Jumat, 16 Maret
2012
Bacaan
Alkitab: Filipi 1:21-24
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan” (Flp 1:21)
Pilih Hidup atau Mati?
Suatu ketika saya pernah melewati jalan tempat markas salah satu organisasi
masyarakat yang cukup “menakutkan” bagi orang-orang Kristiani. Ketika saya
melewati jalan tersebut, organisasi itu sedang mengadakan acara dan banyak
sekali anggotanya yang berada di sepanjang jalan. Saya dengan agak was-was
melewati jalan tersebut, karena ada stiker bernuansa Kristiani di motor saya.
Saat itu saya berpikir, “Kalau mereka sweeping
dan saya tertangkap, ya sudah mau gimana lagi”. Tapi untungnya saya
berhasil lewat dari jalan tersebut dan sampai dengan selamat di rumah. Tapi
satu hal yang saya cukup terkesan adalah bahwa banyak dari anggota organisasi
tersebut yang mengenakan kaos dengan tulisan “Hidup mulia atau mati syahid” di
bagian belakangnya.
Saya merenung, sebetulnya prinsip organisasi ini sungguh baik, dan jika
saja semua orang di dunia ini memiliki prinsip hidup seperti itu, pastilah
tidak ada kejahatan. Walaupun demikian, memang ada beberapa perbedaan
penafsiran makna dari prinsip tersebut sehingga bagi kita, sepertinya apa yang
dilakukan orang-orang tersebut berbeda dengan kata-kata prinsip mereka (walaupun
mungkin bagi mereka, mereka merasa bahwa apa yang dilakukan memang sudah sesuai
dengan prinsip mereka). Saya kemudian teringat tentang salah satu prinsip
Paulus yang menurut saya beda-beda tipis dengan prinsip organisasi tersebut,
yaitu “Hidup adalah (bagi) Kristus dan mati adalah keuntungan” (ay. 21).
Jika kita membaca tentang kisah Paulus dan isi dari surat-surat yang
ditulis oleh Paulus, kita dapat melihat bagaimana prinsip ini dipegang teguh
oleh Paulus dan bagaimana hidupnya boleh dijiwai oleh prinsip hidupnya
tersebut. Dari kehidupan lamanya yang merupakan penganiaya jemaat, Paulus
berjumpa dengan Tuhan secara pribadi, bertobat, dibaptis, dan sejak itu
berbalik 180 derajat menjadi pemberita Injil yang paling luar biasa dalam
sejarah Gereja. Paulus adalah salah satu pelopor pemberita Injil kepada
bangsa-bangsa di luar bangsa Yahudi, sehingga banyak orang (termasuk kita)
boleh mendengar Injil keselamatan dalam Yesus Kristus.
Prinsip yang dianut Paulus tersebut menunjukkan bahwa hidup ataupun mati, dua-duanya
adalah bagi Kristus. Hal tersebut membuat Paulus kadang-kadang seperti berada
dalam dilema, yaitu ia ingin mati agar segera masuk surga dan bertemu dengan
Tuhan, tetapi di sisi lain, Paulus juga masih ingin memberitakan kabar baik
kepada orang-orang yang ada di dunia ini. Paulus mengatakan bahwa kalaupun ia
mati, memang hal tersebut akan jauh lebih baik bagi Paulus (ay. 23), karena ia
akan masuk ke dalam surga yang mulia, sebuah tempat yang tidak ada dosa lagi di
dalamnya. Tapi di sisi lain, Paulus juga masih merasa dibutuhkan di dunia ini,
untuk menyampaikan kabar baik, menggembalakan jemaat-jemaat yang dirintisnya (ay.
24). Mana yang Paulus pilih, Paulus pun bingung dan tidak tahu. Tetapi Paulus
pun tahu bahwa selama ia masih diberikan kesempatan untuk hidup dalam dunia
ini, berarti itulah kesempatan bagi dia untuk dapat melakukan pekerjaan di
ladang Tuhan dan memberi buah dalam pelayanannya (ay. 22). Jika Paulus egois,
mungkin Paulus akan memilih untuk mati dan masuk surga, tetapi karena Paulus
tidak egois, maka Paulus merasa bahwa dirinya lebih perlu untuk hidup di dunia
ini agar dapat menggembalakan jemaat-jemaat dan menyampaikan kabar baik kepada
lebih banyak orang.
Kita mungkin masih belum memiliki prinsip sehebat Paulus, tetapi saya rindu
kita semua minimal tetap berusaha untuk memiliki prinsip hidup yang benar, yaitu
untuk memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang kita katakan dan perbuat. Dunia
ini sedang membutuhkan lilin-lilin kecil yang mampu menerangi dunia yang gelap
ini, dan lilin-lilin itu tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang percaya
yang diutus Tuhan untuk menerangi dunia ini. Maukah kita menjadi pelaku-pelaku
Firman dalam kehidupan kita, sehingga orang lain yang melihat kita juga dapat
melihat bahwa kita hidup untuk Kristus, dan kalaupun kita mati, orang akan
melihat bahwa kita pun mati untuk Kristus?
Bacaan Alkitab: Filipi 1:21-24
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja
memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama
dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.