Jumat, 24
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Kejadian 9:12-17
“Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda
perjanjian antara Aku dan bumi.” (Kej 9:13)
Pelangi sebagai Tanda Perjanjian
Beberapa waktu yang lalu saya melihat pelangi dengan busur yang besar. Kebetulan
memang saya melihat pelangi tersebut bukan di Jakarta. Rasanya memang sudah sangat
lama saya tidak pernah melihat pelangi di atas kota Jakarta, apakah karena
sudah terlalu banyak gedung bertingkat di Jakarta, atau mungkin karena udara
Jakarta yang sudah tidak bersih lagi. Entah apa jawabannya, tetapi pada saat
melihat pelangi tersebut, saya kembali teringat bacaan Alkitab yang menjelaskan
tentang pelangi tersebut.
Pelangi merupakan tanda perjanjian pertama yang diadakan Tuhan dengan
manusia (ay. 12). Sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan diusir keluar dari
Taman Eden, selanjutnya kehidupan manusia semakin rusak dan bobrok. Dosa
semakin berkembang dan tidak ada lagi yang mengingat Tuhan dan hidup benar
menurut jalan Tuhan selain daripada Nuh dan keluarganya (Kej 6:9). Oleh karena
itu Tuhan akhirnya memusnahkan manusia selain keluarga Nuh dengan cara
menurunkan hujan dan air bah, sehingga seluruh kehidupan di muka bumi ini
lenyap. Ketika air bah tersebut telah surut, Tuhan kemudian membuat perjanjian
antara diriNya sendiri dan manusia (yang diwakili Nuh sekeluarga). Tetapi
memang dalam konteks ini, kita dapat melihat bahwa sebenarnya Tuhan pun sedang
mengikat perjanjian antara Tuhan dan manusia, karena manusia yang ada di muka
bumi pun tinggal keluarga Nuh saja, sehingga dapat dikatakan bahwa perjanjian
tersebut memang benar-benar diadakan antara Tuhan dan seluruh manusia.
Tanda perjanjian Tuhan dengan manusia adalah pelangi, yaitu busur Tuhan
yang diletakkan di awan (ay. 13-14). Pelangi merupakan tanda bagi Tuhan untuk
mengingat bahwa Tuhan telah berjanji tidak akan mengirimkan air bah untuk
memusnahkan segala yang hidup (ay. 15). Dengan kata lain, pelangi merupakan
tanda bahwa ada keselamatan yang ditawarkan Tuhan kepada manusia. Pada saat
Tuhan akan memusnahkan bumi dengan air bah, Tuhan sudah memberi banyak
kesempatan kepada manusia untuk bertobat, tetapi manusia tidak mau mendengarkan
sehingga Tuhan hanya memberikan keselamatan kepada segelintir orang yang
percaya kepadaNya, yaitu kepada Nuh dan keluarganya. Jadi pelangi tersebut
adalah tanda perjanjian antara Tuhan dengan manusia, bahkan dengan segala
makhluk yang ada di bumi (ay. 16-17).
Demikian juga pada saat ini, Tuhan pun telah memberikan AnakNya yang
tunggal, Yesus Kristus, untuk turun ke dunia, mati di kayu salib, untuk menebus
dosa-dosa kita sebagai manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16).
Ajakan keselamatan oleh Tuhan adalah universal. Semua orang yang mau percaya
kepada Yesus, akan mendapatkan keselamatan dan hidup yang kekal. Namun,
sudahkah banyak orang yang percaya kepada Yesus?
Melalui bacaan kita hari ini kita diingatkan bagaimana Tuhan dapat
menggunakan pelangi sebagai tanda perjanjian antara Tuhan dengan manusia. Sama
seperti pelangi, Yesus sendiri pun juga merupakan jaminan dari perjanjian yang
lebih kuat, yaitu perjanjian keselamatan antara Tuhan dengan manusia (Ibr
7:22). Syaratnya hanya percaya kepada Yesus, maka kita akan diselamatkan (Kis
16:31). Sudahkah kita diselamatkan? Jika ya, sudahkah kita membagikan
keselamatan itu kepada orang lain juga? Ingatlah akan pelangi, yang ditaruh
Tuhan di langit agar Tuhan dan seluruh manusia pun dapat melihatnya. Sama juga
dengan kewajiban kita yang telah menerima perjanjian dengan Tuhan melalui
Yesus, kita juga harus berusaha agar banyak orang dapat melihat keselamatan
yang Tuhan anugerahkan kepada setiap manusia yang percaya kepadaNya.
Bacaan
Alkitab: Kejadian 9:12-17
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan
antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan
kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara
Aku dan bumi.
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di
awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan
kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap
air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku
mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup,
segala makhluk yang ada di bumi."
9:17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang
Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.