Rabu, 08 Februari 2012

Menyikapi Perselisihan


Minggu, 12 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 15:35-41
Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.” (Kis 15:39)


Menyikapi Perselisihan


Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita pasti pernah mengalami perselisihan dengan orang lain. Mungkin saja orang tersebut adalah rekan kerja kita di kantor, atau mungkin saja orang tersebut adalah teman dekat kita sejak kecil, atau orang tersebut justru mungkin salah satu anggota keluarga kita, atau juga sangat mungkin orang tersebut adalah teman sepelayanan kita di gereja. Perselisihan itu sendiri dapat timbul dari hal-hal sepele, namun karena adanya salah paham serta ego dari masing-masing pribadi yang tidak mau mengalah, akhirnya terjadinya perselisihan tersebut. Alkitab memang memerintahkan anak-anak Tuhan untuk hidup sehati sepikir dan saling mengasihi, namun ketika perselisihan muncul dalam kehidupan anak-anak Tuhan, kita dapat belajar dari teladan Paulus dan Barnabas dalam menyikapi perselisihan tersebut.

Paulus dan Barnabas merupakan duet pengabar Injil  yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Barnabas dan Paulus (dulu Saulus) merupakan rekan sepelayanan dalam pekerjaan Tuhan. Barnabas adalah orang yang baik, yang penuh dengan Roh Kudus dan iman (Kis 11:24). Awal mula pelayanan mereka berdua adalah ketika Barnabas pergi ke kota Tarsus untuk mencari Paulus, dan setelah bertemu, Barnabas kemudian membawa Paulus ke kota Antiokhia (Kis 11:25). Jadi jelaslah bahwa Barnabas memiliki peran besar dalam menjadikan Paulus sebagai rasul bagi bangsa-bangsa non Yahudi, karena Barnabaslah yang berinisiatif untuk mencari Paulus dan melayani bersama. Tugas pelayanan mereka berdua yang pertama kali adalah mengirimkan bantuan dari jemaat di Antiokhia kepada saudara-saudara seiman di Yudea (Kis 11:30).

Selanjutnya, setelah melakukan pelayanan di Yerusalem (termasuk dalam daerah Yudea), Barnabas dan Paulus membawa serta Yohanes, yang disebut juga Markus kembali ke Antiokhia (Kis 12:25). Selanjutnya Roh Kudus berbicara kepada jemaat di Antiokhia untuk mengkhususkan Barnabas dan Paulus untuk melaksanakan tugas yang akan ditentukan Tuhan kepada mereka, yaitu menyampaikan Injil kepada bangsa-bangsa (Kis 13:2). Sejak itulah pelayanan mereka berdua dimulai, pergi ke kota demi kota, daerah demi daerah, hingga akhirnya ketika Paulus dan Barnabas yang berada di daerah Pafos ingin pergi menuju daerah Perga di Pamfilia. Saat itulah, Yohanes meninggalkan mereka dan justru malah kembali ke Yerusalem (Kis 13:13). Alkitab tidak memberitahukan secara pasti apa alasan Yohanes pergi meninggalkan Paulus dan Barnabas, tetapi ayat-ayat selanjutnya mengatakan bahwa Paulus dan Barnabas tetap melanjutkan perjalanan mereka ke Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe, kembali ke Antiokhia, bahkan hingga mereka tiba di Yerusalem dan bertemu dengan rasul-rasul yang lain, dan akhirnya kembali lagi ke kota Antiokhia.

Di Antiokhia, Paulus dan Barnabas tetap mengajar orang-orang dan memberitakan Firman Tuhan bersama-sama (ay. 35). Hal ini menunjukkan bahwa mereka sebenarnya memang memiliki chemistry yang kuat dalam melayani Tuhan. Tetapi muncul perselisihan di antara Paulus dan Barnabas ketika Paulus ingin mengunjungi kembali kota-kota yang sebelumnya telah mereka kunjungi untuk menguatkan saudara-saudara seiman mereka (ay. 36). Saat itu Barnabas ingin membawa Yohanes, dulu pernah pergi meninggalkan mereka (ay. 37), tetapi Paulus dengan tegas berkata bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka (ay. 38).

Memang menurut saya, sudut pandang Barnabas dan Paulus memang berbeda, dan kedua sudut pandang tersebut menurut saya memang tidak ada yang salah. Apa yang menjadi pendapat Paulus dalam ayat 38 memang dapat dikatakan benar, tetapi pendapat Barnabas yang ingin memberikan kesempatan kedua kepada Yohanes pun juga benar. Mungkin saja Barnabas juga sudah merasa cocok dengan Yohanes, tetapi Paulus tidak merasa cocok dengan sikap Yohanes. Alkitab mengatakan bahwa hal ini menimbulkan perselisihan yang tajam antara Paulus dan Barnabas (ay. 39a).

Apa yang dapat kita pelajari dari perselisihan Paulus dan Barnabas ini adalah perselisihan ini tidak menyebabkan salah satu dari mereka meninggalkan pelayanan. Barnabas akhirnya tetap membawa Yohanes dan pergi ke Siprus untuk mengabarkan Injil (ay. 39b). Sementara Paulus juga akhirnya membawa Silas dan pergi mengelilingi daerah Siria dan Kilikia untuk meneguhkan jemaat-jemaat di daerah tersebut (ay. 40-41). Walaupun terjadi perselisihan antara Barnabas dan Paulus, mereka berdua tetapi mengerti tentang panggilan pelayanan mereka, dan hanya sedikit berdampak terhadap pelayanan mereka. Justru jika kita perhatikan, perselisihan ini malah membawa hal positif yaitu mereka akhirnya dapat menjangkau daerah dua kali lebih banyak karena mereka berpisah dalam pelayanan.

Mungkin ada di antara kita yang saat ini sedang mengalami perselisihan di gereja atau di dalam pelayanan. Satu hal yang harus kita pahami, yaitu kita pun harus tetap mengusahakan agar kita sehati sepikir dan saling mengasihi sebagai sesama saudara seiman, terlebih sesama rekan sepelayanan. Hal ini penting karena pelayanan yang tidak didasari oleh kasih dan kesehatian pasti akan menimbulkan dampak juga kepada orang-orang yang kita layani. Kita harus belajar seperti Paulus dan Barnabas yang tetap melayani Tuhan walau ada perselisihan. Memang tidak ada yang menjamin bahwa pelayanan yang kita ambil pasti terbebas dari perselisihan, tetapi kita harus memandang perselisihan tersebut secara positif dan tetap lebih memfokuskan diri kita pada panggilan Tuhan ketimbang perselisihan itu sendiri.


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 15:35-41
15:35 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Tuhan.
15:36 Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka."
15:37 Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus;
15:38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.
15:39 Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.
15:40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan
15:41 berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.