Selasa, 7
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul
9:32-35
“Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu
mereka berbalik kepada Tuhan.” (Kis 9:35)
Mujizat yang Membawa Pertobatan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa mujizat yang dilakukan oleh murid-murid Tuhan
pada zaman gereja mula-mula memegang peranan yang sangat penting terhadap
pertobatan orang-orang yang belum percaya. Banyak orang menjadi percaya dengan
kuasa Tuhan setelah mereka melihat dengan mata kepala sendiri, atau mengalami
sendiri mujizat kesembuhan yang dari Tuhan. Hal ini juga telah terjadi sejak
Tuhan Yesus mengabarkan kabar baik dan membuat mujizat dimana-mana. Dari sejak
zaman Tuhan Yesus hingga zaman modern saat ini, mujizat pun seharusnya tetap
menjadi salah satu metode bagaimana orang yang belum percaya juga dapat menjadi
percaya kepada kuasa Tuhan. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita dapat
melihat bagaimana seharusnya jemaat dan gereja bertindak agar mereka dapat
menjangkau jiwa-jiwa untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan.
Pertama, gereja harus aktif berkeliling untuk mengabarkan kabar baik (ay.
32). Petrus sebagai pemimpin jemaat mula-mula, tidak hanya duduk diam dan
mengurus administrasi jemaat. Petrus justru aktif mengabarkan kabar keselamatan
kepada orang-orang yang belum percaya. Awalnya Petrus memang hanya mengabarkan
Injil di daerah Yerusalem dan sekitarnya, termasuk di Bait Allah, namun
kemudian Petrus juga mengabarkan Injil hingga ke daerah Lida, sekitar 30 hingga
40 kilometer sebelah barat Yerusalem.
Kedua, gereja juga harus memiliki perhatian kepada individu-individu yang
membutuhkan (ay. 33). Petrus tidak hanya menyampaikan kabar baik kepada kerumunan
orang banyak yang ada di rumah-rumah ibadat, tetapi Petrus juga mendatangi Eneas,
yang sudah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Tidak
disebutkan siapa Eneas ini dan apa latar belakangnya, tetapi kemungkinan besar
Eneas adalah salah satu dari orang percaya yang ada di kota Lida. Petrus tidak
hanya menyampaikan khotbah di ibadah-ibadah besar, tetapi ia juga memiliki
waktu untuk mengunjungi jemaat yang memiliki kebutuhan khusus.
Ketiga, gereja juga harus memiliki tanda-tanda heran dan mujizat dalam
pelayanannya (ay. 34). Memang hal ini masih menjadi kontroversi di antara
gereja dan juga hamba-hamba Tuhan. Tetapi jika gereja mula-mula adalah gereja
yang penuh dengan mujizat, maka seharusnya gereja-gereja di akhir zaman ini
haruslah juga gereja yang penuh dengan mujizat. Menurut saya, mujizat ini hanya
dapat terjadi di gereja-gereja yang memiliki tim pelayanan/diakonia yang baik.
Bagaimana mungkin mujizat dapat terjadi jika jemaat suatu gereja tidak pernah
menjenguk orang sakit dan mendoakannya? Tetapi di gereja yang memiliki tim
pelayanan yang baik, mereka akan mendatangi jemaat yang sakit dan mendoakan. Dan
jika Tuhan berkehendak, maka mujizat pun dapat terjadi ketika jemaat setia
mendoakan orang yang sakit.
Dengan tiga hal di atas, seharusnya gereja akan menjadi magnet bagi
orang-orang yang belum percaya untuk mencari Tuhan, dan akan banyak jiwa yang
bertobat dan berbalik kepada Tuhan (ay. 35). Diakui atau tidak, gereja seperti
inilah yang akan berkembang luar biasa dan dapat menjangkau banyak jiwa. Gereja
yang hanya diam di tempat dan tidak pernah keluar maka gereja tersebut tidak
akan pernah bertumbuh, kalaupun ada pertambahan jemaat itu pun karena ada yang
menikah, punya anak, dan lain sebagainya. Bagaimanakah kehidupan berjemaat
kita? Sudahkah kita berperan aktif dan mengusahakan agar gereja kita menjadi
gereja yang misioner dan penuh dengan mujizat?
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul
9:32-35
9:32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke
mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang
di Lida.
9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun
terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau;
bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah
orang itu.
9:35 Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.