Rabu, 28 Maret 2012

Indonesia dalam Alkitab


Kamis, 29 Maret 2012
Bacaan Alkitab: Yesaya 41:1-5
“Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumi pun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat.” (Yes 41:5)


Indonesia dalam Alkitab


Memang jika kita membaca Alkitab, baik dalam terjemahan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ataupun bahasa manapun di dunia ini, kita tidak akan menemukan kata “Indonesia” di Alkitab. Bagaimanapun juga, kisah Alkitab tentang sejarah leluhur bangsa Israel sudah dimulai sejak sekitar 4.000 tahun sebelum masehi dan diakhiri oleh kitab Wahyu yang ditulis Rasul Yohanes sekitar tahun 100 masehi. Sementara ini, kehidupan sejarah di Indonesia baru dimulai sekitar tahun 400 masehi, belum lagi pemakaian kata “Indonesia” yang baru populer menjelang kemerdekaan sekitar tahuun 1945, sehingga sangat tidak mungkin ada kata-kata Indonesia dalam Alkitab terjemahan manapun.

Walaupun demikian, saya merasa ada sejumlah nubuatan yang juga dapat merujuk ke negara kita tercinta, Indonesia, terutama ayat-ayat yang menggunakan kata “pulau-pulau” (ay. 1 & 5). Seperti kita ketahui bahwa negara kita adalah negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, dengan lebih dari 14 ribu pulau. Dan mengingat bangsa Israel menempati tanah perjanjian yang tidak ada pulaunya, maka kata “pulau-pulau” sebenarnya tidak dapat dikatakan merujuk pada daerah sekitar Israel, kecuali kepulauan sekitar Yunani yang memang ada cukup dekat dengan daerah Israel. Namun, jika merujuk bahwa pulau-pulau tersebut berasal dari timur (ay. 2), dan jika kita melihat bahwa tidak ada negara di sebelah timur Israel yang terdiri dari pulau-pulau, maka menurut saya, memang “pulau-pulau” tersebut dapat merujuk ke Indonesia.

Apa yang dikatakan Alkitab tentang pulau-pulau tersebut? Pertama, Tuhan ingin agar pulau-pulau berdiam diri dan mendengarkan suara Tuhan (ay. 1a). Ini berarti bahwa Tuhan ingin berperkara langsung dengan bangsa-bangsa yang diam di pulau-pulau tersebut (ay. 1c). Sudah sekian lama bangsa yang hidup di pulau-pulau tersebut berjalan jauh dari Tuhan, dan Tuhan ingin agar bangsa di pulau-pulau tersebut datang kepada Tuhan (ay. 1b).

Ketika mereka datang kepada Tuhan, maka Tuhan akan menggerakkan bangsa pulau-pulau tersebut dari arah Timur (karena kitab Yesaya ini ditulis dari Yerusalem, berarti sudut pandang arah timur di sini adalah sama dengan sebelah timur Yerusalem). Tuhan akan memberikan kemenangan di setiap langkahnya dan menaklukkan raja-raja (ay. 2). Saya tidak tahu apa arti tulisan ini, bisa jadi ini hanyalah gambaran simbolis saja atau memang kejadian yang sebenarnya. Tetapi apapun artinya, kita dapat melihat bahwa Tuhan dapat memberikan kemenangan kepada orang-orang yang mau datang kepada Tuhan.

Alkitab berkata bahwa bangsa dari pulau-pulau tersebut akan datang dengan selamat, melalui jalan yang belum pernah mereka tempuh (ay. 3). Ini dapat memiliki makna sebenarnya bahwa bangsa tersebut akan datang ke Yerusalem secara fisik, atau menunjukkan bahwa bangsa tersebut yang sebelumnya belum mengenal Tuhan, akan datang kepada Tuhan yang benar, dengan jalan yang belum pernah mereka pahami sebelumnya.

Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan sendirilah yang akan melakukan hal tersebut (ay. 4). Tuhan sendiri yang akan memanggil bangsa dari pulau-pulau tersebut, walaupun mungkin bangsa itu merupakan bangsa yang terkemudian dan bukan bangsa yang menerima keselamatan lebih awal yaitu bangsa Israel. Tetapi saya percaya bahwa ayat ini merupakan ayat yang berhubungan dengan ucapan Tuhan Yesus di Perjanjian Baru, yaitu “Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir” (Luk 13:30). Dampak dari apa yang dilakukan Tuhan pun adalah pulau-pulau akan melihat dengan mata kepala mereka sendiri dan menjadi takut, serta ujung-ujung bumi pun menjadi gemetar (ay. 5).

Sekali lagi saya mengatakan bahwa ini hanyalah pendapat saya pribadi, yaitu menurut saya, kata-“pulau-pulau” ini dapat merujuk ke Indonesia. Saya bukanlah seorang hamba Tuhan dengan pengetahuan teologi yang bagus, atau seorang hamba Tuhan yang memiliki visi dan penglihatan dari Tuhan tentang Indonesia. Namun, bukan masalah apakah pendapat saya benar atau tidak, tetapi saya ingin kita melihat, bahwa Tuhan ingin berperkara dengan orang-orang yang dulunya belum mengenal Tuhan, dan akan membuat mereka mengenal Tuhan, bahkan menjadikan mereka yang terkemudian menjadi yang terdahulu. Andaikata kegerakan rohani ini benar-benar terjadi dan melanda Indonesia, sudah siapkah kita menyambutnya? Atau justru kita yang telah percaya lebih dulu kepada Tuhan, malah akan ketinggalan dan tidak dapat mengikuti kegerakan rohani yang akan terjadi?


Bacaan Alkitab: Yesaya 41:1-5
41:1 Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk beperkara!
41:2 Siapakah yang menggerakkan dia dari timur, menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup.
41:3 Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.
41:4 Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.
41:5 Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumi pun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.