Kamis, 23 Februari 2012

Kepala atau Ekor?


Senin, 27 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Ulangan 28:11-14
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.” (Ul 28:13)


Kepala atau Ekor?


Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan SMS dari salah seorang teman saya yang bekerja di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Isi dari SMS itu adalah mengabarkan bahwa salah seorang sahabat saya telah naik pangkat menjadi setingkat asisten manajer di perusahaan tempat saya bekerja dulu. Mendengar itu, saya sangat bersukacita, dan langsung mengucapkan selamat kepada sahabat saya itu. Saya teringat masa-masa dulu, dimana awalnya saya dan dia masih belum memiliki kendaraan sendiri dan masih harus menumpang mobil teman saya yang lain, kemudian ketika saya mendapatkan jatah sepeda motor, saya sering mengantarkan sahabat saya pulang, dan akhirnya ketika sahabat saya memiliki mobil, justru saya yang sering menumpang mobilnya. Saya juga menjadi teringat masa-masa di mana sahabat saya itu mulai merintis karir dari staf, kemudian pindah bagian dan menjadi kepala seksi, lalu sekarang sudah menjadi seorang asisten manajer. Saya dan dirinya dulu sering ditempatkan pada bagian yang saling terkait, sehingga saya pun paham bagaimana karakternya di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan, sehingga boleh dikatakan, saat itu saya mungkin salah satu orang yang cukup mengerti dan mengenal dirinya luar dalam.

Satu hal yang membuat saya bangga adalah bahwa ia tetap setia mengiring Tuhan dan justru semakin setia mengiring Tuhan. Ia mengambil pelayanan dari nol, hingga terakhir yang saya dengar, ia melayani di bidang tarik suara, menjadi choir, singer, worship leader, dan bahkan sempat menjadi solis pada acara-acara kebaktian yang cukup besar. Saya melihat kehidupannya sebagai contoh nyata dari bacaan Alkitab kita pada hari ini.

Saya yakin bahwa banyak di antara kita yang sudah sering membaca ayat-ayat ini, bahkan sering mengimani dan mengamini ayat-ayat tersebut. Memang tidak akan ada orang yang akan menolak berkat. Tetapi kebanyakan orang-orang hanya melihat berkatnya saja, tetapi tidak melihat apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan berkat tersebut. Syarat utama yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel agar mereka diberkati sebenarnya cukup sederhana, yaitu “mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya” (ay. 13b – 14). Tetapi sebenarnya apa yang disyaratkan Tuhan itu tidak sesederhana seperti apa yang kita lihat.

Pertama, mendengarkan perintah Tuhan (ay. 13b). Tuhan ingin agar kita dengar-dengaran akan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Mendengar suara Tuhan itu tidak dapat dilakukan secara instan, perlu ada harga yang harus kita bayar. Kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, barulah kita dapat mendengar suara Tuhan dengan sungguh-sungguh. Beranikah kita bayar harga untuk memiliki waktu khusus kita dengan Tuhan, atau mungkin jam tidur kita berkurang karena kita bersekutu dengan Tuhan setiap malam dan pagi hari?

Kedua, melakukan dengan setia (ay. 13b). Tidak hanya cukup mendengar, tetapi kita pun harus melakukan apa yang Tuhan perintahkan itu. Tidak hanya cukup melakukan, kita pun harus melakukannya dengan setia. Kita tidak bisa hanya melakukan 1 ayat tetapi melalaikan 10 ayat yang lainnya. Semua perintah Tuhan harus kita lakukan, walaupun itu bertentangan dengan keinginan kita. Maukah kita membayar harga mengalahkan keinginan kita demi melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita?

Ketiga, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan (ay. 14a). Setiap manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki tujuah dalam kehidupannya, bagaikan sebuah anak panah yang harus dilepaskan menuju sasarannya. Ketika kita menyimpang dari sasaran yang telah Tuhan tetapkan tersebut, itu sudah dapat dikatakan sebagai dosa. Dosa bukanlah melakukan apa yang salah menurut Alkitab, tetapi dosa pun juga dapat berarti menyimpang dari apa yang seharusnya kita lakukan. Ketika Tuhan telah menetapkan sasaran bagi kita, maukah kita terus berjalan lurus menuju sasaran tersebut, seberapa pun kerasnya badai yang menghadang kita sepanjang perjalanan?

Keempat, tidak mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya (ay. 14b). Memang ayat ini secara kontekstual berbicara tentang berhala-berhala dan dewa-dewa mengingat bangsa Israel sangat sering  jatuh ke dalam penyembahan berhala. Tetapi di sisi lain hal ini juga dapat berarti bahwa kita tidak boleh menjadikan hal-hal lain sebagai “allah” kita. Apakah itu pekerjaan kita, kekayaan kita, kepintaran kita, atau apapun juga, kita harus ingat bahwa Tuhanlah Allah kita, dan Tuhanlah yang empunya berkat itu, sehingga kita tidak boleh mendukakan hati Tuhan dan membuatNya cemburu dengan cara menomorduakan Tuhan dalam kehidupan kita.

Jujur saja, keempat hal di atas sangat berat untuk dilakukan, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Lagipula, ada janji Tuhan yang indah ketika kita mau taat dan bayar harga kepada Tuhan. Tuhan akan memberkati buah kandungan kita (lambang dari keluarga), hasil ternak dan bumi (ay. 11), Tuhan akan memberi berkat bagaikan hujan yang tercurah kepada kita, memberkati pekerjaan kita sehingga kita akan menjadi kaya, dan memberi pinjaman kepada orang lain (ay. 12), dan Tuhan pun akan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor, membuat kita selalu naik dan tidak turun (ay. 13a).

Sungguh indah janji Tuhan bagi kita, tetapi kita harus ingat bahwa memang ada harga yang harus dibayar ketika kita mau menikmati janji Tuhan itu. Saya melihat sahabat saya yang luar biasa diberkati dalam pekerjaannya tersebut, di sela-sela kesibukannya, ia pun tetap mau memberikan waktu untuk Tuhan dengan berlatih untuk pelayanannya, mengikuti ibadah demi ibadah, seminar demi seminar, serta ikut dalam komunitas kelompok sel, dan juga masih meluangkan waktu untuk menulis beberapa tulisan yang memberkati orang lain. Tidak heran Tuhan begitu senang dan memberkati sahabat saya tersebut. Jadi, jika kita mau bayar harga, Tuhan akan menjadikan kita sebagai kepala. Pilihan ada pada kita, apakah kita mau menjadi kepala atau mau menjadi ekor.



Bacaan Alkitab: Ulangan 28:11-14
28:11 Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu -- di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.
28:12 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.
28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
28:14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.