untuk pertama kalinya, ia tidak memiliki apa-apa saat itu. Ia
hanya seorang biasa yang lari ke daerah Haran, tanpa keluarga, tanpa teman, dan
pastinya juga tanpa ternak yang banyak. Saat Yakub datang untuk yang kedua
kali, ia datang dengan empat orang isteri, dua belas anak laki-laki dan satu
anak perempuan, hamba-hamba dan budak-budak, dan tak terhitung ternak dan
kekayaan yang dimilikinya semasa ia bekerja kepada Laban. Tentunya Yakub pasti
ingat bagaimana Tuhan telah menyertai perjalanan hidupnya dari nol hingga
menjadi kaya. Oleh karena itu, Yakub pun menginstruksikan kepada seluruh
keluarganya, dan juga hamba dan budaknya agar menjauhkan segala dewa-dewa asing
serta mentahirkan diri mereka (ay. 2).
Hal tersebut dilakukan Yakub karena ia sadar betul bahwa Tuhan yang ia
sembah memang benar-benar Tuhan yang berkuasa dan tidak ada dewa-dewa lain yang
dapat menandingiNya. Yakub mengalami sendiri bahwa Tuhan yang disembahnya
memang adalah Tuhan yang luar biasa, Tuhan selalu menjawab Yakub dalam
masa-masa kesesakannya, serta Tuhan pun selalu menyertai Yakub pada setiap
jalan yang ditempuhnya (ay. 3). Ketika seluruh keluarga dan hamba-hamba Yakub
melakukan apa yang Yakub perintahkan, serta mengubur segala dewa-dewa asing
yang ada pada mereka, termasuk anting-anting yang mereka kenakan (pada zaman
itu, anting-anting yang dipakai dapat diartikan sebagai simbol ketundukan
seseorang terhadap suatu dewa) dan menguburkannya di bawah pohon (ay. 4), maka
Tuhan bertindak dengan luar biasa. Alkitab mengatakan bahwa kedashyatan Tuhan
yang luar biasa meliputi kota-kota di sekeliling mereka dan tidak ada penduduk
Kanaan yang mengejar anak-anak Yakub (ay. 5).
Tuhan yang kita sembah juga adalah Tuhan yang sama dengan Tuhan yang
disembah oleh Yakub. Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu menyertai dalam
masa-masa kesesakan dan selalu menyertai kita dalam setiap kehidupan kita.
Pertanyaannya adalah apakah ketika kita menyadari bahwa Tuhan kita adalah Tuhan
yang luar biasa, kita telah menyiapkan diri kita untuk menghadap Tuhan?
Sudahkah kita menyingkirkan hal-hal yang dapat menjadi berhala dalam kehidupan
kita? Kita pun perlu menjaga kekudusan kehidupan kita agar kita dapat merasakan
penyertaan Tuhan secara luar biasa dalam kehidupan kita. Yakub dan keluarganya
sebetulnya merupakan sasaran empuk bagi penduduk Kanaan untuk diserang, tetapi
karena Yakub dan keluarganya takut akan Tuhan, maka Tuhan meluputkan mereka
dari ancaman penduduk Kanaan. Demikian juga saya percaya, ketika kita mau hidup
kudus di hadapan Tuhan, maka Tuhan pun akan meluputkan kita dari hal-hal yang
jahat dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Ingatlah, bahwa Tuhan yang kita
sembah adalah Tuhan yang setia, yang senantiasa menolong kita dalam masa
kesesakan kita.
Bacaan
Alkitab: Kejadian 35:1-5
35:1 Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel,
tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah
menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
35:2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang
yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di
tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
35:3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di
situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah
menyertai aku di jalan yang kutempuh."
35:4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka
dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah
pohon besar yang dekat Sikhem.
35:5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah
meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.