Jumat, 2 Maret
2012
Bacaan
Alkitab: Hakim-Hakim 21:24-25
“Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang
Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” (Hak 21:25)
Bahayanya jika Tidak Ada Pemimpin
Setelah bangsa
Israel keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa dan masuk ke tanah Kanaan di
bawah pimpinan Yosua, bangsa Israel mengalami keadaan yang memprihatinkan,
terlebih ketika Yosua telah tiada. Bangsa Israel tidak memiliki pemimpin yang
sanggup memimpin seperti Musa dan Yosua, sehingga mereka cenderung untuk
bertindak sendiri-sendiri. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah tidak adanya
sosok yang mampu mengingatkan bangsa Israel untuk tetap setia beribadah kepada
Tuhan, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir dan memberikan tanah
Kanaan kepada mereka.
Namun,
permasalahan utama bangsa Israel saat itu adalah bahwa masih ada bangsa-bangsa
asli Kanaan yang tidak ditumpas seluruhnya oleh suku-suku Israel. Kita dapat
melihat nama-nama bangsa asli Kanaan yang tidak ditumpas oleh suku-suku Israel
dalam Hak 1:16-36. Bangsa-bangsa asli Kanaan itulah yang menjadi “duri dalam
daging” bagi bangsa Israel, dan menyebabkan mereka mulai jatuh dalam
penyembahan berhala, yaitu kepada dewa-dewa yang disembah bangsa-bangsa
sekitarnya, termasuk bangsa-bangsa asli Kanaan yang tidak dihalau tersebut.
Jika kita mau membaca seluruh kitab Hakim-Hakim, maka kita dapat menemukan
begitu sering bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala, bangsa lain
menindas mereka, kemudian mereka berseru-seru kepada Tuhan, Tuhan mengutus hakim-hakim
untuk memimpin bangsa Israel mengalahkan bangsa lain itu, namun setelah sang
hakim mati, bangsa Israel kembali jatuh ke dalam penyembahan berhala. Begitu
seterusnya hingga zaman hakim-hakim berakhir. Saya pun berpikir, apa sebab
bangsa Israel begitu mudah jatuh ke dalam kesalahan yang sama?
Saya berpikir,
jawabannya ada pada dua ayat terakhir dari kitab ini. Ternyata suku-suku Israel
lebih mementingkan daerah kekuasaannya dan tidak mau bertindak sebagai satu
kesatuan yaitu bangsa Israel (ay. 24). Kita dapat melihat bahwa setelah Yosua
membagi-bagikan tanah Kanaan kepada suku-suku Israel, kedua belas suku Israel
cenderung lebih mengutamakan kepentingan suku-suku mereka sendiri dan bersikap
acuh kepada suku lainnya. Tidak adanya figur seperti Musa dan Yosua yang mampu
menyatukan suku-suku Israel. Jika kita perhatikan dalam seluruh kitab Hakim-hakim,
hampir semua hakim yang bangkit, hanya mampu menyatukan beberapa suku Israel
saja. Bahkan sempat terjadi peperangan antara suku Benyamin dengan suku-suku
lainnya yang mengakibatkan suku Benyamin nyaris punah (Hak 19:1-21:23).
Hal tersebut
secara lebih jelas dinyatakan dalam ayat selanjutnya. Dikatakan bahwa pada
zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel (ay. 25a). Sebetulnya yang
bangsa Israel butuhkan bukan sosok raja secara kedudukan, tetapi sosok orang
yang mampu bertindak seperti raja, yaitu orang yang memiliki kemampuan untuk
menyatukan seluruh bangsa Israel. Inilah yang hilang di antara bangsa Israel
sejak kematian Yosua. Apa yang terjadi, Alkitab dengan jelas menyatakan setiap
orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (ay. 25b).
Apa yang dapat
kita pelajari hari ini adalah bagaimana sekumpulan orang membutuhkan pemimpin
yang dapat menyatukan orang-orang yang berada dalam kumpulan tersebut. Hal ini
berlaku baik di pekerjaan, komunitas tempat tinggal kita, pemerintahan, maupun
juga dalam pekerjaan Tuhan. Bagaimana dengan komunitas orang-orang percaya
tempat kita beribadah, baik di Gereja maupun di persekutuan? Sudahkah kita
bersyukur dan mendukung pemimpin-pemimpin kita di sana? Ataukah saat ini tidak
ada sosok pemimpin yang mampu menyatukan komunitas orang-orang percaya kita? Bagian
kita adalah mendukung pemimpin, dan jika memang Tuhan memberikan karunia kepada
kita, barangkali Tuhan pun memilih kita untuk menjadi salah seorang pemimpin di
komunitas kita itu. Yang penting adalah, seorang pemimpin yang benar haruslah
memiliki visi yang dari Tuhan untuk dapat memimpin dengan baik. Oleh karena
itu, marilah kita berdoa agar pemimpin-pemimpin kita benar-benar takut akan
Tuhan dan bertindak sesuai dengan visi atau kehendak Tuhan, karena jika tidak
ada visi dari Tuhan, maka rakyat akan bertindak sendiri-sendiri dan menjadi
liar atau susah diatur (Ams 29:18).
Bacaan
Alkitab: Hakim-Hakim 21:24-25
21:24 Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing menurut
suku dan kaumnya; mereka masing-masing berangkat dari sana ke milik pusakanya.
21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang
berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.