Jumat, 28 Desember 2012

Mintalah dan Kita Akan Menerima



Jumat, 28 Desember 2012
Bacaan Alkitab: Yohanes 15:5-8
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yoh 15:7)


Mintalah dan Kita Akan Menerima


Sebagai seorang auditor, saya beberapa kali melakukan pemeriksaan terhadap proses pengadaan barang dan/atau jasa di berbagai instansi pemerintah. Apa yang biasanya saya lihat dari proses pengadaan tersebut adalah kesesuaian keseluruhan proses pengadaan dengan ketentuan yang berlaku, dan apakah ada indikasi penyimpangan di pengadaan tersebut. Salah satu ciri proses pengadaan yang umum terjadi di Indonesia, adalah bahwa pihak rekanan yang sudah selesai melakukan pekerjaan sesuai perjanjian atau kontrak, hanya akan dibayar jika rekanan tersebut mengajukan permintaan pembayaran kepada instansi pemerintah tersebut. Jika rekanan tidak pernah mengajukan permintaan pembayaran, walaupun pekerjaannya telah selesai, tetapi rekanan tersebut tidak akan pernah mendapatkan pembayaran.

Ketika saya teringat tentang hal tersebut, saya merasa bahwa hal tersebut juga menjadi gambaran tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Selama ini saya beprikir bahwa sepanjang kita melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan, maka Tuhan pasti akan memberikan berkatNya kepada kita. Saya merujuk kepada Ulangan 28 yang menyatakan bahwa ketika kita melakukan perintah Tuhan dengan setia, maka semua berkat-berkat Tuhan akan menjadi milik kita (Ul 28:1). Memang prinsip ini tidak salah, tetapi saya diingatkan Tuhan bahwa ada sudut pandang lain yaitu sebenarnya Tuhan rindu kita meminta kepadaNya.

Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang Tuhan sebagai pokok anggur dan kita sebagai ranting-rantingnya (ay. 5a). Hanya ada dua pilihan bagi kita sebagai ranting, apakah kita mau menyatu dengan Tuhan atau kita mau hidup sendiri? Jika kita mau menyatu dengan Tuhan, maka kita akan tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan akan tinggal di dalam kita, sehingga kita akan berbuah banyak (ay. 5b & 8). Sementara itu jika kita tidak mau menyatu dengan Tuhan, berarti kita tidak tinggal di dalam Tuhan (ranting itu tidak menyatu dengan pokok anggur) sehingga ranting itu akan menjadi kering, dan dibakar di dalam api (ay. 6).

Lebih lanjut, jika kita sebagai ranting mau menyatu dengan Tuhan sebagai Pokok Anggur, maka Firman Tuhan juga akan tinggal di dalam kita, dan Tuhan memberikan janjiNya, yaitu ketika kita meminta apa saja yang kita kehendaki dan kita akan menerimanya (ay. 7). Ini adalah janji yang luar biasa, yaitu kita meminta apa saja maka kita pasti akan menerimanya? Wah enak dong jadi orang percaya, bisa minta apa saja dan pasti dikasih. Ya memang betul, ini adalah janji Tuhan sendiri,  tetapi kita pun harus ingat bahwa Tuhan pun bukan “jin botol” yang akan mengabulkan segala keinginan kita termasuk keinginan kita yang tidak baik. Ingat syarat sebelumnya yaitu kita harus tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan dan Firman Tuhan harus tinggal di dalam kita. Jika Firman Tuhan sudah tinggal di dalam kita, maka ketika kita meminta kepada Tuhan, kita pun akan meminta sesuai dengan kehendakNya dan bukan kehendak kita sendiri. Ketika kita meminta sesuatu yang adalah kehendak Tuhan, maka tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak memberikan apa yang kita minta.

Ketika kita meminta, bukan berarti kita tidak percaya bahwa Tuhan itu tidak tahu apa yang kita butuhkan. Tuhan jauh lebih tahu dan Tuhan adalah pihak yang paling tahu apa yang kita butuhkan. Tuhan ingin kita meminta karena itu menunjukkan bagaimana tingkatan hubungan kita dengan Tuhan. Seorang suami dan isteri yang sudah lama menikah tentu saja sudah saling mengenal pasangannya, termasuk apa yang dibutuhkan pasangannya. Akan tetapi ketika salah satu dari mereka meminta kepada pasangannya, apakah itu menunjukkan bahwa pihak yang meminta tidak percaya kepada pasangannya? Bukan demikian, akan tetapi permintaan tersebut menunjukkan suatu hubungan yang penuh kasih. Seorang suami akan meminta sesuatu kepada isterinya dengan penuh kasih, demikian juga sebaliknya. Hal yang sama terjadi dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita (yang sudah dewasa secara rohani) akan meminta kepada Tuhan di dalam kasih dan sesuai dengan kehendakNya. Sedangkan orang-orang yang masih belum dewasa seringkali meminta hal-hal yang kekanak-kanakan dan cenderung untuk memuaskan hawa nafsu mereka sendiri (Yak 4:3).

Meminta kepada Tuhan tidaklah salah. Tetapi meminta kepada Tuhan untuk memuaskan hawa nafsu kita sendiri (diluar kehendak Tuhan) itu kurang tepat. Ketika kita sudah melakukan bagian kita yaitu melakukan segala perintah Tuhan dan kemudian meminta (mengklaim) janji-janji Tuhan tersebut di dalam kebenaran Firman Tuhan, maka kita tahu bawa permintaan kita pasti dijawab oleh Tuhan dan kita pasti menerima apa yang kita minta. Saat ini, mari kita nyatakan permintaan kita kepada Tuhan. Apapun yang kita minta, sepanjang sesuai dengan Firman Tuhan, maka Tuhan akan memberikannya kepada kita.


Bacaan Alkitab: Yohanes 15:5-8
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.