Rabu, 26 Desember 2012
Bacaan Alkitab: Wahyu 22:1-5
“Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah
dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya.” (Why 22:3)
Apa yang Akan Kita Lakukan di Surga Nanti?
Pernahkah kita berpikir apa yang akan kita
lakukan di surga nanti ketika kita sudah dipanggil Tuhan? Saya yakin cukup
banyak orang Kristen yang selama ini tidak mengerti apa yang akan mereka
lakukan di surga nanti. Banyak gambaran tentang surga yang “cukup menyesatkan”,
dalam artian gambaran tersebut menunjukkan bahwa di surga nanti kita akan bersenang-senang
dengan definisi bersenang-senang versi dunia. Ada yang menggambarkan surga di
mana kita bisa makan makanan-makanan yang enak, suasana yang indah, rumah yang
besar, dan juga mungkin kita akan “mengawini” bidadari-bidadari yang
cantik-cantik.
Apakah itu benar? Saya juga tidak tahu pasti
karena saya belum pernah ke surga. Tetapi satu hal yang saya percaya adalah
bahwa segala “kesenangan” seperti saya tuliskan di atas adalah kesenangan versi
dunia. Semua hal yang saya sebutkan di atas adalah hal-hal yang enak di dunia.
Akan tetapi surga adalah sesuatu yang sangat rohani dan surgawi, dan kita tidak
dapat menerapkan standar kesenangan duniawi ke dalam surga.
Walaupun demikian, kita dapat melihat
gambaran surga melalui bacaan Alkitab kita pada hari ini. Yohanes menggambarkan
kondisi surga dengan sangat terperinci. Inti dari surga adalah kehadiran Allah
yang dilambangkan dengan tahta Allah dan tahta Anak Domba (Yesus) itu sendiri
(ay. 1). Dari tahta itulah mengalir air kehidupan, yang kemudian mengaliri dan
mengairi seisi surga, bahkan digambarkan pohon-pohon yang ada di surga dapat
digunakan untuk menyembuhkan (ay. 2).
Lalu, apa yang akan dilakukan para penghuni
surga nantinya (yaitu saya dan Saudara)? Walaupun dalam ayat-ayat lain kita
menemukan bahwa kita akan makan dan minum bersama-sama dengan Tuhan (Luk
22:30), tetapi justru kegiatan utama kita di surga nanti hanya ada satu, yaitu
beribadah kepada Allah (ay. 3), dengan berhadapan langsung muka dengan muka
(ay. 4).
Mungkin ada di antara kita yang berkata,
“Hah? Beribadah? Hanya itukah kegiatan kita di surga? Lalu apakah kita tidak
bisa merasakan hal yang enak-enak?”. Seperti telah saya tulis di atas, bahwa
segala “kesenangan” dan “keenakan” di dunia ini tidak bisa serta merta dibawa
ke dalam surga. Segala hal yang paling menyenangkan di dunia ini tidak ada
bandingannya dengan beribadah, memuji dan menyembah Tuhan di surga nanti. Apa
yang lebih indah dibanding kita akan bertemu muka dengan muka dengan Allah,
Pencipta kita dan diperintah langsung oleh Allah sendiri (ay. 5)?
Justru pertanyaannya, jika saat ini kita
sudah mengerti apa yang akan kita lakukan di dalam Surga, sudahkah kita
mempersiapkan diri kita? Jangan sampai kita memiliki pandangan yang salah, yang berpikir bahwa di surga nanti kita akan
memiliki banyak isteri atau memiliki emas yang banyak atau kita akan makan dan
minum setiap hari sampai puas. Hal itu mungkin saja bisa terjadi di surga sana,
akan tetapi kita harus paham bahwa yang terutama adalah kita nanti akan
beribadah dan menyembah Tuhan di surga. Itu adalah intinya. Oleh karena itu
tidak salah apabila Paulus menasehatkan agar kita melatih diri kita beribadah
kepada Tuhan, karena latihan rohani tersebut tidak akan sia-sia (1 Tim 4:7-8).
Yang saya takutkan adalah apabila kita tidak
melatih diri kita beribadah sejak di dunia ini, kita tidak akan betah ketika
nanti kita masuk surga. Jika kita tidak terbiasa menyembah Tuhan, lalu apa yang
mau kita lakukan nanti ketika ada di dalam surga, lha wong kita nantinya
hanya akan beribadah kepada Tuhan? Jangan sampai kita tidak betah di surga dan
ingin pindah ke tempat lain, karena satu-satunya tempat lain adalah neraka,
dimana para penghuninya akan mengalami siksaan kekal. Mana yang akan kita
pilih? Jika kita memilih surga, sudah saatnya kita memiliki pemahaman yang
benar tentang aktivitas kita nantinya di surga, dan melatih diri kita selama di
dunia ini sehingga kita pun akan menikmati untuk memuji, menyembah, dan
beribadah kepada Tuhan selama-lamanya.
Bacaan Alkitab: Wahyu 22:1-5
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu
di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua
belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk
menyembuhkan bangsa-bangsa.
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta
Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan
beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan
nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana,
dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah
akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.