Kamis, 22 Maret 2012

Mengandalkan Tuhan, Bukan Mengandalkan Manusia


Minggu, 25 Maret 2012
Bacaan Alkitab: Yeremia 17:5-8
“Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! "” (Yer 17:5)


Mengandalkan Tuhan, Bukan Mengandalkan Manusia


Beberapa saat yang lalu, ketika sedang ada libur panjang, saya berencana untuk pergi ke luar kota. Seperti biasa, pada saat libur panjang pastilah sangat susah mencari tiket, karena banyak orang yang juga berencana berlibur pada saat yang sama. Saat itu, saya memang tidak langsung mencari tiket, tetapi saya mengandalkan teman saya yang selama ini bisa menyediakan tiket, walaupun harus membayar lebih mahal. Saya berpikir, “Pastilah semua akan baik-baik saja, toh selama ini teman saya itu tidak pernah mengecewakan”. Akan tetapi apa yang terjadi, saya dibuat deg-degan karena ternyata walau teman saya itu sudah membayar, tetapi jatah karcis yang seharusnya diterima justru tidak didapatkan semua dan saya terancam untuk tidak bisa pulang.

Tetapi syukur kepada Tuhan, bahwa ternyata Ia mendengar doa saya dan setelah saya berusaha, akhirnya saya dapat juga memperoleh tiket tersebut. Apa yang saya tarik dari kejadian ini adalah bahwa ternyata kita tidak dapat hanya mengandalkan manusia tanpa mengandalkan Tuhan. Dan menurut saya, sangat sulit bagi seseorang untuk dapat mengandalkan manusia dan Tuhan dalam satu waktu. Orang tersebut pasti nantinya akan dihadapkan pada suatu kondisi dimana ia harus memilih, lebih mengandalkan Tuhan atau mengandalkan manusia. Mengandalkan manusia di sini bukan hanya berarti mengandalkan orang lain, tetapi juga mengandalkan diri sendiri, mengandalkan koneksi, mengandalkan kepintaran kita, posisi kita, atau mungkin kekayaan kita.

Tuhan sendiri mengatakan bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Mengapa? Karena kecenderungan orang yang mengandalkan manusia, tidak akan mungkin mengandalkan Tuhan, dan akibatnya ia akan semakin dekat dengan manusia tetapi jauh dari Tuhan (ay. 5). Di sisi yang lain, Tuhan akan memberkati orang-orang yang mengandalkan Tuhan (ay. 7). Mereka ini adalah orang-orang yang menaruh harapan, cita-cita, dan masa depan mereka di dalam tangan Tuhan. Mereka tahu bahwa walaupun mereka pintar, kaya, dan memiliki banyak hal positif dalam diri mereka, semua itu karena Tuhan dan hanya karena Tuhanlah mereka dapat menjadi seperti sekarang ini.

Orang-orang yang mengandalkan Tuhan diibaratkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, sehingga walaupun musim panas dan musim kering datang, hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap dirinya. Ia akan tetap hijau dan terus menghasilkan buah sepanjang tahun (ay. 8). Mengapa? Karena ia berada di tepi aliran air. Itulah inti dari mengandalkan Tuhan, yaitu menjadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan kita, dan kita tidak dapat hidup jika tidak ada Tuhan. Jika kita memiliki prinsip seperti ini dalam mengandalkan Tuhan di kehidupan kita, maka kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang penuh berkat sepanjang masa.

Tapi jika kita mengandalkan manusia dan kekuatan kita sendiri, maka kita sama saja seperti semak di padang belantara. Kita hidup sendiri, mengandalkan apa yang kita miliki, dan Tuhan tidak akan menjadi air yang memberi kehidupan kepada kita. Kita akan tinggal di padang gurun, di negeri tanpa penduduk (ay. 6). Kita akan menjadi terhilang dan semakin terhilang dari Tuhan, hingga akhirnya kita pun mati jauh dari Tuhan.
Pilihan ada di tangan kita. Mau mengandalkan manusia? Mau mengandalkan kekuatan kita sendiri? Atau mau mengandalkan Tuhan? Yang jelas, jika kita masih mau hidup seperti pohon yang selalu hijau sepanjang musim, yang selalu berbuah sepanjang masa, tentu kita harus mau mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan berarti menyerahkan apa yang kita miliki kepada Tuhan, dan membiarkan Tuhan melakukan apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kita. Tidak mudah memang, karena hal itu membutuhkan ketaatan, ketundukan, dan komitmen kita yang total dalam mengiring Tuhan. Tetapi, yakinlah bahwa Firman Tuhan adalah Firman yang ya dan amin, dan Tuhan pasti akan memberkati orang-orang yang mengandalkan Tuhan dalam segala hal.


Bacaan Alkitab: Yeremia 17:5-8
17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
17:6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.