Senin, 24 Desember 2012
Bacaan Alkitab: Bilangan 14:6-9
“Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan
membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (Bil 14:8)
Melihat dengan Positif, Bukan dengan Negatif
Suatu saat, ada dua orang penjual (salesman) sepatu diutus pergi ke daerah
terpencil. Daerah tersebut sangat terpencil hingga tidak ada seorang pun yang
memakai sepatu. Melihat kondisi itu, penjual pertama pun patah semangat. Dalam
hatinya ia berpikir, “Orang-orang di daerah ini saja tidak pernah pakai sepatu,
bagaimana mungkin saya bisa menjual sepatu kepada mereka”. Sebaliknya, penjual
kedua justru bersemangat karena pikirnya, “Semua orang di sini belum ada yang
memakai sepatu, berarti peluang besar bagi saya untuk bisa menjual sepatu
kepada mereka”.
Kedua penjual tersebut sebenarnya menghadapi
kondisi yang sama, akan tetapi sudut pandang mereka berbeda. Penjual pertama
melihat dari sudut pandang negatif dan mengakibatkan ia menyerah sebelum berusaha.
Sedangkan penjual kedua melihat dari sudut pandang positif dan melihat setiap
permasalahan sebagai peluang untuk dapat maju.
Demikian juga halnya dengan apa yang dialami
oleh para pengintai bangsa Israel. Sebelumnya, Tuhan telah memerintahkan Musa
untuk mengirim 12 pengintai ke tanah Kanaan, satu orang dari masing-masing suku
Israel. Setelah 40 hari lamanya mengintai tanah Kanaan, mereka kembali dengan
membawa hasil bumi yang luar biasa (Bil 13:26). Seharusnya para pengintai
tersebut melihat dari sudut pandang positif yaitu melihat tanah yang subur dan
makmur, yang akan diberikan Tuhan kepada mereka. Akan tetapi sepuluh dari 12
pengintai tersebut (minus Yosua bin Nun
dan Kaleb bin Yefune) justru lebih melihat dari sudut pandang negatif, yaitu
bahwa para penduduk Kanaan sangat kuat, dan sangat susah dikalahkan, sehingga
bangsa Israel pun menjadi takut dan kehilangan semangat mereka.
Yosua dan Kaleb juga ikut mengintai
bersama-sama dengan sepuluh pengintai yang lain. Akan tetapi mereka berdua
melihat dari sudut pandang positif yang berbeda dengan sepuluh orang lainnya
(ay. 6). Yosua dan Kaleb mengakui bahwa memang para penduduk Kanaan sangat kuat
dengan kota-kotanya yang berkubu dan persenjataan yang hebat, tetapi Yosua dan
Kaleb lebih melihat kondisi tanah Kanaan yang luar biasa baik (ay. 7), dan mengingat
janji Tuhan kepada bangsa Israel bahwa Tuhan akan membawa mereka masuk ke dalam
tanah Kanaan, yaitu tanah yang sudah dijanjikan Tuhan kepada mereka, suatu
tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya (ay. 8).
Yosua dan Kaleb tahu bahwa janji Tuhan itu
pasti berlaku, walaupun secara manusia
rasa-rasanya mustahil bangsa Israel mampu mengalahkan para penduduk Kanaan. Iman
Yosua dan Kaleb sungguh luar biasa karena mereka tahu bahwa Tuhan tidak akan mengingkari
janjiNya kepada bangsa Israel. Jika bangsa Israel tetap setia kepada Tuhan dan
tidak meninggalkan dan memberontak kepada Tuhan, maka pasti bangsa Israel akan
mampu mengalahkan pada penduduk di Kanaan (ay. 9a). Mereka yakin bahwa Tuhan
pasti menyertai bangsa Israel, sementara dewa-dewa yang disembah para penduduk
Kanaan tentu tidak ada bandingannya dibandingkan dengan Tuhan (ay. 9b).
Memang seharusnya bangsa Israel dapat melihat
dari sudut pandang seperti Yosua dan Kaleb. Jika kita membaca kisah bangsa Israel
mulai dari sepuluh tulah yang terjadi di Mesir, keluarnya bangsa Israel dari
Mesir, semua mujizat yang terjadi mulai dari
terbelahnya air laut Merah, Tuhan menyediakan air dan makanan (manna)
selama di padang gurun, serta mujizat-mujizat lainnya hingga ke kisah dalam
Bilangan 14 ini, maka seharusnya tidak ada alasan bagi bangsa Israel untuk takut dan ragu,
karena sudah berkali-kali Tuhan membuat mujizat yang luar biasa bagi bangsa
Israel.
Hukuman yang diberikan Tuhan kepada bangsa
Israel sangatlah menakutkan. Semua orang yang sudah melihat mujizat Tuhan tidak
diizinkan untuk masuk ke dalam tanah Kanaan (Bil 14:22-23), bahkan Musa, Harun,
dan Miryam pun tidak bisa masuk. Mereka harus mengembara selama 40 tahun
lamanya di padang gurun, barulah mereka bisa masuk ke tanah Kanaan (Bil 14:34).
Bayangkan, saat itu bangsa Israel sudah ada di perbatasan dengan Kanaan, dan
tinggal beberapa hari lagi pun mereka sudah bisa masuk ke dalam tanah yang
dijanjikan. Akan tetapi karena sikap mereka yang lebih melihat masalah daripada
janji Tuhan dan bersungut-sungut, maka Tuhan membiarkan mereka berputar-putar
di padang gurun selama 40 tahun. padahal jika saat itu bangsa Israel tidak
bersungut-sungut, mungkin mereka sudah bisa masuk ke dalam tanah Kanaan. Waktu
selama satu generasi hilang sia-sia di padang gurun hanya karena ketidaktaatan
bangsa Israel.
Sedangkan Yosua dan Kaleb mendapatkan kasih
Tuhan, sehingga hanya mereka berdualah yang dapat masuk ke dalam tanah Kanaan
di antara orang-orang seangkatannya. Yosua bahkan menjadi penerus Musa sebagai
pemimpin bangsa Israel dan Kaleb pun mendapatkan daerah Hebron, khsusu bagi Kaleb
dan keturunannya (Yos 14:13). Ada berkat Tuhan yang luar biasa bagi
anak-anakNya yang mau taat kepada Tuhan dan lebih melihat janji-janji Tuhan
daripada setiap masalah yang ada. Pilihan ada pada kita, mau melihat secara
positif, atau mau melihat lebih secara negatif? Sebesar apapun masalah yang
kita hadapi, pandanglah Allah yang jauh lebih besar dari masalah kita dan dari
apapun juga.
Bacaan Alkitab: Bilangan 14:6-9
14:6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin
Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan
pakaiannya,
14:7 dan berkata kepada segenap umat Israel:
"Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia
akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada
TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita
telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN
menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.