Kamis, 22 Maret 2012

Menyaksikan Kebaikan Tuhan


Senin, 26 Maret 2012
Bacaan Alkitab: Mazmur 66:16-20
“Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.” (Mzm 66:16)


Menyaksikan Kebaikan Tuhan


Saya adalah seseorang yang bertipe introvert, maksudnya adalah saya lebih banyak diam dan tertutup dan bukan seseorang yang selalu periang, banyak bicara, dan mudah bergaul dengan siapa saja. Oleh karena itu saya sadar bahwa saya bukan tipe orang yang terlalu suka bersaksi kepada orang lain, apalagi bersaksi di atas mimbar kepada jemaat yang hadir di gereja. Walaupun demikian, sebenarnya saya sadar bahwa sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Allah, dan juga telah merasakan berkat-berkat Tuhan yang begitu melimpah dalam kehidupan saya, sudah seharusnya saya juga menyaksikan tentang apa yang telah Tuhan lakukan dalam kehidupan saya.

Tidak mudah memang, tetapi bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang pemazmur yang hendak bersaksi dan menceritakan tentang apa yang Tuhan telah perbuat dalam kehidupan pemazmur (ay. 16). Ternyata bersaksi itu pun tidak hanya melulu dilakukan dengan berbicara panjang lebar tentang apa yang kita alami sepanjang minggu yang lalu, tetapi juga bisa dilakukan dengan mempersembahkan pujian, terutama bagi orang-orang yang diberi talenta atau karunia dalam hal menyanyi dan atau memainkan musik (ay. 17).

Tentu saja, ketika kita bersaksi, hal tersebut harus didasarkan pada motivasi yang benar (ay. 18). Kita tidak boleh bersaksi hanya karena kita ingin melihat reaksi dari gadis yang kita incar, atau hanya karena kita ingin eksis, atau karena merasa tidak enak jika kita tidak pernah bersaksi karena kita adalah anak pendeta. Bukan itu, tetapi kita bersaksi karena Tuhan memang benar-benar telah melakukan sesuatu dalam kehidupan kita. Kita tidak boleh bersaksi dengan niat yang tidak tulus, karena jika demikian maka Tuhan tidak akan mendengar kesaksian kita.

Mungkin ada di antara kita yang bingung bagaimana cara bersaksi yang benar. Menurut saya, yang terpenting adalah menyaksikan apa yang benar-benar kita alami, dan bukan bersaksi yang dibuat-buat agar terlihat indah dan menarik bagi orang yang mendengarkan. Contoh paling mudah dalam bersaksi, antara lain kita dapat menyaksikan bagaimana kita berada dalam permasalahan, kemudian kita berdoa kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab doa kita (ay. 19). Yang jelas, inti dari kesaksian kita haruslah memuliakan Tuhan, dan bukan meninggikan diri kita sendiri. Apa yang kita katakan dalam kesaksian kita seharusnya adalah memuji Tuhan karena Tuhan tidak menolak doa kita dan tidak menjauhkan diri ketika kita membutuhkanNya (ay. 20).

Seharusnya kita menyaksikan kebaikan dan kemurahan Tuhan selagi masih ada kesempatan. Bersyukurlah jika di gereja kita masih dibuka kesempatan untuk bersaksi, karena di banyak gereja-gereja yang sudah cukup besar, atau di gereja-gereja yang berada di hotel atau pusat perbelanjaan, mereka membatasi kesaksian dari jemaat karena jadwal ibadah yang sudah begitu padat. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan untuk bersaksi, manfaatkanlah itu, karena bisa jadi Tuhan akan memakai kesaksian kita untuk menjadi berkat bagi orang lain.


Bacaan Alkitab: Mazmur 66:16-20
66:16 Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.
66:17 Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
66:18 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
66:19 Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
66:20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.