Senin, 26 Maret
2012
Bacaan
Alkitab: Mazmur 66:16-20
“Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku
hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.” (Mzm 66:16)
Menyaksikan
Kebaikan Tuhan
Saya adalah seseorang yang bertipe introvert, maksudnya adalah saya
lebih banyak diam dan tertutup dan bukan seseorang yang selalu periang, banyak
bicara, dan mudah bergaul dengan siapa saja. Oleh karena itu saya sadar bahwa
saya bukan tipe orang yang terlalu suka bersaksi kepada orang lain, apalagi
bersaksi di atas mimbar kepada jemaat yang hadir di gereja. Walaupun demikian,
sebenarnya saya sadar bahwa sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Allah,
dan juga telah merasakan berkat-berkat Tuhan yang begitu melimpah dalam
kehidupan saya, sudah seharusnya saya juga menyaksikan tentang apa yang telah
Tuhan lakukan dalam kehidupan saya.
Tidak mudah memang, tetapi bacaan Alkitab kita hari ini berbicara
tentang pemazmur yang hendak bersaksi dan menceritakan tentang apa yang Tuhan
telah perbuat dalam kehidupan pemazmur (ay. 16). Ternyata bersaksi itu pun
tidak hanya melulu dilakukan dengan berbicara panjang lebar tentang apa yang
kita alami sepanjang minggu yang lalu, tetapi juga bisa dilakukan dengan
mempersembahkan pujian, terutama bagi orang-orang yang diberi talenta atau
karunia dalam hal menyanyi dan atau memainkan musik (ay. 17).
Tentu saja, ketika kita bersaksi, hal tersebut harus didasarkan pada
motivasi yang benar (ay. 18). Kita tidak boleh bersaksi hanya karena kita ingin
melihat reaksi dari gadis yang kita incar, atau hanya karena kita ingin eksis,
atau karena merasa tidak enak jika kita tidak pernah bersaksi karena kita
adalah anak pendeta. Bukan itu, tetapi kita bersaksi karena Tuhan memang
benar-benar telah melakukan sesuatu dalam kehidupan kita. Kita tidak boleh
bersaksi dengan niat yang tidak tulus, karena jika demikian maka Tuhan tidak
akan mendengar kesaksian kita.
Mungkin ada di antara kita yang bingung bagaimana cara bersaksi yang
benar. Menurut saya, yang terpenting adalah menyaksikan apa yang benar-benar
kita alami, dan bukan bersaksi yang dibuat-buat agar terlihat indah dan menarik
bagi orang yang mendengarkan. Contoh paling mudah dalam bersaksi, antara lain
kita dapat menyaksikan bagaimana kita berada dalam permasalahan, kemudian kita
berdoa kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab doa kita (ay. 19). Yang jelas, inti
dari kesaksian kita haruslah memuliakan Tuhan, dan bukan meninggikan diri kita
sendiri. Apa yang kita katakan dalam kesaksian kita seharusnya adalah memuji
Tuhan karena Tuhan tidak menolak doa kita dan tidak menjauhkan diri ketika kita
membutuhkanNya (ay. 20).
Seharusnya kita menyaksikan kebaikan dan kemurahan Tuhan selagi
masih ada kesempatan. Bersyukurlah jika di gereja kita masih dibuka kesempatan
untuk bersaksi, karena di banyak gereja-gereja yang sudah cukup besar, atau di
gereja-gereja yang berada di hotel atau pusat perbelanjaan, mereka membatasi
kesaksian dari jemaat karena jadwal ibadah yang sudah begitu padat. Oleh karena
itu, ketika ada kesempatan untuk bersaksi, manfaatkanlah itu, karena bisa jadi
Tuhan akan memakai kesaksian kita untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Bacaan
Alkitab: Mazmur 66:16-20
66:16 Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah,
aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.
66:17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan
lidahku aku menyanyikan pujian.
66:18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak
mau mendengar.
66:19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan
doa yang kuucapkan.
66:20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak
menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.