Minggu, 25 Maret
2012
Bacaan
Alkitab: Yeremia 17:5-8
“Beginilah
firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! "”
(Yer 17:5)
Mengandalkan
Tuhan, Bukan Mengandalkan Manusia
Beberapa saat yang lalu, ketika sedang ada libur panjang, saya
berencana untuk pergi ke luar kota. Seperti biasa, pada saat libur panjang
pastilah sangat susah mencari tiket, karena banyak orang yang juga berencana
berlibur pada saat yang sama. Saat itu, saya memang tidak langsung mencari
tiket, tetapi saya mengandalkan teman saya yang selama ini bisa menyediakan
tiket, walaupun harus membayar lebih mahal. Saya berpikir, “Pastilah semua akan
baik-baik saja, toh selama ini teman saya itu tidak pernah mengecewakan”. Akan
tetapi apa yang terjadi, saya dibuat deg-degan karena ternyata walau teman saya
itu sudah membayar, tetapi jatah karcis yang seharusnya diterima justru tidak
didapatkan semua dan saya terancam untuk tidak bisa pulang.
Tetapi syukur kepada Tuhan, bahwa ternyata Ia mendengar doa saya dan
setelah saya berusaha, akhirnya saya dapat juga memperoleh tiket tersebut. Apa
yang saya tarik dari kejadian ini adalah bahwa ternyata kita tidak dapat hanya
mengandalkan manusia tanpa mengandalkan Tuhan. Dan menurut saya, sangat sulit
bagi seseorang untuk dapat mengandalkan manusia dan Tuhan dalam satu waktu.
Orang tersebut pasti nantinya akan dihadapkan pada suatu kondisi dimana ia
harus memilih, lebih mengandalkan Tuhan atau mengandalkan manusia. Mengandalkan
manusia di sini bukan hanya berarti mengandalkan orang lain, tetapi juga
mengandalkan diri sendiri, mengandalkan koneksi, mengandalkan kepintaran kita,
posisi kita, atau mungkin kekayaan kita.
Tuhan sendiri mengatakan bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan
manusia dan kekuatannya sendiri. Mengapa? Karena kecenderungan orang yang
mengandalkan manusia, tidak akan mungkin mengandalkan Tuhan, dan akibatnya ia
akan semakin dekat dengan manusia tetapi jauh dari Tuhan (ay. 5). Di sisi yang
lain, Tuhan akan memberkati orang-orang yang mengandalkan Tuhan (ay. 7). Mereka
ini adalah orang-orang yang menaruh harapan, cita-cita, dan masa depan mereka
di dalam tangan Tuhan. Mereka tahu bahwa walaupun mereka pintar, kaya, dan
memiliki banyak hal positif dalam diri mereka, semua itu karena Tuhan dan hanya
karena Tuhanlah mereka dapat menjadi seperti sekarang ini.
Orang-orang yang mengandalkan Tuhan diibaratkan seperti pohon yang
ditanam di tepi aliran air, sehingga walaupun musim panas dan musim kering
datang, hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap dirinya. Ia akan tetap
hijau dan terus menghasilkan buah sepanjang tahun (ay. 8). Mengapa? Karena ia
berada di tepi aliran air. Itulah inti dari mengandalkan Tuhan, yaitu
menjadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan kita, dan kita tidak dapat hidup jika
tidak ada Tuhan. Jika kita memiliki prinsip seperti ini dalam mengandalkan
Tuhan di kehidupan kita, maka kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang penuh
berkat sepanjang masa.
Tapi jika kita mengandalkan manusia dan kekuatan kita sendiri, maka
kita sama saja seperti semak di padang belantara. Kita hidup sendiri,
mengandalkan apa yang kita miliki, dan Tuhan tidak akan menjadi air yang
memberi kehidupan kepada kita. Kita akan tinggal di padang gurun, di negeri
tanpa penduduk (ay. 6). Kita akan menjadi terhilang dan semakin terhilang dari
Tuhan, hingga akhirnya kita pun mati jauh dari Tuhan.
Pilihan ada di tangan kita. Mau mengandalkan manusia? Mau
mengandalkan kekuatan kita sendiri? Atau mau mengandalkan Tuhan? Yang jelas,
jika kita masih mau hidup seperti pohon yang selalu hijau sepanjang musim, yang
selalu berbuah sepanjang masa, tentu kita harus mau mengandalkan Tuhan.
Mengandalkan Tuhan berarti menyerahkan apa yang kita miliki kepada Tuhan, dan
membiarkan Tuhan melakukan apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kita. Tidak mudah
memang, karena hal itu membutuhkan ketaatan, ketundukan, dan komitmen kita yang
total dalam mengiring Tuhan. Tetapi, yakinlah bahwa Firman Tuhan adalah Firman
yang ya dan amin, dan Tuhan pasti akan memberkati orang-orang yang mengandalkan
Tuhan dalam segala hal.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 17:5-8
17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang
mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya
menjauh dari pada TUHAN!
17:6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan
mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang
gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh
harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang
merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya
panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering,
dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.