Sabtu, 25
Februari 2012
Bacaan
Alkitab: Kolose 3:18-21
“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu,
sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” (Kol 3:18)
Iman dan Kasih dalam Keluarga
Saya teringat akan ayat-ayat yang diberikan oleh hamba Tuhan yang melayani
bimbingan pranikah kami. Saat itu, salah satu ayat yang diberikan kepada kami
adalah Kolose 3:18-21 ini. Memang kalau dipikir-pikir, mungkin ada di antara
kita yang bertanya, mengapa sih harus ada bimbingan pranikah jika kita ingin
menikah di gereja? Mengapa tidak seperti agama-agama lain dimana mereka pun
bisa langsung menikah, asalkan ada mas kawin dan penghulu saja?
Keluarga merupakan unsur penting dalam kehidupan orang percaya. Sama
seperti dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga merupakan unsur terkecil
pembentuk komunitas orang percaya. Masihkah kita ingat apa mujizat pertama
Tuhan Yesus? Ya, Tuhan Yesus melakukan mujizatNya pertama kali dalam acara
perkawinan di Kana (Yoh 2:1-11). Itu berarti Tuhan Yesus sangat peduli terhadap
keluarga, sehingga Ia pun mengadakan mujizat agar acara perkawinan (simbol
terbentuknya keluarga) tersebut tidak menjadi rusak hanya gara-gara mereka
kehabisan anggur.
Inti dari keluarga Kristen adalah iman dan kasih. Dengan anggota keluarga
inti yaitu suami, isteri, dan anak, maka hubungan antar anggota keluarga pun
tetap harus didasarkan pada iman dan kasih itu sendiri. Ayat 18 dari bacaan
Alkitab kita hari ini mengatakan bahwa Isteri harus tunduk kepada suami (bukti
kasih), sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan (berdasarkan iman). Ayat
selanjutnya juga menunjukkan bagaimana penerapan kasih dalam keluarga, yaitu
suami pun harus mengasihi isteri dan jangan berlaku kasar terhadap isteri (ay.
19). Ayat 20 juga mengatakan bahwa anak-anak pun juga harus mentaati orang tua
(bukti kasih), karena itulah yang indah di dalam Tuhan (berdasarkan iman). Di
satu sisi, orang tua (dalam ayat ini diwakili oleh bapa), juga harus mengasihi
anak-anaknya sebagai bukti kasih agar jangan tawar hatinya (ay. 21).
Keluarga kristen merupakan miniatur dari surga itu sendiri. Di surga, Tuhan
akan digambarkan sebagai mempelai pria, dan jemaatNya digambarkan sebagai
mempelai wanita (Ef 5:31-32). Bahkan, di
surga nanti pun akan diadakan “perjamuan kawin Anak Domba” (Why 19:9), yang
merupakan saat dimana Tuhan nanti akan bertemu dengan jemaatNya. Itulah mengapa
Tuhan sangat peduli terhadap keluarga, dan tak terhitung banyaknya ayat lain
yang membahas tentang prinsip-prinsip keluarga Kristen, bahkan hal-hal praktis
yang langsung dapat diaplikasikan pada keluarga Kristen.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita yang hidup di dunia ini menyadari
pentingnya menjaga keluarga kita masing-masing, mengisinya dengan kasih setiap
hari, agar keluarga kita boleh menjadi keluarga yang diberkati dan memuliakan
nama Tuhan. Ingatlah, bahwa walaupun kita sendiri belum menikah, kita pun masih
menjadi anggota keluarga yaitu sebagai anak. Sudahkah kita melaksanakan
kewajiban kita sebagai anak? Saya sangat terharu mendengar cerita salah seorang
sahabat saya yang berjanji untuk setiap tahunnya mengajak ibunya (karena
ayahnya sudah dipanggil Tuhan terlebih dahulu) untuk pergi ke luar negeri. Hal
ini dia lakukan karena ia ingin membahagiakan orang tuanya yang telah
mendidiknya hingga menjadi berhasil seperti sekarang ini.
Demikian juga bagi kita yang telah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
Memang ada banyak cara untuk mengatur dan membina keluarga, dan saya pun tidak
berada dalam posisi untuk mengatakan cara tertentu adalah salah, atau cara tertentu
adalah benar. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa pedoman membangun keluarga
yang paling baik adalah ketika kita membangun keluarga dalam Firman Tuhan.
Sepanjang kita mendasarinya dengan Firman Tuhan, maka keluarga kita akan
diberkati. Banyak contoh dalam Alkitab tentang keluarga-keluarga yang
diberkati, dan saya yakin keluarga kita pun pasti akan diberkati sepanjang kita
memegang prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan keluarga kita, salah satunya
adalah seperti apa yang dibahas dalam renungan hari ini, yaitu memiliki iman
dan kasih dalam keluarga. Ketika ada iman dan kasih dalam keluarga, saya sangat
yakin bahwa keluarga tersebut pasti mengalami berkat dan penyertaan Tuhan
senantiasa.
Bacaan
Alkitab: Kolose 3:18-21
3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di
dalam Tuhan.
3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar
terhadap dia.
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah
yang indah di dalam Tuhan.
3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar
hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.