Senin, 27
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Ulangan 28:11-14
“TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan
bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau
mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan
dengan setia.” (Ul 28:13)
Kepala atau Ekor?
Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan SMS dari salah seorang teman saya
yang bekerja di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Isi dari SMS itu adalah
mengabarkan bahwa salah seorang sahabat saya telah naik pangkat menjadi
setingkat asisten manajer di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Mendengar
itu, saya sangat bersukacita, dan langsung mengucapkan selamat kepada sahabat
saya itu. Saya teringat masa-masa dulu, dimana awalnya saya dan dia masih belum
memiliki kendaraan sendiri dan masih harus menumpang mobil teman saya yang
lain, kemudian ketika saya mendapatkan jatah sepeda motor, saya sering
mengantarkan sahabat saya pulang, dan akhirnya ketika sahabat saya memiliki
mobil, justru saya yang sering menumpang mobilnya. Saya juga menjadi teringat
masa-masa di mana sahabat saya itu mulai merintis karir dari staf, kemudian
pindah bagian dan menjadi kepala seksi, lalu sekarang sudah menjadi seorang
asisten manajer. Saya dan dirinya dulu sering ditempatkan pada bagian yang saling
terkait, sehingga saya pun paham bagaimana karakternya di dalam pekerjaan dan
di luar pekerjaan, sehingga boleh dikatakan, saat itu saya mungkin salah satu
orang yang cukup mengerti dan mengenal dirinya luar dalam.
Satu hal yang membuat saya bangga adalah bahwa ia tetap setia mengiring
Tuhan dan justru semakin setia mengiring Tuhan. Ia mengambil pelayanan dari
nol, hingga terakhir yang saya dengar, ia melayani di bidang tarik suara,
menjadi choir, singer, worship leader, dan bahkan sempat menjadi solis pada
acara-acara kebaktian yang cukup besar. Saya melihat kehidupannya sebagai
contoh nyata dari bacaan Alkitab kita pada hari ini.
Saya yakin bahwa banyak di antara kita yang sudah sering membaca ayat-ayat
ini, bahkan sering mengimani dan mengamini ayat-ayat tersebut. Memang tidak
akan ada orang yang akan menolak berkat. Tetapi kebanyakan orang-orang hanya
melihat berkatnya saja, tetapi tidak melihat apa yang harus dilakukan untuk
mendapatkan berkat tersebut. Syarat utama yang Tuhan berikan kepada bangsa
Israel agar mereka diberkati sebenarnya cukup sederhana, yaitu “mendengarkan
perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan
setia, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang
kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah
kepadanya” (ay. 13b – 14). Tetapi sebenarnya apa yang disyaratkan Tuhan itu
tidak sesederhana seperti apa yang kita lihat.
Pertama, mendengarkan perintah Tuhan (ay. 13b). Tuhan ingin agar kita
dengar-dengaran akan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Mendengar suara
Tuhan itu tidak dapat dilakukan secara instan, perlu ada harga yang harus kita bayar.
Kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, barulah kita dapat
mendengar suara Tuhan dengan sungguh-sungguh. Beranikah kita bayar harga untuk memiliki
waktu khusus kita dengan Tuhan, atau mungkin jam tidur kita berkurang karena
kita bersekutu dengan Tuhan setiap malam dan pagi hari?
Kedua, melakukan dengan setia (ay. 13b). Tidak hanya cukup mendengar,
tetapi kita pun harus melakukan apa yang Tuhan perintahkan itu. Tidak hanya
cukup melakukan, kita pun harus melakukannya dengan setia. Kita tidak bisa
hanya melakukan 1 ayat tetapi melalaikan 10 ayat yang lainnya. Semua perintah
Tuhan harus kita lakukan, walaupun itu bertentangan dengan keinginan kita.
Maukah kita membayar harga mengalahkan keinginan kita demi melakukan apa yang
Tuhan inginkan dalam kehidupan kita?
Ketiga, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan (ay. 14a). Setiap manusia
diciptakan Tuhan dengan memiliki tujuah dalam kehidupannya, bagaikan sebuah
anak panah yang harus dilepaskan menuju sasarannya. Ketika kita menyimpang dari
sasaran yang telah Tuhan tetapkan tersebut, itu sudah dapat dikatakan sebagai
dosa. Dosa bukanlah melakukan apa yang salah menurut Alkitab, tetapi dosa pun juga
dapat berarti menyimpang dari apa yang seharusnya kita lakukan. Ketika Tuhan
telah menetapkan sasaran bagi kita, maukah kita terus berjalan lurus menuju
sasaran tersebut, seberapa pun kerasnya badai yang menghadang kita sepanjang
perjalanan?
Keempat, tidak mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya (ay. 14b).
Memang ayat ini secara kontekstual berbicara tentang berhala-berhala dan
dewa-dewa mengingat bangsa Israel sangat sering
jatuh ke dalam penyembahan berhala. Tetapi di sisi lain hal ini juga
dapat berarti bahwa kita tidak boleh menjadikan hal-hal lain sebagai “allah”
kita. Apakah itu pekerjaan kita, kekayaan kita, kepintaran kita, atau apapun
juga, kita harus ingat bahwa Tuhanlah Allah kita, dan Tuhanlah yang empunya
berkat itu, sehingga kita tidak boleh mendukakan hati Tuhan dan membuatNya
cemburu dengan cara menomorduakan Tuhan dalam kehidupan kita.
Jujur saja, keempat hal di atas sangat berat untuk dilakukan, tetapi bukan
berarti tidak mungkin. Lagipula, ada janji Tuhan yang indah ketika kita mau
taat dan bayar harga kepada Tuhan. Tuhan akan memberkati buah kandungan kita
(lambang dari keluarga), hasil ternak dan bumi (ay. 11), Tuhan akan memberi
berkat bagaikan hujan yang tercurah kepada kita, memberkati pekerjaan kita
sehingga kita akan menjadi kaya, dan memberi pinjaman kepada orang lain (ay.
12), dan Tuhan pun akan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor, membuat
kita selalu naik dan tidak turun (ay. 13a).
Sungguh indah janji Tuhan bagi kita, tetapi kita harus ingat bahwa memang
ada harga yang harus dibayar ketika kita mau menikmati janji Tuhan itu. Saya
melihat sahabat saya yang luar biasa diberkati dalam pekerjaannya tersebut, di
sela-sela kesibukannya, ia pun tetap mau memberikan waktu untuk Tuhan dengan
berlatih untuk pelayanannya, mengikuti ibadah demi ibadah, seminar demi
seminar, serta ikut dalam komunitas kelompok sel, dan juga masih meluangkan
waktu untuk menulis beberapa tulisan yang memberkati orang lain. Tidak heran
Tuhan begitu senang dan memberkati sahabat saya tersebut. Jadi, jika kita mau
bayar harga, Tuhan akan menjadikan kita sebagai kepala. Pilihan ada pada kita,
apakah kita mau menjadi kepala atau mau menjadi ekor.
Bacaan
Alkitab: Ulangan 28:11-14
28:11 Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah
kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu -- di tanah yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya
kepadamu.
28:12 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni
langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala
pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau
sendiri tidak meminta pinjaman.
28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor,
engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah
TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
28:14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala
perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan
beribadah kepadanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.