Rabu, 12 Desember 2012

Hanya Supaya Allah Dimuliakan



Jumat, 14 Desember 2012
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 4:10-11
... Supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.” (1 Ptr 4:11b)


Hanya Supaya Allah Dimuliakan


Ketika saya menulis renungan ini, saya dulu memiliki angan-angan, “Ah siapa tahu nanti tulisan saya ini bisa masuk ke dalam sebuah renungan harian yang diterbitkan oleh sinode gereja tempat saya beribadah”. Angan-angan itu tanpa disadari mulai membuat saya “jatuh” karena saat itu saya seperti selalu mencoba membanding-bandingkan tulisan saya dengan tulisan di dalam renungan itu. Dan memang menurut saya ada beberapa tulisan saya yang sebenarnya pantas untuk masuk ke dalam renungan itu, akan tetapi ternyata motivasi saya sudah agak melenceng, karena saya berpikir bagaimana agar nama saya bisa tercantum dalam renungan harian tersebut dan bersanding dengan nama para hamba Tuhan yang sudah jauh lebih terkenal.

Saya pernah mengirimkan tulisan saya ke redaksi renungan harian tersebut melalui email (karena saya pernah mengirimkan beberapa tulisan saya kepada beberapa orang terdekat saya melalui email, dan saya berpikir sekalian saja saya kirim ke redaksi tersebut), tetapi sampai dengan saat ini (sepanjang pengetahuan saya), tulisan saya belum pernah dimuat. Akhirnya, saya  tidak pernah mengirimkan tulisan saya ke mana-mana, dan hanya menulis di blog saya ini saja.

Singkat cerita, suatu saat ada email masuk dari redaksi suatu renungan harian lain yang meminta saya untuk menulis bagi renungannya. Dalam email tersebut dicantumkan juga honor yang cukup lumayan, tetapi dengan syarat bahwa tulisan saya itu tidak boleh dimuat di media lain, termasuk blog. Saat itu saya sempat bimbang, apakah saya harus meninggalkan blog saya ini dan mencari “penghasilan” sebagai penulis renungan, ataukah tetap menulis di blog ini walaupun tidak ada uang yang masuk.

Akhirnya, saya memilih yang kedua, yaitu tetap menulis di blog ini, walaupun tidak ada uangnya. Dan saat ini saya menyadari bahwa pilihan saya itu benar. Blog saya ini mungkin hanya dibaca puluhan orang saja setiap harinya, dan saya rasa tidak ada orang yang rutin membaca ini kecuali ada orang yang ingin mencari renungan tertentu di google dan kebetulan topiknya sama dengan tulisan saya. Tetapi bagi saya tidak apa-apa. Tidak masalah bahwa tulisan saya tidak dibaca rutin dan hanya dibaca satu atau dua orang saja, yang jelas saya berharap tulisan saya bisa menjadi berkat bagi orang yang kebetulan membuka blog saya ini. Saya bahkan membiarkan orang lain mengutip renungan saya untuk keperluan apapun, jika memang dirasa tulisan saya ini bermanfaat. Bagi saya, yang penting saya melakukan bagian saya dengan talenta menulis yang Tuhan telah berikan bagi saya, walaupun sejujurnya saya tidak tahu siapa-siapa saja orang yang pernah membaca tulisan saya ini, dan seberapa berguna tulisan saya bagi mereka.

Hal yang sama juga ditulis Rasul Petrus dalam suratnya yang pertama. Petrus meminta jemaat untuk melayani seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang sudah diberikan Tuhan (ay. 10a). Melayani orang lain tidak harus berarti kita menjadi pendeta dan berkhotbah di depan mimbar. Apapun talenta yang Tuhan berikan, itu sudah cukup bagi kita agar kita gunakan untuk melayani Tuhan dan sesama. Ketika kita memaksimalkan talenta yang Tuhan berikan kepada kita, berarti kita telah menjadi pengurus yang baik di hadapan Allah (ay. 10b).

Dalam ayat selanjutnya, Petrus menjelaskan lebih rinci lagi, bahkan orang-orang yang memiliki talenta untuk berbicara, diharapkan ia berbicara dengan menyampaikan Firman Allah (ay. 11a). Jika kita adalah orang-orang yang memiliki kemampuan atau talenta berbicara yang baik, daripada kita menggunakan kemampuan kita untuk hal-hal seperti sales atau menawarkan MLM kepada orang lain, bukankah lebih baik kita menggunakannya untuk menyampaikan Firman Tuhan? Tidak harus kita menjadi pendeta, tetapi mungkin kita dapat menyusun dan mengucapkan kata-kata yang positif yang sesuai dengan Firman Tuhan kepada orang lain. Kita juga dapat menyisipkan prinsip-prinsip Firman Tuhan ketika kita berbicara dengan orang yang belum percaya.

Itu adalah inti pelayanan yang sesuai dengan talenta. Apapun talenta yang kita miliki, semua harus kita gunakan untuk melayani Tuhan. Kita melayani Tuhan karena kekuatan Tuhan yang memampukan kita. Tuhan yang memberi anugerah berupa talenta itu agar kita bisa pergunakan bagi kemuliaan Allah (ay. 11b). Inti dari pelayanan adalah untuk memuliakan Allah. Percuma kita berkhotbah bagus-bagus atau menulis tulisan yang luar biasa indah jika hal tersebut digunakan untuk memuliakan diri kita sendiri dan bukan untuk memuliakan Allah. Tuhanlah yang harus menjadi tujuan kemuliaan tersebut, karena Ialah yang empunya kemulaan dan kuasa sampai selama-lamanya (ay. 11c).

Apa talenta yang kita miliki? Apa pelayanan yang sudah kita lakukan? Pertanyaan yang jauh lebih penting adalah seberapa kita memakai talenta dan pelayanan kita untuk memuliakan Tuhan? Tidak mudah memang, karena saya sendiri juga kadang-kadang masih bimbang ketika dihadapkan pada suatu “tawaran” atau “pilihan” apakah tetap melayani dengan sungguh-sungguh tanpa adanya “honor” atau memilih untuk melayani demi “honor”. Namun mari hari ini kita boleh sama-sama dikuatkan kembali bahwa ketika kita sudah melayani, kita harus melakukan pelayanan itu dengan sebaik-baiknya bagi kemuliaan nama Tuhan, dan bukan bagi kemuliaan kita. Jika perlu, pikirkan cara supaya pelayanan kita juga bisa dirasakan dampaknya oleh semakin banyak orang, sehingga nama Tuhanlah juga semakin dimuliakan. Soli Deo Gloria, segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.



Bacaan Alkitab: 1 Petrus 4:10-11
4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.