Senin, 20 Februari 2012

Mulai dari Apa yang Ada pada Kita


Selasa, 21 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Matius 14:15-21
“Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." … Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.” (Mat 14:17 & 20)


Mulai dari Apa yang Ada pada Kita


Seringkali kita memiliki angan-angan atau cita-cita yang tinggi. Memang tidak salah dengan memiliki cita-cita atau impian yang tinggi. Bahkan pepatah mengatakan agar kita “menggantungkan cita-cita kita setinggi langit”. Walaupun demikian, kita pun harus ingat bahwa cita-cita yang tinggi tidaklah cukup. Kita pun memerlukan usaha nyata agar kita bisa mencapai impian kita tersebut. Orang yang hanya bermimpi tanpa berusaha adalah orang-orang yang malas, orang-orang seperti ini punya banyak mimpi tapi mereka tidak mau  bekerja keras mewujudkan mimpi mereka.

Demikian juga dalam pelayanan. Kita sering melihat bagaimana banyak orang-orang Kristen dan juga hamba-hamba Tuhan memiliki impian yang luar biasa tinggi. Ada yang ingin membangun gereja terbesar di Indonesia, ada yang ingin memiliki jemaat hingga ratusan ribu bahkan jutaan jiwa, ada yang ingin mengadakan KKR terbesar di Indonesia, dan banyak hal lainnya. Semua itu memang tidak salah jika Tuhan sendiri yang menaruh impian atau visi itu di dalam hati para hamba-hamba Tuhan.  Tetapi semua itu akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan usaha yang benar.

Murid-murid Tuhan Yesus pun pernah berada dalam kondisi seperti ini. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid melihat betapa banyak orang yang mengikuti mereka dan Tuhan Yesus. Mereka pun bingung apa yang harus mereka lakukan, sehingga mereka pun meminta (atau lebih tepat lagi menyuruh) Yesus agar menyuruh orang banyak itu pulang dan membeli makanan (ay. 15). Tetapi apa jawab Yesus? Yesus berkata bahwa orang banyak itu tidak perlu pergi, melainkan para murid lah yang harus memberi orang banyak itu makan (ay. 16).

Sampai di sini, murid-murid berpikir bahwa mereka pun ingin agar orang banyak itu makan, tapi dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka tidak berpikir bahwa merekalah yang sebenarnya juga bertanggung jawab atas orang banyak itu. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, sehingga mereka pun bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, yang kami miliki hanya lima roti dan dua ikan” (ay. 17). Jelaslah bahwa murid-murid ingin lepas tangan atas apa yang mereka inginkan. Awalnya murid-murid yang berinisiatif agar orang banyak itu makan dengan cara membiarkan mereka mencari makanan di desa-desa terdekat, namun ketika Tuhan justru memerintahkan murid-murid untuk memberi makan kepada orang banyak itu, mereka mengelak dengan mengatakan bahwa apa yang ada pada mereka hanya lima roti dan dua ikan. Dengan kata lain, mereka mengingkari apa yang mereka inginkan sebelumnya.

Tetapi Tuhan mengajar murid-muridNya, bahwa segala sesuatunya tidak harus dimulai dari hal-hal yang besar. Sesuatu yang besar justru seharusnya dimulai dengan apa yang ada pada kita. Dalam konteks bacaan Alkitab kita hari ini, makanan bagi orang banyak itu dimulai dengan apa yang dimiliki oleh murid-murid, yaitu lima roti dan dua ikan, yang telah diberkati oleh Tuhan Yesus sendiri sebelum dipecah-pecahkan dan dibagikan kepada orang banyak (ay. 18). Saya yakin kita pasti sudah pernah membaca akhir dari kisah ini, yaitu setelah 5.000 orang laki-laki (belum termasuk perempuan dan anak-anak) makan (ay. 20), justru ada sisa sebesar 12 bakul (ay. 19).

Apa yang dapat kita pelajari dari bacaan Alkitab kita hari ini? Ketika Tuhan meminta kita melakukan sesuatu, Tuhan tidak menuntut kita untuk melakukan sesuatu yang besar dari apa yang tidak kita miliki, melainkan Tuhan ingin kita melakukan sesuatu (walaupun mungkin itu adalah sesuatu yang sederhana), sesuai dengan apa yang kita miliki. Dalam kisah Alkitab yang kita baca tadi, Tuhan tidak tiba-tiba memberikan makanan yang jatuh dari langit, atau Tuhan memberikan uang kepada orang banyak sehingga mereka dapat membeli makanan, tetapi Tuhan memberi makan orang banyak dari apa yang murid-muridNya miliki, karena Tuhan sendiri yang berkata bahwa murid-muridNyalah yang harus memberi orang banyak itu makan.

Apakah yang Tuhan minta dari kita pada saat ini? Adakah Tuhan meminta kita untuk mulai melayani Tuhan? Jangan berdalih dengan berkata bahwa kita tidak memilki talenta apapun untuk melayani Tuhan. Mungkin kita tidak memilki pemahaman Alkitab yang memadai, atau tidak memilki suara yang bagus, atau tidak dapat bermain musik. Tetapi jika kita dapat tersenyum, kita pun sudah dapat melayani Tuhan dengan menjadi usher atau penerima Tamu di gereja. Atau kita juga dapat mulai melayani sebagai pendoa di gereja kita, atau jika itu masih terlalu berat, kita dapat memulai dengan mengirim SMS berisi ayat-ayat atau kutipan Alkitab yang dapat memberkati orang lain. Apa yang ada pada kita, serahkanlah itu kepada Tuhan dan pakailah itu menjadi sarana untuk memberkati orang lain. Tuhan tidak meminta apa yang tidak kita miliki, tetapi Tuhan akan meminta dan menuntut pertanggungjawaban dari apa yang kita miliki (Luk 12:48a).

Bacaan Alkitab: Matius 14:15-21
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.