Minggu, 16 Desember 2012
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 4:14-16
“Tetapi, jika ia menderita sebagai orang
Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam
nama Kristus itu.” (1 Ptr 4:16)
Malu atau Mulia?
Pernahkah kita memperhatikan orang di sekitar
kita yang sedang hamil atau mengandung? Seorang wanita yang hamil dari suaminya
yang sah pasti akan bangga dengan kehamilannya. Ia akan mengenakan baju hamil
sehingga semua orang akan mengerti bahwa ia sedang hamil. Ia bangga dengan
kehamilannya dan dengan anak yang ada di dalam kandungannya. Berbeda dengan
seorang wanita yang hamil karena “kecelakaan” alias hamil tanpa suami yang sah.
Bagaimanapun caranya, ia akan berusaha untuk menutupi kehamilannya. Ia tidak
bangga akan kehamilannya dan justru merasa malu akan keadaannya.
Malu dan mulia adalah dua hal yang saling
bertentangan. Sama seperti gambaran wanita hamil di atas, dimana wanita yang
hamil dengan mulia pasti tidak akan merasa malu. Sebaliknya wanita yang hamil
dengan malu berarti ia tidak mulia. Dua hal ini akan terus menerus
bertentangan, sama seperti apa yang dinasehatkan Rasul Petrus dalam bacaan
Kitab Suci yang hari ini kita baca.
Rasul Petrus mengingatkan jemaat Tuhan bahwa
mereka harus tetap berbahagia andaikata mereka mengalami penganiayaan oleh
karena nama Kristus Yesus (ay. 14a). Mengapa demikian? Karena ketika kita
dianiaya karena kebenaran, sesungguhnya Tuhan tidak akan pernah meninggalkan
kita, bahkan Roh Tuhan, yaitu Roh Kemuliaan ada di dalam diri dan hati kita
(ay. 14b). Hal ini seharusnya menguatkan kita yang sedang mengalami penderitaan
karena nama Kristus.
Lebih lanjut, Petrus mengatakan bahwa lebih
baik orang yang menderita karena Kristus daripada menderita karena melakukan
kesalahan atau kejahatan (ay. 15). Orang (bahkan orang yang mengaku dirinya
Kristen) yang menderita karena melakukan kejahatan pasti akan malu. Berapa
banyak orang yang mengaku Kristen tetapi justru melakukan kejahatan? Banyak
bukan? Justru mungkin jauh lebih banyak orang yang mengaku Kristen di negara
ini yang melakukan korupsi, atau yang menjual narkoba dan kejahatan lainnya.
Ini adalah kondisi yang nyata di dunia ini.
Banyak orang yang mengaku Kristen tetapi justru menderita karena kejahatan yang
mereka lakukan, bukan menderita karena Kristus. Padahal ketika seseorang
menderita karena ia mengikut Kristus, maka itu adalah hal yang mulia. Kita
tidak perlu malu karena penderitaan kita akibat kita mengiring Kristus,
tetapi kita harus memuliakan Allah dalam
segala penderitaan kita (ay. 16). Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa dunia pasti
akan membenci kita karena kita tidak berasal dari dunia, melainkan dari Allah
(Yoh 15:19).
Itulah mengapa di satu sisi kita harus siap
menanggung penderitaan sebagai pengikut Kristus, tetapi di sisi lain kita harus
menjaga diri kita sendiri agar tidak menderita karena kebodohan kita. Ketika
kita menderita karena kebenaran, itu adalah hal yang mulia di hadapan Tuhan,
sementara ketika kita menderita karena kesalahan dan kebodohan kita, itu adalah
hal yang memalukan, tidak hanya di hadapan manusia, tetapi juga di hadapan Allah, bahkan adalah
lebih memalukan lagi apabila kita juga mempermalukan nama Tuhan di antara
manusia. Jangan sampai ada ucapan “Wah, katanya orang Kristen, tetapi kok
kelakuannya begitu ya?”. Bukankah itu sama saja memalukan nama Tuhan?
Lakukanlah hal-hal yang mulia dan benar, jangan sampai hidup kita justru
memalukan nama Tuhan kita.
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 4:14-16
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista
karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus
menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang
Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam
nama Kristus itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.