Kamis, 15 Maret 2012

Pesan Allah Melalui Orang-orang yang Tidak Mengenal Allah


Senin, 19 Maret 2012
Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 35:20-27
Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.” (2 Taw 35:22)


Pesan Allah Melalui Orang-orang yang Tidak Mengenal Allah


Yosia adalah salah satu raja Yehuda yang dikatakan sebagai raja yang “baik”. Dalam kitab sejarah raja-raja Israel dan Yehuda (Kitab Raja-raja dan Kitab Tawarikh), salah satu kriteria yang menentukan apakah raja tersebut merupakan raja yang “baik” atau “jahat” adalah melihat saat kematiannya. Penulis kitab tersebut biasanya menjelaskan bahwa sang raja adalah raja yang baik dan takut akan Tuhan, dan dimakamkan di pekuburan raja-raja, di sebelah nenek moyangnya. Sedangkan untuk raja yang jahat, biasanya penulis menjelaskan bahwa raja tersebut adalah raja yang tidak takut akan Tuhan dan dimakamkan di luar pekuburan raja-raja, bahkan di luar kota Daud, yaitu Yerusalem.

Jika kita perhatikan kisah hidup raja Yosia, maka sesungguhnya raja Yosia termasuk dalam golongan raja yang “baik”. Hal ini terlihat pada ayat 27 dan 28, dimana penulis kitab Tawarikh ini menyatakan bahwa Yosia melakukan perbuatan-perbuatan yang saleh. Sebagai tambahan, ketika wafat pun raja Yosia dikuburkan di pekuburan nenek moyangnya di Yerusalem, serta dikatakan pula bahwa seluruh Yehuda dan Yerusalem berkabung atas kematian Yosia (ay. 24). Bahkan, nabi Yeremia, salah satu nabi besar dalam sejarah bangsa Israel dan Yehuda, membuat suatu syair ratapan mengenai raja Yosia (ay. 25).

Sebenarnya apa yang terjadi dengan raja Yosia? Bukankah Ia adalah seorang raja yang besar? Bahkan di masa pemerintahannya, Yosia menghidupkan kembali ibadah Paskah, yang selama ini tidak pernah dirayakan oleh raja-raja sebelumnya. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa ibadah dan perayaan Paskah seperti yang dilakukan oleh raja Yosia belum pernah dilakukan sejak zaman nabi Samuel, dan raja-raja lainnya pun tidak ada yang pernah merayakan Paskah seperti apa yang raja Yosia rayakan (2 Taw 35:18). Alkitab pun bahkan mengatakan bahwa Yosia juga memperbaiki rumah Tuhan (ay. 20a).

Tetapi sangat disayangkan, walaupun raja Yosia merupakan raja yang takut akan Tuhan, tetapi ia terpancing untuk berperang menghadapi Nekho, raja Mesir, yang hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat (ay. 20b). Jika kita perhatikan peta Alkitab di bagian belakang Alkitab kita masing-masing, kita akan mengerti bahwa lokasi bangsa Yehuda terletak di jalan yang menghubungkan Mesir dengan daerah sekitar sungai Efrat. Logikanya, raja Mesir tentu akan membawa tentaranya melewati daerah Yehuda untuk menuju daerah Karkemis, yang terletak jauh di sebelah utara Yehuda, di dekat hulu sungai Efrat. Dan sebetulnya tidak ada masalah jika saja raja Yosia membiarkan raja Mesir tersebut lewat, toh raja Mesir juga sudah mengatakan bahwa saat itu ia sedang tidak melawan raja Yosia dan bangsa Yehuda, dan hanya bertujuan untuk melawan musuhnya yang ada di Karkemis tersebut (ay. 21a).

Yosia ternyata tidak sadar bahwa ucapan raja Mesir tersebut merupakan suara Tuhan. Walaupun raja Mesir berkata kepada Yosua, “Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!” (ay. 21b), namun entah kenapa Yosia tidak mengindahkannya dan tetap berperang melawan Nekho (ay. 22). Akibatnya fatal, Yosia akhirnya tewas terbunuh di medan perang (ay. 23-24). Hal tersebut terjadi karena raja Yosia tidak mengindahkan pesan Allah, yang disampaikan oleh raja Mesir tersebut (ay. 22).

Memang sulit membedakan mana yang merupakan pesan Allah dan mana yang bukan merupakan pesan Allah. Apalagi ketika yang menyampaikan pesan itu merupakan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Bagaimanakah kita tahu bahwa apa yang disampaikan orang tersebut memang benar-benar pesan Allah dan bukan sekedar pesan manusia yang penuh dengan tipu muslihat? Memang saya akui sulit, tetapi ketika kita dekat dengan Tuhan, kita akan peka untuk mendengar mana suara Tuhan dan mana yang bukan merupakan suara Tuhan. Mungkin saja Tuhan memakai orang-orang yang belum percaya untuk menyampaikan maksud Tuhan. Oleh karena itu, mari kita meminta hikmat dari Tuhan agar kita dapat mengetahui maksud Tuhan. Mari kita menjadi domba-domba Tuhan yang taat, karena seekor domba pastilah mengenal suara gembalanya, sama seperti kita yang harus mengenal suara Tuhan (Yoh 10:4), walaupun itu disampaikan melalui orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.


Bacaan Alkitab: 2 Tawarikh 35:20-27
35:20 Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya.
35:21 Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"
35:22 Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
35:23 Maka pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja berseru kepada orang-orangnya: "Bawa aku dari sini, karena aku luka parah!"
35:24 Orang-orangnya mengangkatnya dari keretanya, lalu mengangkutnya dengan kereta cadangannya lalu membawanya ke Yerusalem. Kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di pekuburan nenek moyangnya. Seluruh Yehuda dan Yerusalem berkabung karena Yosia.
35:25 Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan sampai sekarang ini semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia, dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel. Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan.
35:26 Selebihnya dari riwayat Yosia dan perbuatan-perbuatannya yang saleh yang sesuai dengan yang ada tertulis dalam Taurat TUHAN,
35:27 yakni, riwayatnya dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.