Kamis, 23 Februari 2012

Iman dan Kasih dalam Keluarga


Sabtu, 25 Februari 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 3:18-21
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” (Kol 3:18)


Iman dan Kasih dalam Keluarga


Saya teringat akan ayat-ayat yang diberikan oleh hamba Tuhan yang melayani bimbingan pranikah kami. Saat itu, salah satu ayat yang diberikan kepada kami adalah Kolose 3:18-21 ini. Memang kalau dipikir-pikir, mungkin ada di antara kita yang bertanya, mengapa sih harus ada bimbingan pranikah jika kita ingin menikah di gereja? Mengapa tidak seperti agama-agama lain dimana mereka pun bisa langsung menikah, asalkan ada mas kawin dan penghulu saja?

Keluarga merupakan unsur penting dalam kehidupan orang percaya. Sama seperti dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga merupakan unsur terkecil pembentuk komunitas orang percaya. Masihkah kita ingat apa mujizat pertama Tuhan Yesus? Ya, Tuhan Yesus melakukan mujizatNya pertama kali dalam acara perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11). Itu berarti Tuhan Yesus sangat peduli terhadap keluarga, sehingga Ia pun mengadakan mujizat agar acara perkawinan (simbol terbentuknya keluarga) tersebut tidak menjadi rusak hanya gara-gara mereka kehabisan anggur.

Inti dari keluarga Kristen adalah iman dan kasih. Dengan anggota keluarga inti yaitu suami, isteri, dan anak, maka hubungan antar anggota keluarga pun tetap harus didasarkan pada iman dan kasih itu sendiri. Ayat 18 dari bacaan Alkitab kita hari ini mengatakan bahwa Isteri harus tunduk kepada suami (bukti kasih), sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan (berdasarkan iman). Ayat selanjutnya juga menunjukkan bagaimana penerapan kasih dalam keluarga, yaitu suami pun harus mengasihi isteri dan jangan berlaku kasar terhadap isteri (ay. 19). Ayat 20 juga mengatakan bahwa anak-anak pun juga harus mentaati orang tua (bukti kasih), karena itulah yang indah di dalam Tuhan (berdasarkan iman). Di satu sisi, orang tua (dalam ayat ini diwakili oleh bapa), juga harus mengasihi anak-anaknya sebagai bukti kasih agar jangan tawar hatinya (ay. 21).

Keluarga kristen merupakan miniatur dari surga itu sendiri. Di surga, Tuhan akan digambarkan sebagai mempelai pria, dan jemaatNya digambarkan sebagai mempelai wanita (Ef 5:31-32).  Bahkan, di surga nanti pun akan diadakan “perjamuan kawin Anak Domba” (Why 19:9), yang merupakan saat dimana Tuhan nanti akan bertemu dengan jemaatNya. Itulah mengapa Tuhan sangat peduli terhadap keluarga, dan tak terhitung banyaknya ayat lain yang membahas tentang prinsip-prinsip keluarga Kristen, bahkan hal-hal praktis yang langsung dapat diaplikasikan pada keluarga Kristen.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita yang hidup di dunia ini menyadari pentingnya menjaga keluarga kita masing-masing, mengisinya dengan kasih setiap hari, agar keluarga kita boleh menjadi keluarga yang diberkati dan memuliakan nama Tuhan. Ingatlah, bahwa walaupun kita sendiri belum menikah, kita pun masih menjadi anggota keluarga yaitu sebagai anak. Sudahkah kita melaksanakan kewajiban kita sebagai anak? Saya sangat terharu mendengar cerita salah seorang sahabat saya yang berjanji untuk setiap tahunnya mengajak ibunya (karena ayahnya sudah dipanggil Tuhan terlebih dahulu) untuk pergi ke luar negeri. Hal ini dia lakukan karena ia ingin membahagiakan orang tuanya yang telah mendidiknya hingga menjadi berhasil seperti sekarang ini.

Demikian juga bagi kita yang telah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Memang ada banyak cara untuk mengatur dan membina keluarga, dan saya pun tidak berada dalam posisi untuk mengatakan cara tertentu adalah salah, atau cara tertentu adalah benar. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa pedoman membangun keluarga yang paling baik adalah ketika kita membangun keluarga dalam Firman Tuhan. Sepanjang kita mendasarinya dengan Firman Tuhan, maka keluarga kita akan diberkati. Banyak contoh dalam Alkitab tentang keluarga-keluarga yang diberkati, dan saya yakin keluarga kita pun pasti akan diberkati sepanjang kita memegang prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan keluarga kita, salah satunya adalah seperti apa yang dibahas dalam renungan hari ini, yaitu memiliki iman dan kasih dalam keluarga. Ketika ada iman dan kasih dalam keluarga, saya sangat yakin bahwa keluarga tersebut pasti mengalami berkat dan penyertaan Tuhan senantiasa.


Bacaan Alkitab: Kolose 3:18-21
3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.