Minggu, 12
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul
15:35-41
“Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam,
sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke
Siprus.” (Kis
15:39)
Menyikapi Perselisihan
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita pasti pernah mengalami
perselisihan dengan orang lain. Mungkin saja orang tersebut adalah rekan kerja
kita di kantor, atau mungkin saja orang tersebut adalah teman dekat kita sejak
kecil, atau orang tersebut justru mungkin salah satu anggota keluarga kita, atau
juga sangat mungkin orang tersebut adalah teman sepelayanan kita di gereja.
Perselisihan itu sendiri dapat timbul dari hal-hal sepele, namun karena adanya
salah paham serta ego dari masing-masing pribadi yang tidak mau mengalah,
akhirnya terjadinya perselisihan tersebut. Alkitab memang memerintahkan
anak-anak Tuhan untuk hidup sehati sepikir dan saling mengasihi, namun ketika
perselisihan muncul dalam kehidupan anak-anak Tuhan, kita dapat belajar dari
teladan Paulus dan Barnabas dalam menyikapi perselisihan tersebut.
Paulus dan Barnabas merupakan duet pengabar Injil yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Barnabas
dan Paulus (dulu Saulus) merupakan rekan sepelayanan dalam pekerjaan Tuhan.
Barnabas adalah orang yang baik, yang penuh dengan Roh Kudus dan iman (Kis
11:24). Awal mula pelayanan mereka berdua adalah ketika Barnabas pergi ke kota
Tarsus untuk mencari Paulus, dan setelah bertemu, Barnabas kemudian membawa
Paulus ke kota Antiokhia (Kis 11:25). Jadi jelaslah bahwa Barnabas memiliki
peran besar dalam menjadikan Paulus sebagai rasul bagi bangsa-bangsa non
Yahudi, karena Barnabaslah yang berinisiatif untuk mencari Paulus dan melayani
bersama. Tugas pelayanan mereka berdua yang pertama kali adalah mengirimkan
bantuan dari jemaat di Antiokhia kepada saudara-saudara seiman di Yudea (Kis
11:30).
Selanjutnya, setelah melakukan pelayanan di Yerusalem (termasuk dalam
daerah Yudea), Barnabas dan Paulus membawa serta Yohanes, yang disebut juga
Markus kembali ke Antiokhia (Kis 12:25). Selanjutnya Roh Kudus berbicara kepada
jemaat di Antiokhia untuk mengkhususkan Barnabas dan Paulus untuk melaksanakan
tugas yang akan ditentukan Tuhan kepada mereka, yaitu menyampaikan Injil kepada
bangsa-bangsa (Kis 13:2). Sejak itulah pelayanan mereka berdua dimulai, pergi
ke kota demi kota, daerah demi daerah, hingga akhirnya ketika Paulus dan
Barnabas yang berada di daerah Pafos ingin pergi menuju daerah Perga di
Pamfilia. Saat itulah, Yohanes meninggalkan mereka dan justru malah kembali ke
Yerusalem (Kis 13:13). Alkitab tidak memberitahukan secara pasti apa alasan
Yohanes pergi meninggalkan Paulus dan Barnabas, tetapi ayat-ayat selanjutnya
mengatakan bahwa Paulus dan Barnabas tetap melanjutkan perjalanan mereka ke
Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, dan Derbe, kembali ke Antiokhia, bahkan
hingga mereka tiba di Yerusalem dan bertemu dengan rasul-rasul yang lain, dan
akhirnya kembali lagi ke kota Antiokhia.
Di Antiokhia, Paulus dan Barnabas tetap mengajar orang-orang dan
memberitakan Firman Tuhan bersama-sama (ay. 35). Hal ini menunjukkan bahwa
mereka sebenarnya memang memiliki chemistry
yang kuat dalam melayani Tuhan. Tetapi muncul perselisihan di antara Paulus dan
Barnabas ketika Paulus ingin mengunjungi kembali kota-kota yang sebelumnya
telah mereka kunjungi untuk menguatkan saudara-saudara seiman mereka (ay. 36).
Saat itu Barnabas ingin membawa Yohanes, dulu pernah pergi meninggalkan mereka
(ay. 37), tetapi Paulus dengan tegas berkata bahwa tidak baik membawa serta
orang yang telah meninggalkan mereka dan tidak mau turut bekerja bersama-sama
dengan mereka (ay. 38).
Memang menurut saya, sudut pandang Barnabas dan Paulus memang berbeda, dan
kedua sudut pandang tersebut menurut saya memang tidak ada yang salah. Apa yang
menjadi pendapat Paulus dalam ayat 38 memang dapat dikatakan benar, tetapi
pendapat Barnabas yang ingin memberikan kesempatan kedua kepada Yohanes pun
juga benar. Mungkin saja Barnabas juga sudah merasa cocok dengan Yohanes,
tetapi Paulus tidak merasa cocok dengan sikap Yohanes. Alkitab mengatakan bahwa
hal ini menimbulkan perselisihan yang tajam antara Paulus dan Barnabas (ay. 39a).
Apa yang dapat kita pelajari dari perselisihan Paulus dan Barnabas ini
adalah perselisihan ini tidak menyebabkan salah satu dari mereka meninggalkan
pelayanan. Barnabas akhirnya tetap membawa Yohanes dan pergi ke Siprus untuk
mengabarkan Injil (ay. 39b). Sementara Paulus juga akhirnya membawa Silas dan pergi
mengelilingi daerah Siria dan Kilikia untuk meneguhkan jemaat-jemaat di daerah
tersebut (ay. 40-41). Walaupun terjadi perselisihan antara Barnabas dan Paulus,
mereka berdua tetapi mengerti tentang panggilan pelayanan mereka, dan hanya
sedikit berdampak terhadap pelayanan mereka. Justru jika kita perhatikan,
perselisihan ini malah membawa hal positif yaitu mereka akhirnya dapat
menjangkau daerah dua kali lebih banyak karena mereka berpisah dalam pelayanan.
Mungkin ada di antara kita yang saat ini sedang mengalami perselisihan di
gereja atau di dalam pelayanan. Satu hal yang harus kita pahami, yaitu kita pun
harus tetap mengusahakan agar kita sehati sepikir dan saling mengasihi sebagai
sesama saudara seiman, terlebih sesama rekan sepelayanan. Hal ini penting
karena pelayanan yang tidak didasari oleh kasih dan kesehatian pasti akan
menimbulkan dampak juga kepada orang-orang yang kita layani. Kita harus belajar
seperti Paulus dan Barnabas yang tetap melayani Tuhan walau ada perselisihan.
Memang tidak ada yang menjamin bahwa pelayanan yang kita ambil pasti terbebas
dari perselisihan, tetapi kita harus memandang perselisihan tersebut secara
positif dan tetap lebih memfokuskan diri kita pada panggilan Tuhan ketimbang
perselisihan itu sendiri.
Bacaan
Alkitab: Kisah Para Rasul
15:35-41
15:35 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka
bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan firman Tuhan.
15:36 Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas:
"Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana
kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan
mereka."
15:37 Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus;
15:38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta
orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja
bersama-sama dengan mereka.
15:39 Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah
dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.
15:40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh
saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan
15:41 berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan
jemaat-jemaat di situ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.