Rabu, 22 Februari 2012

Pelangi sebagai Tanda Perjanjian


Jumat, 24 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Kejadian 9:12-17
Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.” (Kej 9:13)


Pelangi sebagai Tanda Perjanjian


Beberapa waktu yang lalu saya melihat pelangi dengan busur yang besar. Kebetulan memang saya melihat pelangi tersebut bukan di Jakarta. Rasanya memang sudah sangat lama saya tidak pernah melihat pelangi di atas kota Jakarta, apakah karena sudah terlalu banyak gedung bertingkat di Jakarta, atau mungkin karena udara Jakarta yang sudah tidak bersih lagi. Entah apa jawabannya, tetapi pada saat melihat pelangi tersebut, saya kembali teringat bacaan Alkitab yang menjelaskan tentang pelangi tersebut.

Pelangi merupakan tanda perjanjian pertama yang diadakan Tuhan dengan manusia (ay. 12). Sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan diusir keluar dari Taman Eden, selanjutnya kehidupan manusia semakin rusak dan bobrok. Dosa semakin berkembang dan tidak ada lagi yang mengingat Tuhan dan hidup benar menurut jalan Tuhan selain daripada Nuh dan keluarganya (Kej 6:9). Oleh karena itu Tuhan akhirnya memusnahkan manusia selain keluarga Nuh dengan cara menurunkan hujan dan air bah, sehingga seluruh kehidupan di muka bumi ini lenyap. Ketika air bah tersebut telah surut, Tuhan kemudian membuat perjanjian antara diriNya sendiri dan manusia (yang diwakili Nuh sekeluarga). Tetapi memang dalam konteks ini, kita dapat melihat bahwa sebenarnya Tuhan pun sedang mengikat perjanjian antara Tuhan dan manusia, karena manusia yang ada di muka bumi pun tinggal keluarga Nuh saja, sehingga dapat dikatakan bahwa perjanjian tersebut memang benar-benar diadakan antara Tuhan dan seluruh manusia.

Tanda perjanjian Tuhan dengan manusia adalah pelangi, yaitu busur Tuhan yang diletakkan di awan (ay. 13-14). Pelangi merupakan tanda bagi Tuhan untuk mengingat bahwa Tuhan telah berjanji tidak akan mengirimkan air bah untuk memusnahkan segala yang hidup (ay. 15). Dengan kata lain, pelangi merupakan tanda bahwa ada keselamatan yang ditawarkan Tuhan kepada manusia. Pada saat Tuhan akan memusnahkan bumi dengan air bah, Tuhan sudah memberi banyak kesempatan kepada manusia untuk bertobat, tetapi manusia tidak mau mendengarkan sehingga Tuhan hanya memberikan keselamatan kepada segelintir orang yang percaya kepadaNya, yaitu kepada Nuh dan keluarganya. Jadi pelangi tersebut adalah tanda perjanjian antara Tuhan dengan manusia, bahkan dengan segala makhluk yang ada di bumi (ay. 16-17).

Demikian juga pada saat ini, Tuhan pun telah memberikan AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk turun ke dunia, mati di kayu salib, untuk menebus dosa-dosa kita sebagai manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Ajakan keselamatan oleh Tuhan adalah universal. Semua orang yang mau percaya kepada Yesus, akan mendapatkan keselamatan dan hidup yang kekal. Namun, sudahkah banyak orang yang percaya kepada Yesus?

Melalui bacaan kita hari ini kita diingatkan bagaimana Tuhan dapat menggunakan pelangi sebagai tanda perjanjian antara Tuhan dengan manusia. Sama seperti pelangi, Yesus sendiri pun juga merupakan jaminan dari perjanjian yang lebih kuat, yaitu perjanjian keselamatan antara Tuhan dengan manusia (Ibr 7:22). Syaratnya hanya percaya kepada Yesus, maka kita akan diselamatkan (Kis 16:31). Sudahkah kita diselamatkan? Jika ya, sudahkah kita membagikan keselamatan itu kepada orang lain juga? Ingatlah akan pelangi, yang ditaruh Tuhan di langit agar Tuhan dan seluruh manusia pun dapat melihatnya. Sama juga dengan kewajiban kita yang telah menerima perjanjian dengan Tuhan melalui Yesus, kita juga harus berusaha agar banyak orang dapat melihat keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada setiap manusia yang percaya kepadaNya.


Bacaan Alkitab: Kejadian 9:12-17
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi."
9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.