Selasa, 27 Maret 2012

Apa yang Dapat Memisahkan Kita dari Kasih Allah?


Rabu, 28 Maret 2012
Bacaan Alkitab: Roma 8:35-39
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 8:38-39)


Apa yang Dapat Memisahkan Kita dari Kasih Allah?


Beberapa waktu yang lalu saya membaca artikel mengenai Jenderal Sudirman, salah seorang jenderal atau panglima perang terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Jenderal Sudirman mungkin bukanlah lulusan S3 luar negeri, tetapi ia mampu melakukan perang gerilya, melewati banyak daerah di pulau Jawa (kebanyakan daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur), memimpin pasukan Republik Indonesia dengan persenjataan seadanya menghadapi pasukan Belanda yang memiliki perisenjataan lengkap. Beliau memimpin perjuangan rakyat Indonesia dengan kondisi sakit-sakitan, terkena TBC dan hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi, dengan menaiki tandu. Karena jasa Jenderal Sudirman lah akhirnya Belanda kerepotan dan “terpaksa” harus melakukan perundingan demi perundingan dengan pihak Republik Indonesia, dan akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1949.

Jika saya berada dalam posisi Jenderal Sudirman pada waktu itu, mungkin saya pun akan menyerah dan menyerahkan kendali pasukan kepada wakil saya. Saya mungkin cukup berisitrahat di rumah untuk memulihkan kondisi saya. Tetapi apa yang membuat saya salut kepada beliau adalah bahwa beliau tetap memimpin pasukannya walau beliau sebenarnya sedang sakit dan harus ditandu. Beliau pun tetap memimpin pasukannya untuk bergerilya masuk dan keluar hutan, dengan perlengkapan dan makanan yang mungkin sangat minim, tetapi karena itulah akhirnya pasukan Republik Indonesia dapat melakukan perlawanan kepada pasukan Belanda. Oleh karena jasa-jasa beliau, hampir semua kota di Indonesia memiliki jalan dengan nama beliau, dan percaya atau tidak, jalan yang menggunakan nama beliau pada umumnya merupakan jalan-jalan utama yang penting dan strategis di kota tersebut. Nama beliau selalu harum di sepanjang waktu, walaupun pemimpin negara ini berganti-ganti, baik dalam orde lama, orde baru, dan orde setelah reformasi ini.

Apa yang dapat kita pelajari dari Jenderal Sudirman? Adalah bahwa ia memiliki semangat yang luar biasa dan tetap setia memimpin pasukannya, bergerilya dari hutan ke hutan bersama-sama dengan pasukannya hingga pertempuran selesai. Bukankah seperti itu juga apa yang kita harus lakukan ketika mengiring Tuhan? Pernahkah kita ingat sejak kapan kita percaya kepada Tuhan, dan apakah kita pernah “mundur” atau “kabur” dari Tuhan? Hal-hal apa saja yang membuat kita menjauhkan diri dari kasih Tuhan itu?

Paulus berkata, bahwa seharusnya tidak ada seorang pun atau apapun, yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Paulus memberikan contoh ekstrim, yaitu penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, dan pedang (ay. 35). Menurut saya, hal tersebut menunjukkan bahaya dari risiko penganiayaan yang dialami orang percaya di masa Paulus hidup dulu, yaitu di bahwa kepemimpinan Kaisar Nero. Memang itulah risiko kita mengiring Tuhan, yaitu mungkin saja kita harus menderita dan dianiaya karena Tuhan (ay. 36), kita Tuhan Yesus sendiri pun pernah mengatakan demikian (Yoh 15:20), tetapi Paulus mengatakan bahwa walaupun kita harus mengalami semuanya itu, kita akan dapat melewatinya, dan akan menang, bahkan lebih dari pemenang (ay. 37).

Mengapa Paulus berkata seperti itu? Kita lebih dari pemenang karena walaupun kita dihadapkan pada kondisi sesulit apapun, tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang setia dan Ia akan memberikan kita kekuatan untuk dapat melewati hal-hal tersebut, bahkan Tuhan menjanjikan mahkota kehidupan bagi semua orang yang setia hingga akhir (Why 2:10). Jadi apakah yang harus kita takutkan? Apakah maut apakah hidup? Ataukah malaikat dan pemerintah? Ataukah kuasa-kuasa yang tidak mengerti dan segala makhluk lain sekalipun? Semuanya itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (ay. 38-39). Justru ketika kita merasa kita terpisah dan jauh dari Tuhan, sebenarnya bukan Tuhan yang melepaskan tangan kita dari genggamanNya, tetapi kita sendiri yang melepaskan tangan Tuhan dari genggaman kita.



Bacaan Alkitab: Roma 8:35-39
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.