Kamis, 29 Maret
2012
Bacaan
Alkitab: Yesaya 41:1-5
“Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumi
pun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat.” (Yes 41:5)
Indonesia dalam Alkitab
Memang jika kita membaca Alkitab, baik dalam terjemahan
bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ataupun bahasa manapun di dunia ini, kita
tidak akan menemukan kata “Indonesia” di Alkitab. Bagaimanapun juga, kisah
Alkitab tentang sejarah leluhur bangsa Israel sudah dimulai sejak sekitar 4.000
tahun sebelum masehi dan diakhiri oleh kitab Wahyu yang ditulis Rasul Yohanes
sekitar tahun 100 masehi. Sementara ini, kehidupan sejarah di Indonesia baru
dimulai sekitar tahun 400 masehi, belum lagi pemakaian kata “Indonesia” yang
baru populer menjelang kemerdekaan sekitar tahuun 1945, sehingga sangat tidak
mungkin ada kata-kata Indonesia dalam Alkitab terjemahan manapun.
Walaupun demikian, saya merasa ada sejumlah
nubuatan yang juga dapat merujuk ke negara kita tercinta, Indonesia, terutama
ayat-ayat yang menggunakan kata “pulau-pulau” (ay. 1 & 5). Seperti kita
ketahui bahwa negara kita adalah negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia,
dengan lebih dari 14 ribu pulau. Dan mengingat bangsa Israel menempati tanah
perjanjian yang tidak ada pulaunya, maka kata “pulau-pulau” sebenarnya tidak
dapat dikatakan merujuk pada daerah sekitar Israel, kecuali kepulauan sekitar
Yunani yang memang ada cukup dekat dengan daerah Israel. Namun, jika merujuk
bahwa pulau-pulau tersebut berasal dari timur (ay. 2), dan jika kita melihat bahwa
tidak ada negara di sebelah timur Israel yang terdiri dari pulau-pulau, maka
menurut saya, memang “pulau-pulau” tersebut dapat merujuk ke Indonesia.
Apa yang dikatakan Alkitab tentang pulau-pulau
tersebut? Pertama, Tuhan ingin agar pulau-pulau berdiam diri dan mendengarkan
suara Tuhan (ay. 1a). Ini berarti bahwa Tuhan ingin berperkara langsung dengan
bangsa-bangsa yang diam di pulau-pulau tersebut (ay. 1c). Sudah sekian lama
bangsa yang hidup di pulau-pulau tersebut berjalan jauh dari Tuhan, dan Tuhan ingin
agar bangsa di pulau-pulau tersebut datang kepada Tuhan (ay. 1b).
Ketika mereka datang kepada Tuhan, maka Tuhan akan
menggerakkan bangsa pulau-pulau tersebut dari arah Timur (karena kitab Yesaya
ini ditulis dari Yerusalem, berarti sudut pandang arah timur di sini adalah
sama dengan sebelah timur Yerusalem). Tuhan akan memberikan kemenangan di
setiap langkahnya dan menaklukkan raja-raja (ay. 2). Saya tidak tahu apa arti
tulisan ini, bisa jadi ini hanyalah gambaran simbolis saja atau memang kejadian
yang sebenarnya. Tetapi apapun artinya, kita dapat melihat bahwa Tuhan dapat
memberikan kemenangan kepada orang-orang yang mau datang kepada Tuhan.
Alkitab berkata bahwa bangsa dari pulau-pulau
tersebut akan datang dengan selamat, melalui jalan yang belum pernah mereka
tempuh (ay. 3). Ini dapat memiliki makna sebenarnya bahwa bangsa tersebut akan
datang ke Yerusalem secara fisik, atau menunjukkan bahwa bangsa tersebut yang
sebelumnya belum mengenal Tuhan, akan datang kepada Tuhan yang benar, dengan
jalan yang belum pernah mereka pahami sebelumnya.
Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan sendirilah yang akan melakukan hal tersebut
(ay. 4). Tuhan sendiri yang akan memanggil bangsa dari pulau-pulau tersebut,
walaupun mungkin bangsa itu merupakan bangsa yang terkemudian dan bukan bangsa
yang menerima keselamatan lebih awal yaitu bangsa Israel. Tetapi saya percaya
bahwa ayat ini merupakan ayat yang berhubungan dengan ucapan Tuhan Yesus di
Perjanjian Baru, yaitu “Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan
menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi
orang yang terakhir” (Luk 13:30). Dampak dari apa yang dilakukan Tuhan pun
adalah pulau-pulau akan melihat dengan mata kepala mereka sendiri dan menjadi
takut, serta ujung-ujung bumi pun menjadi gemetar (ay. 5).
Sekali lagi saya mengatakan bahwa ini hanyalah pendapat saya pribadi, yaitu
menurut saya, kata-“pulau-pulau” ini dapat merujuk ke Indonesia. Saya bukanlah
seorang hamba Tuhan dengan pengetahuan teologi yang bagus, atau seorang hamba
Tuhan yang memiliki visi dan penglihatan dari Tuhan tentang Indonesia. Namun,
bukan masalah apakah pendapat saya benar atau tidak, tetapi saya ingin kita
melihat, bahwa Tuhan ingin berperkara dengan orang-orang yang dulunya belum
mengenal Tuhan, dan akan membuat mereka mengenal Tuhan, bahkan menjadikan
mereka yang terkemudian menjadi yang terdahulu. Andaikata kegerakan rohani ini
benar-benar terjadi dan melanda Indonesia, sudah siapkah kita menyambutnya?
Atau justru kita yang telah percaya lebih dulu kepada Tuhan, malah akan
ketinggalan dan tidak dapat mengikuti kegerakan rohani yang akan terjadi?
Bacaan
Alkitab: Yesaya 41:1-5
41:1 Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai
pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka
datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk
beperkara!
41:2 Siapakah yang menggerakkan dia dari timur,
menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang
menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya
membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang
tertiup.
41:3 Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia
melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.
41:4 Siapakah yang melakukan dan mengerjakan
semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku,
TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.
41:5 Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi
takut, ujung-ujung bumi pun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.