Selasa, 14 Februari 2012

Akibat Memilih Pasangan Hidup yang Tidak Seiman


Jumat, 17 Februari 2012
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 11:1-8
Padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.” (1 Raj 11:2)


Akibat Memilih Pasangan Hidup yang Tidak Seiman


Di bulan Februari ini banyak anak-anak muda yang merayakan hari kasih sayang atau hari Valentine. Saya sendiri baru tahun ini merasakan Valentine dengan status sudah memiliki isteri, dan saya pun merasa bahwa ya memang kasih itu tidak harus dirayakan secara spesial pada hari Valentine, melainkan harus tetap ada kasih pada setiap hari. Kalaupun ada hari khusus, saya lebih memilih menunjukkan kasih sayang yang lebih “spesial” pada hari ulang tahun isteri saya, atau hari ulang tahun pernikahan saya.

Kembali lagi ke topik tulisan saya, memang saya tidak memiliki beban untuk menulis secara khusus tentang topik hari Valentine, karena saya merasa sudah cukup banyak tulisan yang berisi tentang cinta dan kasih sayang. Namun saya agak kuatir melihat pergaulan anak-anak muda Kristen pada masa ini, dimana cukup banyak pemuda dan pemudi Kristen (bahkan beberapa di antaranya juga termasuk anak-anak hamba Tuhan) yang menjalin hubungan (berpacaran) dengan orang-orang yang tidak seiman. Ada apa di balik fenomena itu semua, terlebih Firman Tuhan juga dengan tegas mengatakan bahwa janganlah kita menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya (2 Kor 6:14).

Hari ini kita akan mencoba membaca kisah raja Salomo yang merupakan anak dari raja Daud, dan begitu diberkati Tuhan dengan luar biasa. Raja Salomo diberikan hikmat yang luar biasa dari Tuhan, sehingga Raja Salomo pun mampu menulis amsal dan ajaran-ajaran yang sungguh berhikmat. Alkitab bahkan mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih berhikmat dari Salomo yang ada sebelum Salomo, dan juga setelah Salomo (1 Raj 3:32). Seharusnya dengan hikmat yang dimilikinya, raja Salomo tidak akan sampai berbuat dosa, tetapi ternyata raja Salomo pun akhirnya jatuh cinta terhadap banyak perempuan asing (ay. 1).

Saya juga tidak habis pikir bagaimana seorang raja Salomo yang sangat bijaksana ternyata melalaikan apa yang Tuhan firmankan kepada bangsa Israel untuk tidak bergaul (kawin atau menikah) dengan bangsa-bangsa di luar Israel mereka akan mencondongkan hati bangsa Israel untuk menyembah allah-allah mereka (ay. 2). Alkitab mengatakan bahwa hati Salomo telah terpaut kepada perempuan-perempuan asing tersebut dengan cinta. Sehingga cinta Salomo kepada perempuan-perempuan asing yang dinikahinya mengalahkan cinta dan kasihnya kepada Tuhan. Bayangkan saja, isteri Salomo ada 700 orang (ay.3) belum termasuk gundiknya. Jika Salomo menghabiskan satu hari dengan satu wanita, maka dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk menghabiskan waktu dengan seluruh isteri dan gundik-gundiknya.

Tuhan tidak ingin orang-orang percaya memiliki pasangan yang tidak seiman, karena pasangan yang tidak seiman akan menarik hati orang-orang percaya dari Tuhan. Salomo pun demikian, pada masa tuanya, isteri-isterinya mencondongkan hati Salomo ke allah-allah mereka, sehingga ia tidak berpaut sepenuh hati kepada Tuhan (ay. 4). Karena cintanya kepada isteri-isterinya, Salomo bahkan membuat bukit-bukit persembahan dan kuil-kuil kepada dewa-dewa isterinya tersebut (ay. 7-8). Bayangkan, Salomo yang membangun Bait Allah ternyata juga membangun kuil dan bukit persembahan bagi dewa-dewa lain. Salomo yang mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah, ternyata juga ikut menyembah dewa-dewa isteri-isterinya (ay. 5). Ia pun akhirnya mendua hati dan tidak mengikut Tuhan dengan sepenuh hati (ay. 6).

Jika Salomo yang demikian berhikmat dan demikian diberkati Tuhan saja bisa jatuh dalam penyembahan dewa-dewa lain karena isteri-isterinya yang tidak seiman, apalagi kita yang hanya manusia biasa dan tidak memiliki hikmat seperti Salomo. Janganlah bermain-main dengan pasangan yang tidak seiman. Mungkin awalnya kita hanya coba-coba, atau hanya karena gengsi ingin mendapatkan pasangan yang  tidak seiman. Tapi hal itu pun bisa menjadi bumerang bagi kita. Risikonya terlalu tinggi jika kita bermain-main dengan dosa. Firman Tuhan sudah mengatakan dengan tegas, bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap, mengapa kita masih membela diri kita?

Mungkin ada di antara kita yang saat ini masih berpacaran dengan orang yang tidak seiman. Saran saya sangat jelas, putuskan sesegera mungkin! Lebih cepat lebih baik. Minta ampun kepada Tuhan dan mintalah jodoh yang seiman dari Tuhan. Masih banyak anak-anak Tuhan lain yang ada di Gereja, mungkin salah satunya memang merupakan jodoh kita. Saya mengenal anak seorang hamba Tuhan besar yang berpacaran hampir sepuluh tahun dengan orang yang tidak seiman, ia pun akhirnya memutuskan hubungan dengan pacarnya itu. Memang berat awalnya, tetapi Tuhan akhirnya memberikan jodoh yang seiman bagi dirinya. Jika kita sudah telanjur menikah dengan orang yang tidak seiman, satu-satunya cara adalah tetapi menjaga iman kita kepada Yesus sambil terus berdoa agar pasangan kita akhirnya mengenal kasih Kristus. Mungkin dahulu kita belum mengerti tentang kebenaran Firman Tuhan sehingga kita menikah dengan orang yang tidak seiman, tetapi  ketika saat ini Tuhan menyadarkan kita, maka kita harus tahu bahwa Tuhan mampu membuat hal yang baik dari awal yang tidak baik, dan siapa tahu mungkin saja Tuhan ingin membuat kita menjadi orang yang menyelamatkan pasangan kita (1 Kor 7:12-16).

Walaupun demikian, alangkah baiknya jika kita pun tetap bersikap waspada dan hati-hati agar kita tidak jatuh dengan mencintai orang-orang yang tidak seiman, karena hal tersebut berpotensi untuk menjauhkan kita dari Tuhan, sama seperti raja Salomo yang akhirnya tidak beribadah dengan sepenuh hati kepada Tuhan, dan akhirnya Tuhan pun mengoyakkan kerajaan Salomo menjadi dua kerajaan (1 Raj 11:11). Mari kita belajar dari raja Salomo dan dari tokoh-tokoh Alkitab lainnya, apa yang baik mari kita lakukan, tetapi apa yang tidak baik, menjadi peringatan bagi kita agar kita menghindarinya.


Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 11:1-8
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
11:5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
11:6 dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
11:7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
11:8 Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.