Rabu, 21 Maret 2012

Tanda Kita adalah Murid Tuhan: Kasih


Kamis, 22 Maret 2012
Bacaan Alkitab: Yohanes 13:34-35
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yoh 13:35)


Tanda Kita adalah Murid Tuhan: Kasih


Setiap orang yang bekerja pada suatu instansi ataupun setiap orang yang sekolah atau kuliah di tempat tertentu, pasti ingin memiliki sesuatu tanda yang menunjukkan bahwa ia bekerja di instansi tersebut atau bersekolah dan berkuliah di sekolah atau kampus tersebut. Contohnya saya sendiri, ketika waktu itu saya kuliah, saya langsung mencari stiker-stiker bertemakan kampus saya, fakultas saya, dan juga jurusan saya. Saat itu saya senang menempelkan stiker tersebut di mana-mana sebagai tanda bahwa saya adalah mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut. Tidak lupa saya membeli gantungan kunci yang menandakan saya adalah mahasiswa di kampus saya, dan juga beberapa kaos dan jaket yang menampilkan ciri-ciri khusus dari kampus saya.

Jika orang dunia saja bisa begitu senang memiliki pernak-pernik yang menandakan bahwa mereka berasal dari instansi A, atau mereka bersekolah di sekolah B, atau berkuliah di kampus C, bukankah kita sebagai orang-orang Kristen juga harus memiliki tanda khusus bahwa kita adalah murid-murid Tuhan? Tanda yang saya maksud bukan sekedar kita menempel stiker di kendaraan kita, atau memakai kalung salib, atau membawa Alkitab kemana-mana, tetapi seharusnya lebih kepada tanda di hati dan perilaku kita, yang membedakan kita dengan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan.

Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang kasih sebagai tanda yang harus dimiliki oleh orang-orang percaya. Berbicara tentang kasih, tentu saja bukan sekedar kasih sayang muda-mudi saja, tetapi kasih yang dimaksud di sini tentu jauh lebih dalam daripada sekedar kasih yang dilakukan dua sejoli yang sedang kasmaran. Definisi kasih yang sangat jelas dapat kita lihat pada 1 Korintus 13:1-13. Saya tidak akan terlalu membahas tentang definisi kasih pada hari ini, tetapi lebih kepada mengapa Tuhan meminta murid-muridNya untuk menjadikan kasih sebagai tanda bahwa mereka adalah murid-murid Tuhan.

Pertama, kasih itu berasal dari Tuhan, dan bukan dari dunia. Dalam ayat 34a dikatakan bahwa Tuhan memberikan perintah baru kepada murid-muridNya. Mengapa Tuhan mengatakan bahwa itu adalah perintah yang “baru”? Bukankah dunia juga mengenal kasih? Ya memang dunia mengenal kasih, tetapi kasih dunia berbeda dengan kasih surgawi. Kasih surgawi ditunjukkan melalui mengasihi orang lain tanpa syarat, sama seperti Allah yang sampai rela memberikan AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib dan menebus dosa dunia, agar manusia dapat selamat (Yoh 3:16).

Kedua, Tuhan Yesus telah memberikan teladan mengasihi (ay. 34b). Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan sesuatu tanpa tidak memberi teladan terlebih dahulu. Ketika Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk saling mengasihi, Yesus terlebih dulu menunjukkan teladan secara simbolis yaitu dengan cara membasuh kaki murid-muridNya (Yoh 13:1-17). Tuhan Yesus juga pernah berkata bahwa Ia sangat mengasihi murid-muridNya, sehingga Ia rela memberikan nyawanya untuk murid-muridNya (Yoh 15:13).

Ketiga, kasih adalah hal yang paling tidak mungkin tak terlihat oleh orang-orang yang belum percaya (ay. 35). Bayangkan jika Tuhan menyuruh kita untuk memakai kalung salib dari emas sebagai tanda bahwa kita adalah murid-muridNya. Bagaimana bisa orang yang belum percaya melihat kalung salib dari emas tersebut di balik pakaian yang kita kenakan? Bagaimana juga bila kita tidak mampu membeli kalung salib dari emas tersebut? Tetapi karena kasih adalah sesuatu yang dapat dilakukan semua orang, dari anak kecil hingga orang yang sudah jompo sekalipun. Pada zaman Romawi, ketika terjadi penganiayaan terhadap jemaat Tuhan, cara paling mudah untuk menyatakan kasih adalah ketika mereka tidak membalas aniaya tersebut dengan aniaya, tetapi justru mendoakan orang yang menganiaya mereka. Itulah perwujudan kasih yang luar biasa oleh jemaat mula-mula, sehingga kekristenan menyebar begitu cepat di antara orang-orang yang belum mengenal Tuhan.

Tuhan tidak minta kita untuk membuat stiker, gantungan kunci, pin, atau apapun sebagai tanda bahwa kita adalah milik Tuhan. Memang sah-sah saja menempel stiker-stiker yang bernuansa Kristiani pada harta benda kita. Tetapi akan menjadi bumerang jika kita hanya menempel stiker tersebut tetapi kelakuan kita justru tidak mencerminkan kasih Kristus. Jika demikian, maka kehidupan rohani kita hanyalah kehidupan slogan saja, tanpa kasih di dalamnya. Rasul Paulus pun mengatakan bahwa jika dirinya melayani begitu hebat tetapi ia tidak memiliki kasih maka semuanya itu akan menjadi sia-sia (1 Kor 13:1-2). Jadi, sudahkah kita menjadikan kasih sebagai tanda bahwa kita adalah murid-murid Tuhan?


Bacaan Alkitab: Yohanes 13:34-35
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.