Jumat, 17
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: 1 Raja-Raja 11:1-8
“Padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah
berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan
mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan
mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut
kepada mereka dengan cinta.” (1 Raj 11:2)
Akibat Memilih Pasangan Hidup yang Tidak Seiman
Di bulan Februari ini banyak anak-anak muda yang merayakan hari kasih
sayang atau hari Valentine. Saya sendiri baru tahun ini merasakan Valentine
dengan status sudah memiliki isteri, dan saya pun merasa bahwa ya memang kasih
itu tidak harus dirayakan secara spesial pada hari Valentine, melainkan harus
tetap ada kasih pada setiap hari. Kalaupun ada hari khusus, saya lebih memilih menunjukkan
kasih sayang yang lebih “spesial” pada hari ulang tahun isteri saya, atau hari
ulang tahun pernikahan saya.
Kembali lagi ke topik tulisan saya, memang saya tidak memiliki beban untuk
menulis secara khusus tentang topik hari Valentine, karena saya merasa sudah
cukup banyak tulisan yang berisi tentang cinta dan kasih sayang. Namun saya agak
kuatir melihat pergaulan anak-anak muda Kristen pada masa ini, dimana cukup
banyak pemuda dan pemudi Kristen (bahkan beberapa di antaranya juga termasuk
anak-anak hamba Tuhan) yang menjalin hubungan (berpacaran) dengan orang-orang
yang tidak seiman. Ada apa di balik fenomena itu semua, terlebih Firman Tuhan
juga dengan tegas mengatakan bahwa janganlah kita menjadi pasangan yang tidak
seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya (2 Kor 6:14).
Hari ini kita akan mencoba membaca kisah raja Salomo yang merupakan anak
dari raja Daud, dan begitu diberkati Tuhan dengan luar biasa. Raja Salomo
diberikan hikmat yang luar biasa dari Tuhan, sehingga Raja Salomo pun mampu
menulis amsal dan ajaran-ajaran yang sungguh berhikmat. Alkitab bahkan
mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih berhikmat dari Salomo yang ada sebelum
Salomo, dan juga setelah Salomo (1 Raj 3:32). Seharusnya dengan hikmat yang
dimilikinya, raja Salomo tidak akan sampai berbuat dosa, tetapi ternyata raja
Salomo pun akhirnya jatuh cinta terhadap banyak perempuan asing (ay. 1).
Saya juga tidak habis pikir bagaimana seorang raja Salomo yang sangat
bijaksana ternyata melalaikan apa yang Tuhan firmankan kepada bangsa Israel
untuk tidak bergaul (kawin atau menikah) dengan bangsa-bangsa di luar Israel mereka
akan mencondongkan hati bangsa Israel untuk menyembah allah-allah mereka (ay.
2). Alkitab mengatakan bahwa hati Salomo telah terpaut kepada
perempuan-perempuan asing tersebut dengan cinta. Sehingga cinta Salomo kepada
perempuan-perempuan asing yang dinikahinya mengalahkan cinta dan kasihnya kepada
Tuhan. Bayangkan saja, isteri Salomo ada 700 orang (ay.3) belum termasuk
gundiknya. Jika Salomo menghabiskan satu hari dengan satu wanita, maka
dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk menghabiskan waktu dengan seluruh
isteri dan gundik-gundiknya.
Tuhan tidak ingin orang-orang percaya memiliki pasangan yang tidak seiman,
karena pasangan yang tidak seiman akan menarik hati orang-orang percaya dari
Tuhan. Salomo pun demikian, pada masa tuanya, isteri-isterinya mencondongkan
hati Salomo ke allah-allah mereka, sehingga ia tidak berpaut sepenuh hati
kepada Tuhan (ay. 4). Karena cintanya kepada isteri-isterinya, Salomo bahkan
membuat bukit-bukit persembahan dan kuil-kuil kepada dewa-dewa isterinya
tersebut (ay. 7-8). Bayangkan, Salomo yang membangun Bait Allah ternyata juga
membangun kuil dan bukit persembahan bagi dewa-dewa lain. Salomo yang
mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah, ternyata juga ikut menyembah
dewa-dewa isteri-isterinya (ay. 5). Ia pun akhirnya mendua hati dan tidak mengikut
Tuhan dengan sepenuh hati (ay. 6).
Jika Salomo yang demikian berhikmat dan demikian diberkati Tuhan saja bisa
jatuh dalam penyembahan dewa-dewa lain karena isteri-isterinya yang tidak
seiman, apalagi kita yang hanya manusia biasa dan tidak memiliki hikmat seperti
Salomo. Janganlah bermain-main dengan pasangan yang tidak seiman. Mungkin
awalnya kita hanya coba-coba, atau hanya karena gengsi ingin mendapatkan
pasangan yang tidak seiman. Tapi hal itu
pun bisa menjadi bumerang bagi kita. Risikonya terlalu tinggi jika kita
bermain-main dengan dosa. Firman Tuhan sudah mengatakan dengan tegas, bahwa
terang tidak dapat bersatu dengan gelap, mengapa kita masih membela diri kita?
Mungkin ada di antara kita yang saat ini masih berpacaran dengan orang yang
tidak seiman. Saran saya sangat jelas, putuskan sesegera mungkin! Lebih cepat
lebih baik. Minta ampun kepada Tuhan dan mintalah jodoh yang seiman dari Tuhan.
Masih banyak anak-anak Tuhan lain yang ada di Gereja, mungkin salah satunya
memang merupakan jodoh kita. Saya mengenal anak seorang hamba Tuhan besar yang
berpacaran hampir sepuluh tahun dengan orang yang tidak seiman, ia pun akhirnya
memutuskan hubungan dengan pacarnya itu. Memang berat awalnya, tetapi Tuhan
akhirnya memberikan jodoh yang seiman bagi dirinya. Jika kita sudah telanjur
menikah dengan orang yang tidak seiman, satu-satunya cara adalah tetapi menjaga
iman kita kepada Yesus sambil terus berdoa agar pasangan kita akhirnya mengenal
kasih Kristus. Mungkin dahulu kita belum mengerti tentang kebenaran Firman Tuhan
sehingga kita menikah dengan orang yang tidak seiman, tetapi ketika saat ini Tuhan menyadarkan kita, maka
kita harus tahu bahwa Tuhan mampu membuat hal yang baik dari awal yang tidak
baik, dan siapa tahu mungkin saja Tuhan ingin membuat kita menjadi orang yang
menyelamatkan pasangan kita (1 Kor 7:12-16).
Walaupun demikian, alangkah baiknya jika kita pun tetap bersikap waspada
dan hati-hati agar kita tidak jatuh dengan mencintai orang-orang yang tidak
seiman, karena hal tersebut berpotensi untuk menjauhkan kita dari Tuhan, sama
seperti raja Salomo yang akhirnya tidak beribadah dengan sepenuh hati kepada
Tuhan, dan akhirnya Tuhan pun mengoyakkan kerajaan Salomo menjadi dua kerajaan
(1 Raj 11:11). Mari kita belajar dari raja Salomo dan dari tokoh-tokoh Alkitab
lainnya, apa yang baik mari kita lakukan, tetapi apa yang tidak baik, menjadi
peringatan bagi kita agar kita menghindarinya.
Bacaan
Alkitab: 1 Raja-Raja 11:1-8
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak
Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang
Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah
bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada
allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus
gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan
hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut
kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
11:5 Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti
Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
11:6 dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan
sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
11:7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa
kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi
Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
11:8 Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing
itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada
allah-allah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.