Jumat, 09 Maret 2012

Menghormati Firman Tuhan


Minggu, 11 Maret 2012
Bacaan Alkitab: 2 Petrus 1:19-21
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri.” (2 Ptr 1:20)


Menghormati Firman Tuhan


Kalau kita perhatikan, saat ini banyak sekali beredar renungan-renungan harian dengan berbagai judul dan memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang mengklaim bahwa renungan harian A adalah renungan harian khusus pemuda remaja, renungan harian B adalah renungan harian yang paling banyak dibaca se-dunia, renungan harian C adalah renungan harian yang paling lengkap dengan tambahan humor dan pendalaman Alkitab, renungan harian D adalah renungan harian yang paling bermutu, dan seterusnya. Saya tidak mau membanding-bandingkan dan berkomentar mana renungan yang terbaik, tetapi manakah yang menurut kita adalah renungan yang paling baik, gunakanlah itu sebagai bahan untuk membantu kita mengerti kehendak Allah dalam saat-saat teduh kita setiap hari.

Mungkin ada di antara kita yang membaca tulisan saya hari ini dan berkata, “Ah, ini sih penulis blognya ingin bilang kalau tulisan di blog ini juga nggak kalah dengan renungan-renungan tadi”. Bukan begitu, karena saya sendiri mengakui bahwa tulisan saya ini masih jauh dari sempurna, bahkan jika mau jujur mungkin kualitas tulisan saya tidak sampai 1% dari tulisan hamba-hamba Tuhan dalam renungan tersebut. Mengapa saya katakan demikian, karena memang saya tidak pernah mengenyam pendidikan formal dalam bidang teologi, sehingga jujur, saya agak takut jika apa yang saya tulis sebenarnya bertentangan dengan ajaran-ajaran yang benar.

Firman Tuhan yang kita baca hari ini berkata bahwa setiap Firman yang disampaikan oleh nabi (hamba-hamba Tuhan) memang berguna untuk meneguhkan iman kita (ay. 19a). Itulah mengapa setiap orang yang telah percaya kepada Tuhan mau tidak mau harus mau membaca dan mendengar Firman Tuhan setiap hari, karena Firman itulah makanan rohani bagi kita (Mat 4:4). Jika kita sudah mengaku bahwa kita adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan tetapi kita tidak pernah mau membaca Firman Tuhan, maka kita sebetulnya adalah orang-orang yang menipu diri sendiri, menipu orang lain, dan juga mungkin menipu Tuhan. “Ngakunya kok orang Kristen tapi nggak pernah baca Alkitab? Apa kata dunia?”

Walaupun demikian, kita pun perlu tetap mengerti, bahwa ketika kita membaca Firman Tuhan, kita perlu meminta hikmat dari Roh Kudus agar saat kita membaca Firman Tuhan, kita tidak menggunakan Firman Tuhan itu untuk kepentingan diri kita sendiri. Kita tidak boleh menafsirkan ayat-ayat yang ada di Alkitab menurut kehendak sendiri (ay. 20). Apa maksudnya hal ini? Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab adalah Firman yang diilhamkan Allah kepada para penulis-penulis Alkitab itu sendiri. Segala tulisan-tulisan di Alkitab itu ditulis bukan karena kehendak manusia yang menulisnya, tetapi karena dorongan Roh Kudus sehingga ia dapat menulis kata-kata yang ada di Alkitab (ay. 21). Segala tulisan yang diilhamkan Allah itu memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim 3:16).

Jadi, bagaimana seharusnya kita memperlakukan Alkitab kita dengan benar? Saya sendiri pun masih banyak belajar tentang bagaimana memahami Alkitab secara seharusnya. Tetapi saya akan memberikan beberapa prinsip praktis tentang bagaimana membaca Alkitab yang seharusnya.

Pertama, kita harus membaca ayat-ayat Alkitab sesuai dengan konteksnya. Memang banyak sekali khotbah atau tulisan yang hanya didasarkan pada satu ayat saja. Memang tidak salah, apalagi bagi hamba-hamba Tuhan yang memang telah belajar teologi atau ketika Tuhan berbicara secara khusus tentang satu ayat tersebut. Tetapi menurut saya, minimal kita pun harus membaca ayat sebelum dan sesudahnya agar kita mendapatkan gambaran yang utuh mengenai ayat tersebut, karena berbahaya bagi kita untuk hanya melihat satu ayat saja dan menganggap hal itu adalah kebenaran. Contohnya, ketika ada seseorang pria ingin mencari jodoh dari Tuhan, lalu ia membaca Alkitab dan menemukan ayat di Hosea 1:2 yang berbunyi, “Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN"”. Apa iya karena ayat Alkitab berkata demikian lalu orang itu langsung pergi dan mengawini perempuan sundal? Bukankah orang itu juga perlu melihat konteks dari Firman Tuhan tersebut?

Kedua, kita tidak boleh menjadikan Alkitab sebagai “Buku Pintar”. Seringkali ketika kita mengalami masalah, kita baru membuka Alkitab dan mencari-cari jawaban Tuhan dalam Alkitab tersebut. Jika kita dalam keadaan seperti itu, apa yang akan kita lakukan? Bukankah kita seringkali langsung membuka Alkitab dan membaca ayat di bagian Alkitab yang terbuka itu? Lalu, jika kita melakukan hal tersebut, apa bedanya Alkitab dengan buku primbon Jawa? Justru seharusnya kita membaca Alkitab kita secara rutin setiap harinya sehingga ketika ada masalah yang sedang kita hadapi, kita dapat ingat akan ayat-ayat yang dulu pernah kita baca. Ayat-ayat itu akan muncul dan menguatkan kita dan memampukan kita mengatasi permasalahan kehidupan kita.

Seringkali kita tidak memperlakukan Alkitab sebagaimana kedudukannya sebagai Firman Tuhan. Padahal Firman Tuhan adalah Firman yang berkuasa sangat besar, hingga mampu memisahkan jiwa dan roh manusia (Ibr 4:12). Masa iya kita mau bermain-main dengan Firman Tuhan yang begitu mulia tersebut? Firman Tuhan berkata, bahwa kita sebagai orang-orang percaya wajib memperhatikan dan memperlakukan Firman Tuhan sama seperti pelita yang bercahaya di tempat yang gelap (ay. 19b). Di tempat yang gelap, pelita itu sangat berguna untuk menjadi penerang di ruangan tersebut, dan kita tidak mungkin akan membuang pelita tersebut atau meletakkannya di kolong tempat tidur. Pasti kita akan menempatkan pelita itu di tempat yang seharusnya, yaitu di atas, agar dapat menerangi seisi ruangan hingga nantinya matahari terbit. Demikian juga apa yang harus kita lakukan terhadap Firman Tuhan. Kita wajib menempatkan Firman Tuhan di posisi yang seharusnya. Karena Firman Tuhan itu adalah Tuhan sendiri (Yoh 1:1), maka kita wajib menghormati Firman Tuhan. Bukan hanya menghormati Firman Tuhan dengan membeli Alkitab yang bagus, melapisinya dengan sampul yang berwarna-warni agar terlihat indah. Bukan, bukan itu yang Tuhan inginkan, akan tetapi kita harus menghormati Firman Tuhan dengan membaca Firman Tuhan setiap hari dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kehidupan kita adalah kehidupan yang sesuai dengan Firman Tuhan, tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri.


Bacaan Alkitab: 2 Petrus 1:19-21
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.