Minggu, 23 Desember 2012

Melihat dengan Positif, Bukan dengan Negatif



Senin, 24 Desember 2012
Bacaan Alkitab: Bilangan 14:6-9
Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (Bil 14:8)


Melihat dengan Positif, Bukan dengan Negatif


Suatu saat, ada dua orang penjual (salesman) sepatu diutus pergi ke daerah terpencil. Daerah tersebut sangat terpencil hingga tidak ada seorang pun yang memakai sepatu. Melihat kondisi itu, penjual pertama pun patah semangat. Dalam hatinya ia berpikir, “Orang-orang di daerah ini saja tidak pernah pakai sepatu, bagaimana mungkin saya bisa menjual sepatu kepada mereka”. Sebaliknya, penjual kedua justru bersemangat karena pikirnya, “Semua orang di sini belum ada yang memakai sepatu, berarti peluang besar bagi saya untuk bisa menjual sepatu kepada mereka”.

Kedua penjual tersebut sebenarnya menghadapi kondisi yang sama, akan tetapi sudut pandang mereka berbeda. Penjual pertama melihat dari sudut pandang negatif dan mengakibatkan ia menyerah sebelum berusaha. Sedangkan penjual kedua melihat dari sudut pandang positif dan melihat setiap permasalahan sebagai peluang untuk dapat maju.

Demikian juga halnya dengan apa yang dialami oleh para pengintai bangsa Israel. Sebelumnya, Tuhan telah memerintahkan Musa untuk mengirim 12 pengintai ke tanah Kanaan, satu orang dari masing-masing suku Israel. Setelah 40 hari lamanya mengintai tanah Kanaan, mereka kembali dengan membawa hasil bumi yang luar biasa (Bil 13:26). Seharusnya para pengintai tersebut melihat dari sudut pandang positif yaitu melihat tanah yang subur dan makmur, yang akan diberikan Tuhan kepada mereka. Akan tetapi sepuluh dari 12 pengintai tersebut  (minus Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune) justru lebih melihat dari sudut pandang negatif, yaitu bahwa para penduduk Kanaan sangat kuat, dan sangat susah dikalahkan, sehingga bangsa Israel pun menjadi takut dan kehilangan semangat mereka.

Yosua dan Kaleb juga ikut mengintai bersama-sama dengan sepuluh pengintai yang lain. Akan tetapi mereka berdua melihat dari sudut pandang positif yang berbeda dengan sepuluh orang lainnya (ay. 6). Yosua dan Kaleb mengakui bahwa memang para penduduk Kanaan sangat kuat dengan kota-kotanya yang berkubu dan persenjataan yang hebat, tetapi Yosua dan Kaleb lebih melihat kondisi tanah Kanaan yang luar biasa baik (ay. 7), dan mengingat janji Tuhan kepada bangsa Israel bahwa Tuhan akan membawa mereka masuk ke dalam tanah Kanaan, yaitu tanah yang sudah dijanjikan Tuhan kepada mereka, suatu tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya (ay. 8).

Yosua dan Kaleb tahu bahwa janji Tuhan itu pasti berlaku, walaupun secara  manusia rasa-rasanya mustahil bangsa Israel mampu mengalahkan para penduduk Kanaan. Iman Yosua dan Kaleb sungguh luar biasa karena mereka tahu bahwa Tuhan tidak akan mengingkari janjiNya kepada bangsa Israel. Jika bangsa Israel tetap setia kepada Tuhan dan tidak meninggalkan dan memberontak kepada Tuhan, maka pasti bangsa Israel akan mampu mengalahkan pada penduduk di Kanaan (ay. 9a). Mereka yakin bahwa Tuhan pasti menyertai bangsa Israel, sementara dewa-dewa yang disembah para penduduk Kanaan tentu tidak ada bandingannya dibandingkan dengan Tuhan (ay. 9b).

Memang seharusnya bangsa Israel dapat melihat dari sudut pandang seperti Yosua dan Kaleb. Jika kita membaca kisah bangsa Israel mulai dari sepuluh tulah yang terjadi di Mesir, keluarnya bangsa Israel dari Mesir, semua mujizat yang terjadi mulai dari  terbelahnya air laut Merah, Tuhan menyediakan air dan makanan (manna) selama di padang gurun, serta mujizat-mujizat lainnya hingga ke kisah dalam Bilangan 14 ini, maka seharusnya tidak ada alasan  bagi bangsa Israel untuk takut dan ragu, karena sudah berkali-kali Tuhan membuat mujizat yang luar biasa bagi bangsa Israel.

Hukuman yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel sangatlah menakutkan. Semua orang yang sudah melihat mujizat Tuhan tidak diizinkan untuk masuk ke dalam tanah Kanaan (Bil 14:22-23), bahkan Musa, Harun, dan Miryam pun tidak bisa masuk. Mereka harus mengembara selama 40 tahun lamanya di padang gurun, barulah mereka bisa masuk ke tanah Kanaan (Bil 14:34). Bayangkan, saat itu bangsa Israel sudah ada di perbatasan dengan Kanaan, dan tinggal beberapa hari lagi pun mereka sudah bisa masuk ke dalam tanah yang dijanjikan. Akan tetapi karena sikap mereka yang lebih melihat masalah daripada janji Tuhan dan bersungut-sungut, maka Tuhan membiarkan mereka berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun. padahal jika saat itu bangsa Israel tidak bersungut-sungut, mungkin mereka sudah bisa masuk ke dalam tanah Kanaan. Waktu selama satu generasi hilang sia-sia di padang gurun hanya karena ketidaktaatan bangsa Israel.

Sedangkan Yosua dan Kaleb mendapatkan kasih Tuhan, sehingga hanya mereka berdualah yang dapat masuk ke dalam tanah Kanaan di antara orang-orang seangkatannya. Yosua bahkan menjadi penerus Musa sebagai pemimpin bangsa Israel dan Kaleb pun mendapatkan daerah Hebron, khsusu bagi Kaleb dan keturunannya (Yos 14:13). Ada berkat Tuhan yang luar biasa bagi anak-anakNya yang mau taat kepada Tuhan dan lebih melihat janji-janji Tuhan daripada setiap masalah yang ada. Pilihan ada pada kita, mau melihat secara positif, atau mau melihat lebih secara negatif? Sebesar apapun masalah yang kita hadapi, pandanglah Allah yang jauh lebih besar dari masalah kita dan dari apapun juga.





Bacaan Alkitab: Bilangan 14:6-9
14:6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
14:7 dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.