Jumat, 21 Desember 2012

Lahir dengan Tujuan



Selasa, 18 Desember 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 2:34-35
Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini [Yesus] ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan.” (Luk 2:34)


Lahir dengan Tujuan


Setiap tahun kita merayakan Natal. Apa yang kita peringati setiap hari Natal tiba? Tuhan Yesus lahir di dunia, di dalam palungan? Lalu kemudian para gembala datang menengok bayi Tuhan Yesus? Atau setiap Natal kita merayakan dengan pohon natal dan segala pernak pernik natal termasuk baju baru yang kita beli khusus menyambut hari natal? Semua jawaban di atas memang benar, tetapi masih kurang tepat. Kita memang memperingati kelahiran Yesus di dunia ini pada hari Natal. Akan tetapi ada hal yang jauh lebih penting lagi untuk kita mengerti yaitu untuk apa Yesus harus lahir di dunia ini.

Jika kita mau berpikir agak lebih serius lagi, untuk apa Yesus harus lahir? Tentunya Allah Bapa memiliki rencana ketika Yesus lahir, sama seperti Allah Bapa memiliki rencana bagi kita yang dilahirkan di dunia ini. Yesus lahir bukan hanya sekedar lahir di palungan agar kita setiap hari Natal bisa merayakan kelahiran Yesus. Tetapi sesungguhnya Yesus lahir untuk mati. Ia lahir di dunia ini untuk nantinya mati di atas kayu salib, menanggung dosa seisi dunia, agar barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal  (Yoh 3:16).

Ini adalah kebenaran yang hakiki, yang seharusnya kita mengerti setiap kita akan memasuki bulan Desember. Natal itu adalah peristiwa awal yang memungkinkan kita memperoleh keselamatan. Ketika Yesus lahir dan kemudian dibawa ke Bait Allah untuk diserahkan kepada Tuhan, saat itu ada nabi Simeon yang kemudian menyampaikan nubuatan dari Tuhan, yaitu bahwa Anak ini (Yesus) ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (ay. 34).

Ini adalah salah satu tujuan Yesus lahir di dunia ini, yaitu untuk memberikan keselamatan bagi orang banyak. Tetapi di sisi lain ajaran Yesus justru akan menimbulkan banyak perdebatan dan pertentangan antar orang-orang. Orang yang tidak mau percaya akan menolak Tuhan dan tidak akan mendapatkan apa-apa dari kelahiran Yesus. Tetapi orang yang mau percaya kepadaNya akan menerima keselamatan kekal yang awalnya bersumber dari kelahiran Yesus di bumi ini.

Maria, sebagai ibu Yesus pun akan mengalami suatu hal yang akan menyakitkan, karena ia pun akan melihat Yesus menderita dan mati di atas kayu salib (ay. 35). Kelahiran Yesus, walaupun penuh dengan sorak-sorai para malaikat, sebetulnya adalah kesedihan bagi Allah Bapa di surga. Ketika malaikat di surga bersorak-sorai menyambut kelahiran Yesus di bumi, sesungguhnya di surga sedang terjadi keadaan sunyi senyap karena Yesus, Anak tunggal Allah Bapa, mau turun ke dunia sebagai seorang bayi yang tak berdaya.

Walaupun demikian, Yesus lahir bukan tanpa tujuan, tetapi dengan tujuan yang jelas di dunia ini. Semua orang yang lahir pasti punya tujuan dalam kehidupannya di dunia ini. Sudahkah kita menemukan tujuan kita? Tuhan sudah memilih kita bahkan sebelum kita dibentuk (Yer 1:5). Tuhan punya tujuan bagi kita pribadi lepas pribadi. Sama seperti Yesus yang punya tujuan, demikian pula Tuhan sudah menaruh tujuan itu dalam hidup kita. Pilihan bagi kita, seberapa jauh kita mau mencari tahu tujuan kita hidup di dunia ini? Dan seberapa jauh kita mau melakukan apa yang menjadi tujuan hidup kita? Ingat Tuhan tidak sembarangan menjadikan kita dan menempatkan kita di dunia ini. Sudahkah kita hidup dengan tujuan Tuhan?


Bacaan Alkitab: Lukas 2:34-35
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.