Jumat, 31 Maret 2017

Yeremia vs Nabi-nabi Palsu (Bagian 8): Dibuang dari Hadapan Tuhan



Senin, 3 April 2017
Bacaan Alkitab: Yeremia 23:37-40
Maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku, kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu. (Yer 23:39)


Yeremia vs Nabi-nabi Palsu (Bagian 8): Dibuang dari Hadapan Tuhan


Dari pergumulan yang dialami oleh nabi Yeremia dalam menghadapi nabi-nabi palsu tersebut, kita bisa melihat akhir dari pilihan yang diambil oleh masing-masing pihak. Nabi Yeremia berjuang semasa hidupnya untuk menyuarakan suara Tuhan, untuk membuat orang-orang bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Ia mengalami banyak tekanan, tantangan, hambatan, bahkan aniaya secara fisik dari pihak-pihak yang berkuasa. Ia bahkan berkali-kali ditahan, bahkan nyaris mati terperosok ke dalam sumur yang penuh dengan lumpur (Yer 38:6-13). Namun pada akhirnya, ia sendiri dibebaskan oleh pasukan Babel yang menyerang Yerusalem (Yer 39:11-14).

Di sisi lain, pada waktu itu nabi-nabi palsu tampak seperti berada di pihak yang benar. Mereka hidup aman dan nyaman, mereka merasakan ketenangan dan perlindungan dari pihak yang berkuasa. Namun demikian, Yeremia diajarkan oleh Tuhan bagaimana cara menghadapi nabi-nabi palsu tersebut, yaitu coba tanyakan apa jawab Tuhan atau apa Firman Tuhan kepada mereka (ay. 37). Dari cara menjawab pertanyaan tersebut, kita akan dapat membedakan mana jawaban yang berasal dari Tuhan dan mana jawaban yang bukan berasal dari Tuhan. Jika para nabi palsu tersebut masih mencatut nama Tuhan dalam jawabannya, maka Tuhan akan memberikan hukuman karena sikap kurang ajar yang mereka lakukan (ay. 38). 

Inilah hukuman Tuhan bagi para nabi palsu: Tuhan akan menangkap dan membuang mereka dari hadapan-Nya. Tidak hanya bagi nabi palsu, tetapi segenap kota dan bangsa yang mengikuti nabi palsu tersebut akan dibuang dari hadapan Tuhan (ay. 39). Hal ini nampak pada saat pasukan Babel pada akhirnya mampu merobohkan tembok Yerusalem dan menduduki kota tersebut. Bahkan imam kepala yang berkuasa pada waktu itu pun ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Babel (Yer 52: 24-27). Pada akhirnya, karena kesalahan para nabi palsu dan imam yang fasik inilah kota Yerusalem dihancurleburkan. Inilah hukuman yang begitu dashyat bagi bangsa Yehuda, karena kota Yerusalem merupakan simbol kehadiran Allah (melalui Bait Allah). 

Sejarah mencatat bagaimana bangsa Yehuda dua kali terbuang dari Yerusalem, yang pertama ketika diserang oleh Raja Babel, dan yang kedua ketika diserang oleh pasukan Romawi. Hingga saat ini, Bait Allah tinggal merupakan reruntuhan dan belum dibangun kembali. Inilah aib yang kekal dan noda yang tidak terlupakan dari kesalahan bangsa Yehuda (ay. 40). Ketika mereka berbalik dari kebenaran dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyerakkan mereka keluar dari tanah perjanjian. Ketika mereka mengulangi kembali (yaitu menganiaya jemaat Tuhan dalam Perjanjian Baru), Tuhan juga kembali menyerakkan mereka keluar dari tanah perjanjian. Di antara kegemilangan bangsa Yehuda (dengan 10 tulah, dengan mujizat yang dilakukan di antara mereka, dan lain sebagainya), ada aib dan noda sebagai dampak dari kesalahan mereka. Sejarah mencatat aib dan noda dari bangsa Yehuda ini. Tuhan pasti menghukum setiap kesalahan yang dilakukan oleh anak-anak-Nya, terlebih jika mereka tidak mau bertobat dari kesalahannya.

Peringatan yang keras bagi kita yang hidup di masa modern saat ini. Apakah kita mau bertobat dari kesalahan kita, atau kita tetap mengeraskan hati dan tidak mau bertobat. Ingat bahwa hidup kita di dunia ini hanya sementara, hanya 70 atau 80 tahun saja. Selanjutnya ada realitas kekekalan yang menanti setiap kita. Pilihan kita selama di bumi menentukan realitas kekekalan yang akan kita hadapi: surga kekal atau neraka kekal. Jika di bumi ini kita masih sibuk berbuat dosa dan seakan-akan “terluput” dari hukuman Tuhan, di situ kita seharusnya merasa lebih ngeri lagi, karena kemungkinan hukuman kita akan kita terima di dalam kekekalan. Bertobatlah selagi ada waktu, sebelum datang hari-hari gelap yang kekal, sebelum datang penyesalan yang sudah terlambat untuk dilakukan. Jika nabi-nabi palsu akhirnya dibuang dari Yerusalem (lambang hadirat Tuhan) ke Babel, maka kita yang tidak mau bertobat juga akan dibuang dari hadirat Tuhan selamanya, menuju ke sengsara yang kekal di neraka.



Bacaan Alkitab: Yeremia 23:37-40
23:37 Beginilah engkau harus berkata kepada nabi: Apakah jawab TUHAN kepadamu? atau: Apakah firman TUHAN?
23:38 Tetapi jika kamu masih berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan Sabda yang dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan: Janganlah kamu berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
23:39 maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku, kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu.
23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan terlupakan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.