Senin, 17 Desember 2012
Bacaan Alkitab: Yesaya 55:8-9
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan
jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” (Yes 55:8)
Have It Your Way
Salah satu waralaba restoran hamburger
terkenal di Amerika dan juga di dunia (bahkan sudah ada di beberapa kota besar
di Indonesia) memiliki slogan adalah “Have
it your way”, yang arti sederhananya adalah “silahkan menikmati dengan cara
anda sendiri”. Slogan tersebut bermakna bahwa pelanggan dapat memilih bagaimana
pesanan hamburger mereka disajikan. Mereka dapat meminta hamburger tanpa
sayuran, atau tanpa mayonaise. Semua
tergantung pelanggan. Bahkan mereka
dapat menambah keju khusus dengan biaya tambahan tentunya.
Slogan tersebut ternyata sudah tertulis di
dalam Alkitab beribu-ribu tahun sebelumnya, yaitu ketika nabi Yesaya menulis
dua ayat yang sangat luar biasa ini. Dalam ayat tersebut, secara prinsip dapat
kita katakan “Have it Your way” (dengan huruf “Y” pada kata “Your” menggunakan
huruf besar yang melambangkan Tuhan). Inti dari kedua ayat tersebut adalah
bahwa rancangan Tuhan sangat jauh dari rancangan manusia dan jalan Tuhan sangat
jauh dari jalan manusia (ay. 8). Manusia yang sudah jatuh dalam dosa sejak
zaman Adam dan Hawa pun kesulitan menentukan tujuan hidupnya. Coba tanya
beberapa orang di sekitar kita (mungkin teman, keluarga, atau siapapun), apakah
mereka tahu tujuan hidup mereka? Pasti sebagian besar dari mereka menjawab
bahwa mereka hanya hidup di dunia ini untuk belajar, bekerja, mencari uang,
menikah, mempunyai keturunan, membesarkan keturunan, dan setelah itu sudah
selesai dan mati.
Ini adalah bukti bahwa rencana manusia dan
jalan manusia sangat jauh dari rencana dan jalan Tuhan. Bahkan Tuhan
mengibaratkan perbedaan antara langit dan bumi, seperti itulah perbedaan dan
jauhnya jalan Tuhan dari jalan manusia dan rancangan Tuhan dari rancangan manusia (ay. 9). Manusia
adalah ciptaan Tuhan, dan suatu ciptaan tidak akan lebih hebat daripada yang
mencipta. Sama seperti manusia tidak mungkin dapat melampaui Tuhan yang
menciptakan manusia, apalagi Tuhan kita adalah Tuhan yang begitu berkuasa dan
tidak ada bandingannya.
Kadang kala (atau bahkan sering kali) kita
memiliki pandangan yang masih sempit. Akan tetapi Tuhan kita adalah Tuhan Yang
Maha Kuasa. Ia mampu melihat dari sudut pandang surgawi, yang jauh lebih baik
daripada sudut pandang kita. Ketika keadaan yang kita alami tidak sesuai dengan
apa yang kita rencanakan, mungkin saat itulah Tuhan sedang mengerjakan
rencanaNya di dalam hidup kita. Yusuf adalah salah satu contohnya. Ia dibuang
oleh saudara-saudaranya, menjadi budak dan kemudian difitnah hingga masuk
penjara, akan tetapi kemudian ia menjadi penguasa di Mesir. Menarik melihat
kalimat Yusuf pada saat bertemu dengan saudara-saudaranya, “Memang kamu telah
mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini,
yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kej 50:20).
Dari kisah di atas kita dapat melihat bahwa
jika Tuhan saja sudah merencanakan Yusuf untuk dibuang ke Mesir agar ia bisa
memelihara hidup ayahnya dan saudara-saudaranya, sangat mungkin Tuhan juga
memakai kita untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Ketika apa yang kita
alami tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, mungkin saja Tuhan sedang
ingin menyatakan rencanaNya kepada kita. Persoalannya, apakah kita mau atau
tidak mau melakukan rencana Tuhan tersebut? Jalan Tuhan mungkin bukan jalan
yang lebar dan enak, tetapi jalan yang sempit. Akan tetapi jalan sempit tadi
menuntun kepada kehidupan yang kekal. Mana yang kita pilih? Jalan Tuhan atau
jalan kita? Mampukah kita berkata kepada
Tuhan: “Have it Your way”, bahkan ketika jalanNya tidak sesuai dengan apa yang
kita inginkan?
Bacaan Alkitab: Yesaya 55:8-9
55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
55:9 Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.